Genangan Rob Mulai Terjadi di Pontianak, Masyarakat Diminta Waspada
Masyarakat diminta mewaspadai banjir rob di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Genangan air terlihat pada Senin (31/10/2022) pagi di sejumlah jalan di Pontianak meskipun sejauh ini belum mengganggu aktivitas warga.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Masyarakat diminta mewaspadai banjir rob di Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Genangan air terlihat pada Senin (31/10/2022) pagi di sejumlah jalan di Kota Pontianak meskipun sejauh ini belum mengganggu aktivitas warga.
Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Pontianak, Syarifah Nadya Soraya, menuturkan, banjir rob di Kota Pontianak diprakirakan terjadi pada 29 Oktober-4 November. Sudah ada peringatan dini terkait hal itu.
”Jika dari pengamatan dua hari terakhir, ketinggian maksimum banjir rob 267 sentimeter (cm). Biasanya ketinggian tanah di Kalbar 1,5 meter-2 meter. Kalau ketinggian air sudah sampai lebih dari 250 cm, artinya beberapa wilayah ada yang sudah tergenang,” ujar Nadya.
Oleh karena itu, masyarakat di pinggiran sungai harus lebih waspada karena topografinya rendah. Masyarakat pesisir juga diminta mewaspadai fenomena pasang air laut maksimum pada saat bulan baru dan perigee, suatu kondisi saat Bulan berada pada titik terdekat dengan Bumi.
Masyarakat juga diimbau waspada dan siaga guna mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut dan selalu memperhatikan perkembangan informasi cuaca maritim dari BMKG.
Pantauan Kompas pada Senin pagi, sejumlah lokasi di Kota Pontianak perlahan mulai digenangi air, misalnya di salah satu lokasi di Jalan Tanjungpura. Selain itu, di Jalan Sulung Lelanang. Ketinggian genangan mencapai 1 cm-3 cm. Sejauh ini, hingga Senin pukul 10.00, genangan belum mengganggu aktivitas masyarakat yang melintasi jalan.
Di sisi lain, langit di Pontianak pada jam-jam tertentu tampak gelap, bahkan masih sering turun hujan. Berdasarkan pengamatan Kompas dalam beberapa tahun terakhir, jika banjir rob dibarengi dengan hujan, ketinggian genangan berpotensi bertambah.
Terkait curah hujan itu, BMKG Kalbar melalui media sosial telah mengeluarkan peringatan diri kepada masyarakat. Hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di beberapa wilayah Kalbar pada 31 Oktober hingga 3 November.
Ketua Satuan Tugas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalbar Daniel menuturkan, BPBD Kalbar dan kabupaten/kota sudah mendapat informasi terkait potensi banjir rob dari BMKG. BPBD kabupaten/kota telah memetakan daerah yang rawan banjir rob, kemudian menyosialisasikan kepada masyarakat melalui pemerintah kecamatan dan kelurahan yang berpotensi banjir rob.
Agar sosialisasi ini sampai kepada masyarakat, peran ketua RT sangat penting. BPBD Kota Pontianak juga telah memberikan peringatan dini kepada masyarakat dengan berbagai pendekatan yang sifatnya informatif.