Banjarmasin Art Week, Panggung Baru Seni ”Kota Seribu Sungai”
Banjarmasin Art Week digelar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 4-10 November 2022. Pekan seni yang dilaksanakan Dewan Kesenian Banjarmasin itu menjadi panggung baru bagi seni dan budaya di ”Kota Seribu Sungai”.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·5 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Pengunjung memotret dan merekam video saat melihat pameran karya seni rupa bertema Jarujut” di Rumah Anno 1925, Siring Menara Pandang, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (6/11/2022). Sebanyak 25 lukisan karya pelukis muda maupun pelukis senior Banjarmasin dipamerkan dalam rangkaian kegiatan Banjarmasin Art Week 2022 yang digelar pada 4-10 November ini.
Untuk pertama kalinya, Art Week digelar di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada 4-10 November 2022. Di tengah keterbatasan dan minimnya dukungan dana, pekan seni itu tetap dilaksanakan oleh Dewan Kesenian Banjarmasin dalam rangka memanggungkan seni dan budaya di ”Kota Seribu Sungai”.
Pengunjung hampir tidak ada putus-putusnya memasuki Rumah Anno 1925 di kawasan Siring Menara Pandang, Banjarmasin, Minggu (6/11/2022). Mereka memasuki ruang lantai satu yang sudah disekat-sekat dengan partisi. Di sana, mereka melihat-lihat beragam lukisan karya seniman lukis Banjarmasin.
Sedikitnya 25 lukisan dipajang di Rumah Anno 1925 dalam waktu sepekan ini dalam kegiatan pameran karya seni rupa bertema ”Jarujut”. Lukisan di atas kanvas dengan menggunakan cat minyak ataupun cat akrilik itu merupakan karya para seniman rupa atau pelukis muda maupun pelukis senior yang ada di Banjarmasin.
Badri Hurmansyah selaku kurator dalam kegiatan pameran seni rupa ini menjelaskan, jarujut merupakan istilah lokal Banjar yang umum dalam konteks kesungaian, yakni dalam kegiatan memancing. Jarujut berarti tanda bahwa umpan sedang disambar ikan. Ada getaran di sana, yang serupa dengan getaran yang dirasakan seniman rupa ketika membuat karyanya.
”Pameran ini menghadirkan karya-karya perupa yang menggugah layaknya tema jarujut. Entah masyarakat akan tergoda atau seniman yang terpancing mengerahkan daya kreativitas karyanya,” kata Badri.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Seorang anak kecil memasuki ruang pameran karya seni rupa di Rumah Anno 1925, Siring Menara Pandang, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (6/11/2022).
Pameran karya seni rupa bertema ”Jarujut” merupakan salah satu rangkaian kegiatan Banjarmasin Art Week dengan tema ”Jukung Barenteng”, 4-10 November 2022. Di samping pameran karya seni rupa, ada juga pertunjukan musik dan tari, teater dan film, lokakarya (workshop) seni tari dan teater, serta diskusi dan sarasehan.
Adanya kegiatan tersebut sejak Jumat (4/11/2022) membuat kawasan Siring Menara Pandang, Banjarmasin, tidak hanya menjadi ruang publik untuk bersantai dan berolahraga, tetapi juga menjadi ruang publik untuk belajar seni dan budaya serta menikmati keindahan karya seni.
Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin Hajriansyah dalam diskusi ”Tata Kelola Seni Budaya Kota Banjarmasin”, Minggu (6/11/2022), menyampaikan, Banjarmasin Art Week baru pertama kali diadakan di Banjarmasin. Kegiatan ini terlaksana dengan dana corporate social responsibility (CSR) yang diberikan Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina.
”Kami belajar dari Artjog, Banyuwangi Art Week, dan beberapa kegiatan serupa. Semua event besar yang membuat kita takjub itu semuanya berawal dari event kecil. Saya pun berharap Banjarmasin Art Week ini bisa berjalan rutin dan menjadi besar, dari lokal menjadi global,” katanya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Kegiatan diskusi tentang Tata Kelola Seni Budaya Kota Banjarmasin dalam rangkaian kegiatan Banjarmasin Art Week 2022 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (6/11/2022).
Untuk tahun pertama ini, Banjarmasin Art Week mengusung tema ”Jukung Barenteng”. Tema ini merupakan gambaran dari sebuah formasi unik yang terbentuk dari rangkaian beberapa jukung atau perahu yang diikat dengan seutas tali dan ditarik secara bersama-sama oleh sebuah kelotok (perahu bermotor) yang berukuran lebih besar.
Menurut Hajriansyah, tema tersebut mengandung filosofi adanya suatu bentuk kolaborasi. Pihaknya menyadari betul keterbatasan dana dalam penyelenggaraan kegiatan Banjarmasin Art Week 2022 sehingga kolaborasi menjadi sangat penting.
”Kegiatan ini melibatkan banyak kalangan seniman, tetapi mereka tidak dibayar. Kami ingin tetap menghidupkan kesenian meskipun belum bisa dihidupi oleh kesenian,” kata Hajriansyah, yang juga merupakan seniman lukis.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Kelotok wisata susur Sungai Martapura tambat di sekitar Menara Pandang, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sabtu (19/2/2022). Mayoritas kelotok wisata tidak jalan karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 di Banjarmasin.
Cikal bakal
Ketua Panitia Pelaksana Banjarmasin Art Week 2022 Nailiya Nikmah mengatakan, konsep kegiatan Banjarmasin Art Week adalah pasar. Karena itu, panitia tidak memaksa orang untuk datang. Siapa saja yang mau datang dipersilakan karena pintu selalu terbuka. Mereka bisa memilih sesuai selera karena ada berbagai kegiatan seni dan budaya.
”Pelaksanaan event untuk pertama kalinya ini tentu akan dievaluasi. Jika memang dianggap perlu untuk tetap dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya, akan ada sedikit konsep yang berbeda supaya banyak orang datang,” katanya.
Ilham Nor selaku Dewan Pertimbangan Dewan Kesenian Banjarmasin mengatakan, Banjarmasin Art Week adalah cikal bakal atau embrio pergelaran unggulan Kota Banjarmasin. Kegiatan pada tahun pertama ini tetap dilaksanakan meskipun belum mendapat dukungan dana dari Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kota Banjarmasin.
”Embrio kegiatan seni dan budaya ini harus dijaga supaya nantinya bisa menjadi event tahunan yang masuk agenda Pemerintah Kota Banjarmasin. Saya optimistis kegiatan Banjarmasin Art Week lebih besar dan meriah pada tahun-tahun mendatang,” katanya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Seorang model memperagakan busana sasirangan dalam ajang DekraShow III di kawasan Bandarmasih Tempo Doeloe, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Minggu (18/9/2022) malam.
Menurut Ilham, Banjarmasin Art Week adalah salah satu cara untuk menghadirkan seni di dalam kehidupan supaya memberikan dampak ekonomi. ”Banjarmasin sudah bukan lagi ibu kota provinsi (berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2022 tentang Provinsi Kalimantan Selatan). Jadi, apa yang harus dijual? Salah satunya adalah pariwisata. Seni itu hadir untuk kepariwisataan dan pariwisata ada untuk membangun kesenian,” ujarnya.
Sastrawan Kalsel Micky Hidayat mengemukakan, Dewan Kesenian Banjarmasin terbentuk dan dikukuhkan pada 1994. Namun, selama beberapa periode, Dewan Kesenian Banjarmasin sama sekali tidak jalan. Kegiatannya hanya mendompleng pada kegiatan hari jadi kota Banjarmasin. Dewan Kesenian Banjarmasin juga hampir tidak terdengar gaungnya alias hanya lembaga kesenian papan nama, hidup segan mati tak mau, antara ada dan tiada.
Dewan Kesenian Banjarmasin bahkan sempat vakum selama delapan tahun, yakni pada 2005-2013. Kemudian vakum lagi selama dua tahun, 2018-2020, dan baru hidup kembali pada 27 Februari 2021 setelah berhasil menghelat Musyawarah Seniman Ke-4 untuk membentuk kepengurusan baru.
”Dewan kesenian adalah mitra pemerintah kota yang dipandang sebagai penjaga gerbang keberlangsungan seni dan budaya di Banjarmasin. Maka, keberadaan dewan kesenian perlu didukung agar memiliki konstruksi dan posisi kelembagaan yang kokoh, serta anggaran yang jelas untuk merealisasikan kegiatan atau program-program kerjanya,” ujar Micky.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (7/4/2020).
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, setiap sudut kota Banjarmasin adalah ruang kolaborasi, ruang kreasi, dan ruang kreativitas bagi semua warga kota. Semua harus berpartisipasi untuk mengisi ruang-ruang itu, tak terkecuali para pelaku ekonomi kreatif dan juga para seniman lokal yang ada di Banjarmasin.
”Saya sangat mengapresiasi penyelenggaraan Banjarmasin Art Week ini. Di tengah keterbatasan, terutama aspek pendanaan, namun ide-ide kreatifnya tidak terbatas,” kata Ibnu saat membuka kegiatan tersebut pada Jumat (4/11/2022).
Ibnu pun berharap Banjarmasin Art Week dapat menjadi pergelaran tahunan Kota Banjarmasin dan digelar secara rutin pada tahun-tahun berikutnya. ”Kalau mau menjadi kegiatan rutin, bisa saja kami masukan dalam agenda event Banjarmasin tahun 2023 nanti,” katanya.