Sejumlah Sungai Pemicu Banjir di Tanggamus Mulai Dinormalisasi
Bencana banjir dan longsor masih berpotensi melanda sejumlah wilayah Lampung. Di Tanggamus, misalnya, sejumlah sungai mulai dinormalisasi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
TANGGAMUS, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Tanggamus, Lampung, tengah menormalisasi sejumlah sungai di kawasan rawan banjir. Perbaikan tanggul di sejumlah titik juga dilakukan untuk mengantisipasi terulangnya banjir saat puncak musim hujan.
Kepala Bidang Kesiapsiagaan dan Logististik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus Darsun menyampaikan, normalisasi tengah dilakukan di Sungai Way Semoung yang sempat meluap. Lima alat berat diterjunkan untuk mengeruk sedimentasi.
”Petugas telah melakukan susur sungai dan menemukan adanya sedimentasi di sejumlah titik. Alur sungai yang akan dinormalisasi di Sungai Way Semoung sekitar 1 kilometer,” kata Darsun saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat (4/11/2022).
Menurut dia, pihaknya juga memprioritaskan normalisasi sungai di daerah rawan banjir lainnya di Tanggamus, seperti Sungai Way Semaka, dan memperbaiki tanggul sungai yang rawan jebol di Jalan Lintas Barat Sumatera di Kecamatan Semaka.
Saat musim hujan, akses transportasi di Jalan Lintas Barat Sumatera, tepatnya di Kecamatan Way Semaka, rawan putus akibat longsor. Padahal, jalan tersebut merupakan jalur utama dari Kabupaten Tanggamus menuju Kabupaten Pesisir Barat. Jalur tersebut sekaligus menjadi jalan penghubung Lampung dengan Bengkulu.
Darsun menambahkan, berdasarkan pemetaan BPBD Tanggamus, terdapat lima kecamatan rawan banjir dan longsor di Tanggamus. Daerah tersebut adalah Kecamatan Semaka, Ulu Belu, Bandang Negeri Semoung, Cukuh Balak, dan Kecamatan Kelumbayan.
Selain di Tanggamus, BPBD Kabupaten Lampung Barat juga menggerakkan warga di sekitar daerah aliran sungai untuk membersihkan sungai dan saluran air di wilayahnya masing-masing. Warga juga diminta tidak membuang sampah di aliran sungai yang bisa menyebabkan air sungai meluap saat hujan deras terjadi.
”Kami bersama warga turut membersihkan daerah aliran sungai sebagai upaya pencegahan banjir,” kata Kepala BPBD Lampung Barat Padang Priyo Utomo.
Menurut dia, pemkab juga berencana melakukan normalisasi di sejumlah titik yang telah mengalami sedimentasi. Upaya normalisasi untuk mencegah banjir akan segera diupayakan pada 2023.
Koordinator Kelompok Data dan Informasi di Stasiun Klimatologi Pesawaran Lampung Suparji mengatakan, musim hujan di Lampung datang lebih awal tahun ini. Di wilayah bagian barat Lampung, hujan dengan intensitas sedang hingga deras bahkan terjadi sejak awal September 2022.
Hujan deras disertai angin kencang diprediksi akan semakin sering mengguyur wilayah Lampung hingga Februari 2023. Curah hujan yang turun berkisar 151-400 milimeter dengan kriteria normal dan di atas normal.
Hujan deras berpotensi memicu berbagai bencana hindrometeorologis, antara lain banjir dan longsor. Di Kota Bandar Lampung, risiko banjir lebih besar karena kondisi drainase buruk. Sementara di Kabupaten Lampung Barat dan Tanggamus, risiko longsor lebih tinggi karena kontur wilayah berbukit.