logo Kompas.id
NusantaraAspal Buton yang Merana di...
Iklan

Aspal Buton yang Merana di Tanah Asal

Bertahun-tahun dicanangkan untuk menggantikan aspal minyak, aspal buton tidak kunjung jadi pilihan. Di Sulawesi Tenggara, tanah asal aspal alam terbesar di dunia itu, aspal buton pun tak berdaya.

Oleh
SAIFUL RIJAL YUNUS
· 5 menit baca
Pengendara melintas di kantor PT Wika Bitumen, BUMN pengolah aspal buton, di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (24/5/2022).
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Pengendara melintas di kantor PT Wika Bitumen, BUMN pengolah aspal buton, di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, Selasa (24/5/2022).

Bertahun-tahun dicanangkan untuk menggantikan aspal minyak, aspal buton tidak kunjung jadi pilihan. Padahal, hasil uji menunjukkan aspal alam yang melimpah di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, itu memiliki kualitas jauh di atas aspal minyak yang sebagian besar impor. Di tanah asalnya sendiri, aspal buton pun kalah bersaing.

Cadangan aspal buton di atas 600 juta ton. Kandungan ini disebut mencapai 80 persen cadangan aspal alam dunia sehingga mampu memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri selama ratusan tahun. Deposit aspal alam lainnya ditemukan di Trinidad dan Tobago, Kanada, dan sebagian kecil di benua Afrika.

Editor:
MOHAMAD FINAL DAENG
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000