Penambahan Kasus Gagal Ginjal Akut Masih Terjadi di Bali
Kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Bali bertambah satu pasien. Dengan perawatan, kondisi pasien dinyatakan membaik. Masyarakat diimbau menjalankan pola hidup sehat.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Dinas Kesehatan Provinsi Bali menggelar konferensi pers perihal perkembangan kasus gangguan ginjal akut misterius pada anak di Bali, Sabtu (29/10/2022). Kepala Dinkes Provinsi Bali I Nyoman Gede Anom (tengah) dalam konferensi pers bersama Kepala Balai Besar POM di Denpasar I Made Bagus Gerametta (kiri) dan Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali I Gusti Ngurah Sanjaya Putra (kanan) dalam konferensi pers di Kantor Dinkes Provinsi Bali, Kota Denpasar, Sabtu (29/10/2022).
DENPASAR, KOMPAS — Penambahan kasus baru gangguan ginjal akut di Bali belum berhenti. Tercatat 17 kasus hingga Agustus 2022, satu kasus baru dilaporkan muncul tiga hari lalu.
Data Dinas Kesehatan Bali menyebutkan, kini total ada 18 kasus gangguan ginjal akut. Sebanyak 12 kasus berujung kematian. Lima pasien sembuh dan satu orang masih dirawat.
Kepala Dinkes Bali I Nyoman Gede Anom menyebutkan, pasien yang masih dirawat adalah kasus terbaru. Dia anak berusia sembilan tahun. Kasus ini sudah dilaporkan ke Kementerian Kesehatan.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Bali I Gusti Ngurah Sanjaya Putra (kanan) dalam konferensi pers di Kantor Dinkes Provinsi Bali, Kota Denpasar, Sabtu (29/10/2022).
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bali I Gusti Ngurah Sanjaya Putra menerangkan, pasien baru adalah anak perempuan. Dia dibawa ke rumah sakit dalam kondisi kejang. Hasil pemeriksaan sementara, termasuk dari wawancara dan pemeriksaan urine, penyebabnya bukan keracunan.
”Memang pasien pernah meminum obat sirop. Namun, (obat) diminum sebulan lalu,” kata Sanjaya. Sanjaya menambahkan, fungsi ginjal pasien tersebut kini sudah membaik.
Kepala Balai Besar POM di Denpasar I Made Bagus Gerametta (kiri) dalam konferensi pers di Kantor Dinkes Provinsi Bali, Kota Denpasar, Sabtu (29/10/2022).
Hidup sehat
Ke depan, Anom menganjurkan penerapan pola hidup sehat. Orang tua diminta segera memeriksakan anaknya ke ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan apabila sakit. Hal itu dilihat dari penurunan frekuensi dan volume buang air kecil disertai gejala batuk, demam, pilek, dan muntah atau bahkan tanpa gejala.
Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Minuman di Denpasar I Made Bagus Gerametta mengatakan, hasil pengawasan hingga 27 Oktober 2022, terdapat 198 obat sirop atau cairan oral yang aman dikonsumsi. Lebih lanjut dia menyatakan sudah memeriksa acak terhadap berbagai produk obat, selain memantau penarikan obat oleh pihak distributor.
”Kami tetap mengimbau masyarakat agar berhati-hati saat memilih obat-obatan,” ujar Gerametta.