Tim Dokter Selidiki Penyebab Kematian Gajah di TNWK
Balai Taman Nasional Way Kambas menyelidiki kasus kematian anak gajah yang berusia empat tahun tujuh bulan. Gajah jinak itu diduga terserang virus EEHV.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
LAMPUNG TIMUR, KOMPAS — Seekor gajah jinak ditemukan mati di Pusat Latihan Gajah Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Minggu (30/10/2022). Kasus kematian anak gajah yang berusia empat tahun tujuh bulan tersebut masih diselidiki.
”Tim medis Balai Taman Nasional Way Kambas dipimpin dokter hewan Esti telah melakukan nekropsi untuk mencari penyebab kematian anak gajah tersebut. Kami menunggu hasil dari uji laboratorium untuk mendapatkan kepastiannya,” kata Kepala Balai Nasional Way Kambas Kuswandono saat dikonfirmasi, Senin (31/10/2022).
Ia mengungkapkan, anak gajah bernama Taufan itu mati pada Minggu sekitar pukul 13.30 WIB. Menurut informasi dari pawang gajah yang merawat Taufan, gajah jinak itu masih terpantau sehat dan aktif berlari sehari sebelum ditemukan mati. Saat dilepas ke area penggembalaan, gajah itu tidak menunjukkan gejala sakit. Ia juga masih makan dan minum secara normal.
Kondisi fisik gajah tersebut juga tidak cacat. Hasil nekropsi visual satwa itu juga dalam kondisi normal. Tim media tidak menemukan adanya luka pada tubuhnya. Namun, ada sedikit perubahan di beberapa organ dalam, seperti pada organ hati, limpa, saluran pencernaan, dan lidah.
Hingga saat ini, Balai TNWK masih menunggu hasil uji pemeriksaan laboratorium dari sampel organ yang telah dikirim di Balai Veteriner Lampung. Hasil uji laboratorium itu dibutuhkan untuk memastikan penyebab pasti kematian gajah tersebut.
Dugaan sementara, gajah jinak itu mati akibat terjangkit virus elephant endotheliotropic herves virus (EEHV). Virus tersebut cukup ganas yang biasanya menyerang anak gajah yang berumur di bawah 12 tahun.
Penyakit EEHV umumnya baru bisa diketahui ketika virus sudah berada pada stadium akut. Jika sudah menyerang dan daya tahan tubuh gajah sedang lemah, kemungkinan besar gajah akan mengalami kematian. EEHV juga menjadi salah satu penyebab kematian anak gajah di Indonesia.
Ia menambahkan, kondisi gajah jinak lainnya di LPG TNWK dalam kondisi sehat. Hingga saat ini, tidak ada gajah dewwsa atau anak gajah lain yang sakit.
Sementara itu, Koordinator Elephant Response Unit TNWK Nazarudin menyebutkan, kondisi gajah yang dirawat di ERU TNWK juga dalam kondisi sehat. Saat ini, gajah-gajah jinak itu tetap beraktivitas secara normal. Selain digembalakan, gajah jinak juga dikerahkan untuk melakukan patroli untuk menghalau gajah-gajah liar.