Setahun Terhenti, Pembangunan Jalan Tol Padang-Sicincin di Sumbar Kembali Dilanjutkan
Kementerian PUPR memastikan pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin kembali dilanjutkan setelah setahun terhenti karena terhambat pembebasan lahan.
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat memastikan pembangunan Jalan Tol Padang-Pekanbaru seksi Padang-Sicincin di Sumatera Barat kembali dilanjutkan. Sebelumnya, pembangunan jalan tol ini terhenti setahun karena lambatnya pembebasan lahan.
Jalan Tol Padang-Pekanbaru memiliki panjang 255 kilometer. Pembangunannya terbagi atas enam seksi, yaitu Seksi I Padang-Sicincin, Seksi II Sicincin-Bukittinggi, Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh, Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan, Seksi V Pangkalan-Bangkinang, dan Seksi IV Bangkinang-Pekanbaru.
Keberadaan Jalan Tol Padang-Pekanbaru bakal memangkas waktu tempuh menjadi 2,5-3 jam. Pada jalur saat ini, sekitar 300 km, perjalanan Padang-Pekanbaru membutuhkan waktu tempuh 8-9 jam.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M Basuki Hadimuljono di Padang, Rabu (2/11/2022), mengatakan, beberapa hari lalu, mendapat surat dari Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi untuk meneruskan pembangunan jalan tol itu. Permintaan tersebut lantas diproses oleh kementerian.
”Saya sudah siapkan. Sudah ada anggarannya untuk dilanjutkan. PMN (penyertaan modal negara) dari Hutama Karya tahun 2023 ada sekitar Rp 5 triliun. Sayang kalau tidak dimanfaatkan,” kata Basuki di sela-sela kunjungannya ke Padang.
Basuki melanjutkan, jalan tol yang dibangun sejak 9 Februari 2018 itu ditargetkan selesai Juli 2024. Walakin, penyelesaiannya tergantung pembebasan lahan. Sebelumnya, akibat lambatnya proses pembebasan lahan, baru 4,2 km jalan yang tuntas atau berupa jalan tol dari total 36,6 km.
”Kalau lahannya bebas, konstruksinya bisa lebih cepat. (Sebelumnya lambat) karena lahannya belum pasti. Sekarang sudah ada surat dari gubernur, pasti gubernur akan memproses pembebasannya,” ujarnya.
Menurut Basuki, progres pengerjaan fisik jalan sekitar 45 persen, baik yang dibeton maupun berupa tanah, serta lahan bebas 81 persen. Dari keterangan pejabat pembuat komitmen (PPK), kata Basuki, pembebasan lahan diproyeksikan selesai November ini.
”Dari 300-an bidang, 100-an bidang sudah akan dibayar (ganti rugi oleh) LMAN (Lembaga Manajemen Aset Negara), 200 bidang akan diusulkan ke LMAN. Mudah-mudahan November selesai, (lahan) nyambung semua. Kalau sudah nyambung semua, bisa lebih cepat,” kata Basuki.
Basuki menambahkan, sirip Jalan Tol Trans-Sumatera ini penting bagi Sumbar, terutama Padang. Selama ini, pembangunan lebih banyak ke pantai timur Pulau Sumatera. ”Sekarang investasi apa di Padang? Hanya semen, dari dulu tidak ada yang lain karena tidak ada konektivitas ke Pekanbaru,” ujarnya.
Direktur Utama PT Hutama Karya Budi Harto dalam kesempatan itu mengatakan, pembangunan jalan tol itu terhenti sekitar setahun terakhir. Pengerjaan kembali Jalan Tol Padang-Sicincin menunggu instruksi detail dari Menteri PUPR.
”Dalam waktu dekat, dengan instruksinya keluar, kami mulai lagi. Kami sekarang sedang persiapan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Proyek Hutama Karya Infrastruktur Tomy Herlambang mengatakan, progres Jalan Tol Padang-Sicincin ini 45,3 persen. Selama setahun terakhir, pengerjaan jalan tol terhenti.
”Sekarang persiapan pembersihan lahan. Nanti setelah ini, kami lanjutkan pekerjaan tanah, lalu lanjut ke konstruksi. Target selesai Juli 2024,” kata Tomy.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, pembebasan lahan jalan tol ini sudah mencapai 84,6 persen. Pemprov mengupayakan urusan administrasi pembebasan lahan selesai pada 7 November nanti.
”(Pekan) awal November ini, urusan koordinasi dan musyawarah soal tanah mudah-mudahan selesai. Setelah itu, untuk pembebasan lahan dari BPN (Badan Pertanahan Nasiona) dan LMAN,” kata Mahyeldi.
Anggota Komisi V DPR Athari Gauthi Ardi mengatakan, jalan tol Padang-Pekanbaru ini nantinya sangat membantu masyarakat Sumbar. Jalan ini bisa menjadi andalan dalam kegiatan perekonomian dan logistik. Athari juga akan mengawasi sesuai fungsinya. Ia juga berkomitmen membantu dan mengakomodasi pemprov apabila ada keperluan di tingkat pusat.
“Kami berpesan kepada seluruh stakeholder terkait semoga proyek jalan tol ini cepat diselesaikan tepat waktu. Seperti kata menteri, harus dikerahkan ekstra, perbanyak personel, sehingga 2024 bisa selesai tol ini,” ujarnya.