Ratusan Rumah di Lampung Terendam Banjir, Dua Anak Tewas
Ratusan rumah warga di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, terendam banjir akibat luapan sungai dan hujan deras, Kamis (27/10/2022). Dua anak menjadi korban banjir.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Ratusan rumah warga Kecamatan Sidomulyo, Way Sulan, dan Candipuro, Lampung Selatan, terendam banjir akibat luapan sungai dan hujan deras, Kamis (27/10/2022). Dua anak tewas akibat tenggelam di area persawahan yang terendam banjir hingga 1,5 meter.
”Kami sudah mengevakuasi lebih dari 100 warga yang terjebak banjir di dalam rumahnya. Saat ini, mereka sudah dievakuasi ke tempat yang lebih aman,” ujar Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Damkar Lampung Selatan Rully Fikriansyah saat dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (27/10/2022).
Hingga Kamis petang, kata Fikri, petugas gabungan masih terus melakukan penyisiran di sejumlah desa di dua kecamatan tersebut. Hingga kini, jumlah warga yang terdampak banjir juga masih terus di data.
Berdasarkan data sementara, di Kecamatan Sidomulyo, banjir melanda lima desa, yakni Sukamaju, Soloretno, Talang Baru, Campang Tiga, dan Sidodadi. Ketinggian banjir berkisar 30-100 sentimeter.
Sementara di Kecamatan Candipuro, banjir melanda Desa Berungin Kencana, Bumijata, Sidoasri, Banyumas, dan Cintamulya. Adapun di Kecamatan Way Sulan, banjir melanda Desa Talang, Mekarsari, Tanjung Ratu, dan Purwodadi.
Selain merendam ratusan rumah warga, banjir juga membuat puluhan hektar sawah terendam air. Bahkan, dua anak meninggal akibat tenggelam di area persawahan yang terendam banjir.
Kepala Desa Sukamaju, Kecamatan Sidomulyo, Absorohim menuturkan, kedua anak yang meninggal, yakni Halimah (14) dan Romlah (12), warga Sidomulyo. ”Awalnya anak-anak itu sedang bermain di area persawahan di dekat rumahnya saat hujan deras. Namun, mereka tenggelam karena air yang merendam area persawahan cukup tinggi,” katanya.
Saat dievakuasi, kedua korban ditemukan dalam kondisi meninggal. Saat ini, kedua korban sudah dimakamkan oleh keluarganya.
Selain intensitas hujan yang tinggi, banjir di wilayah itu disebabkan oleh luapan Sungai Way Campang Tiga yang mengaliri Kecamatan Sidomulyo. Drainase yang tersumbat sampah juga membuat air dengan cepat naik sehingga banyak warga yang terjebak di dalam rumah saat banjir. Ketinggian banjir di beberapa titik bahkan mencapai 1,5 meter.
Pada Kamis sore, ketinggian banjir mulai berangsur surut. Warga yang rumahnya sudah tidak terendam air sudah kembali ke rumahnya. Sementara warga yang rumahnya masih terendam banjir masih bertahan di masjid dan balai desa yang difungsikan sebagai lokasi pengungsian sementara.
Sementara itu, di Kabupaten Pesawaran, banjir juga melanda Desa Padang Cermin, Kecamatan Padang Cermin. Selain merendam puluhan rumah, banjir juga membuat akses jalan antardesa sulit dilalui.
Kepala Desa Padang Cermin Purwanti menuturkan, banjir disebabkan tanggul sungai yang mengaliri sungai tersebut jebol pada Kamis pagi. Akibatnya, air sungai meluap dan merendam rumah warga.
Hingga saat ini, petugas masih mendata jumlah warga dan rumah yang terdampak banjir. Pemerintah telah memberikan bantuan makanan dan minuman untuk warga yang terdampak banjir.