Pada saat Aceh dilanda konflik bersenjata, dikee pam panga dilarang. Alasan syair dikee pam panga berisi provokasi kepada salah satu pihak yang tertikai. Irwandi hadir untuk melestarikan kembali.
Oleh
ZULKARNAINI
·5 menit baca
ZAHLUL UNTUK KOMPAS
Anggota Sanggar Indatu sedang berlatih dikee pam panga di Kecamatan Panga, Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh, Jumat (28/10/2022). Dikee pam panga diakui sebagai warisan budaya tak benda nasional.
Kesenian tradisisional dikee pam panga dari Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh akhirnya diakui sebagai warisan budaya tak benda (WBTB) nasional. Irwandi (37) berada di balik pelestarian dikee pam panga. Dialah maestro dikee pam panga
Kecintaan Irwandi pada kesenian dikee pam panga jangan diragukan lagi. Dia telah menjadi pemain dikee pam panga sejak sekolah dasar. Saat kegairahan dikee pam panga memudar, Irwandi tetap bertahan.
“Ini warisan nenek moyang. Kebanggan masyarakat Panga dan Aceh Jaya,” kata Irwandi saat ditemui di Calang, ibu kota Aceh Jaya, Senin (17/10/2022).
Dikee pam panga adalah kesenian yang memadukan lantunan zikir dengan gerakan tangan sambil rebahan. Dikee artinya ’zikir’, pam artinya ’merebahkan badan’, sedangkan panga merujuk nama Kecamatan Panga tempat kesenian itu dilahirkan.
Dikee pam panga diciptakan oleh seorang ulama setempat, yakni Tengku Hamzah sekitar tahun 1946. Dikee pam panga awalnya untuk media syiar Islam atau dakwah. Namun, seiring waktu, dikee pam panga juga menjadi bagian dari kesenian.
Dikee pam panga mengalami pasang surut. Setelah Teungku Hamzah wafat 1978, muridnya Teungku Hanafiah menjadi pengampu. Irwandi terlibat sebagai pemain dikee pam panga di bawah asuhan Teungku Hanafiah. Dia belajar dengan tekun setiap gerakan dan syairnya.
KOMPAS/ZULKARNAINI
Irwandi Ketua Sanggar Indatu Aceh Jaya. Irwandi adalah tokoh di balik pelestarian kesenian tradisi dikee pam panga
Irwandi lahir dan besar di Panga. Tahun 1980-an bagi anak-anak di Panga, belajar dikee pam seperti sebuah keharusan. Pada malam akhir pekan, balai desa sungguh meriah, gerakan tubuh dan tangan pemain dikee pam jadi hiburan bagi warga. Lantunan syair mengisi malam hingga larut.
Pada perayaan hari besar seperti Kemerdekaan RI, hari besar Islam, atau pesta pernikahan, grup dikee pam panga kerap tampil. Irwandi kecil bangga bukan main saat disambut tepuk tangan penonton.
Namun, pada saat Aceh dilanda konflik bersenjata, dikee pam panga dilarang. Alasan syair dikee pam panga berisi provokasi kepada salah satu pihak yang tertikai. Mulai saat itu, dikee pam panga tak pernah dimainkan lagi. Grup bubar.
Buntutnya Teungku Hanafiah pemimpin grup ditangkap dan dijeploskan ke penjara. Saat tsunami 2004, Teungku Hanafiah meninggal karena penjara tempat ditahan disapu gelombang tsunami. Jenazahnya tidak ditemukan. Setelah Teungku Hanafiah wafat dikee pam panga kehilangan poros.
Melanjutkan
Sebagian wilayah Aceh Jaya hancur dihantam gelombang tsunami. Nyaris separuh warganya meninggal dunia. Irwandi yang kala itu sedang menempuh pendidikan di Banda Aceh pulang ke Aceh Jaya. Dia sempat bekerja di lembaga internasional untuk pemulihan pasca bencana.
ALFARABI UNTUK KOMPAS
Penampilan dikee pam panga oleh para pemuda dari Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Dikee pam panga kini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 1 Oktober 2022.
Aceh Jaya dibangun kembali. Jalan, rumah warga, dan gedung pemerintahan dibangun dengan bantuan lembaga donor dunia. Fisik Aceh Jaya dipulihkan. Namun, Irwandi merasa ada yang belum dipulihkan yaitu kesenian, tepatnya dikee pam panga.
Irwandi sebagai murid langsung dari Teungku Hanafiah merasa memiliki tanggung jawab untuk membangkitkan kembali dikee pam panga. Ada kerinduan melihat dikee pam panga tampil di panggung publik.
Mulailah dia bergerilya mengumpulkan anak muda yang mau belajar dikee pam panga. Inisiatif Irwandi disambut hangat pemuda di Panga termasuk Marwan KS orang yang dituakan di dalam sanggar. Mereka sepakat menggelar latihan rutin di balai desa atau di halaman terbuka. Irwandi mengumpulkan kembali pengetahuan tentang gerakan dan syair.
Mereka sepakat membentuk sanggar yang diberi nama Sanggar Indatu yang bermakna leluhur. Irwandi menjabat sebagai ketua sanggar menggantikan Marwan KS karena kurang sehat,
“Dikee pam panga adalah warisan nenek moyang yang harus kita rawat,” kata Irwandi.
Dikee pam panga dimainkan oleh 16 laki-laki dan dipimpin oleh dua radat/syekh pelantun syair. Pada awalnya, syairnya berbahasa Arab, tetapi kini dimodifikasi dicampur dengan bahasa Aceh.
Dikee pam panga ditampilkan tanpa iringan alat musik. Tepukan tangan dan pukulan dada para pemain yang menjadi nada pengiring. Gerakan tangan dikee pam panga terdapat 16 likok, tetapi kini yang kerap dimainkan delapan likok.
Kini, jumlah pemain dikee pam panga sangat minim. Para pengurus Sanggar Indatu berusaha sekuat tenaga untuk melestarikan kesenian itu. ”Kadang kami keluarkan biaya sendiri untuk latihan dan tampil. Ini bentuk kecintaan kami pada warisan nenek moyang,” katanya.
Meski tanpa dukungan pembiayaan, mereka terus berlatih. Latihan rutin digelar dua kali dalam sepekan. Irwandi memimpin langsung latihan rutin. Kini dia menjadi poros pelestarian dikee pam panga.
Saat mendapat kabar terkait usulan tradisi sebagai warisan budaya tak benda nasional, pengurus sanggar sepakat untuk mengajukan dikee pam panga. Irwandi pontang panting menyiapkan dokumen.
Namun usaha kerasnya berbuah hasil. Dikee pam panga ditetapkan sebagai WBTB Indonesia dalam sidang yang berlangsung pada 27 September-1 Oktober 2022 di Yogyakarta. Selain dikee pam panga, Aceh mengusulkan 16 seni budaya lainnya.
ALFARABI UNTUK KOMPAS
Penampilan dikee pam panga oleh para pemuda dari Kabupaten Aceh Jaya, Provinsi Aceh. Dikee pam panga kini telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada 1 Oktober 2022.
”Saya berharap suatu saat dikee pam panga bukan hanya dimainkan oleh warga Aceh Jaya, tapi menjadi seni budaya warga Provinsi Aceh dan Indonesia,” ujar Irwandi.
Pasca ditetapkan sebagai WBTB, semangatnya kian bergairah. Dia optimistis upaya pelestarian dikee pam panga akan lebih masif. Dia berharap pemerintah mau memfasilitasi memasukkan dikee pam panga ke dalam kurikulum mata pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah di Aceh Jaya.
“Saya mengajukan kepada pemerintah agar membuat festival dikee pam panga setiap tahun. Ini penting agar kesenian ini kian merakyat,” ujar Irwandi.
Perjuangan Irwandi bukan hanya menyelamatkan dikee pam panga dari kepunahan, namun juga memanggungkan Aceh Jaya ke panggung nasional.