Lalu Lintas Aceh-Sumut Kembali Terhubung, Sebagian Aceh Tamiang Masih Terendam Banjir
Jalan nasional penghubung Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, dengan Kabupaten Langkat, Sumut, kembali normal. Namun, sejumlah daerah masih dilanda banjir.
Oleh
ZULKARNAINI
·2 menit baca
KARANG BARU, KOMPAS — Jalan nasional penghubung Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh, dengan Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, yang sempat lumpuh karena banjir, kini dapat dilalui. Namun, puluhan desa di Kecamatan Bendahara, Aceh Tamiang, terpantau masih digenangi banjir.
Senin (7/11/2022), truk barang, minibus, dan mobil pribadi dari arah Langkat sudah melaju menuju Aceh Tamiang. Koordinator Satuan Pelayanan Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor Seumadam, Aceh Tamiang, Rudy mengatakan, hingga Senin pukul 18.00, semua jenis kendaraan telah bisa melintas. Sejauh ini, genangan air di sepanjang Aceh Tamiang menuju Langkat sudah surut.
Sebelumnya, jalan nasional tersebut tergenang banjir setinggi 1 meter sejak Selasa (1/11/2022) hingga Minggu (6/11/2022). Akibatnya, kendaraan dari Aceh dan Sumut tertahan. Distribusi barang antardua provinsi itu pun terganggu.
Selain jalan nasional, banjir di sebagian kawasan Aceh Tamiang juga mulai surut. Warga kembali ke rumah untuk membersihkan rumah dari lumpur sisa banjir. Iyem (46), warga Desa Kota Lintang, Kecamatan Kuala Simpang, mengatakan, banjir di pekarangan rumahnya tersisa 30 sentimeter dari sebelumnya 1 meter.
”Kalau siang kami ke bawah (kampung) untuk bersih-bersih, malam tidur di sini (posko),” kata Iyem yang terpaksa tinggal di posko pengungsian setelah banjir merendam rumahnya.
Masih tergenang
Akan tetapi, warga di Kecamatan Bendahara dan Seruway, Aceh Tamiang, belum bisa bernapas lega. Berada di hilir, dua kecamatan itu adalah kawasan di pesisir yang berbatasan dengan Selat Malaka. Di Desa Masjid Bendahara dan Desa Raja, Kecamatan Bendahara, misalnya, banjir setinggi 1 meter masih menggenangi rumah warga.
SMAN 11 Bendahara juga masih terendam. Aktivitas di sekolah itu telah diliburkan sejak Selasa (1/11/2022). Pemkab Aceh Tamiang mencatat ada 122 sekolah yang tergenang banjir.
Aparatur di Desa Masjid Bendahara Hidayat mengatakan, kawasan itu telah tergenang sejak Selasa. Kini ketinggian banjir perlahan mulai surut. Stok pangan disebut telah disalurkan bagi warga terdampak dan diklaim mencukupi.
Sementara itu, juru bicara Pemkab Aceh Tamiang, Agusliayana Devita, mengatakan, meski sebagian besar telah surut, masih ada warga yang mengungsi. Oleh karena itu, distribusi bantuan pangan tetap dilakukan setiap hari. Petugas kesehatan juga ditempatkan ke posko-posko untuk melayani kebutuhan warga.
”Penanganan difokuskan pada kawasan hilir sebab banjir diprediksi akan berlangsung lebih lama,” katanya.