Jalur Lampung-Bengkulu Rawan Terputus akibat Bencana Alam
Hujan deras meningkatkan potensi banjir dan longsor di sejumlah daerah. Jalan lintas barat Sumatera yang merupakan akses penghubung Lampung dengan Bengkulu rawan terputus akibat bencana hidrometeorologi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
PESISIR BARAT, KOMPAS — Hujan deras membuat sebagian bangunan jembatan Way Laay di Pekon Laay, Kecamatan Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat, amblas. Akibatnya, jalur yang menghubungkan antara Lampung dengan Bengkulu itu sempat lumpuh selama 12 jam. Selama ini, akses transportasi di wilayah itu rawan terputus akibat banjir dan longsor.
Pelaksana Tugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Barat Mirza Sahri menuturkan, lantai jembatan itu ambles sejak Senin (24/10/2022), sekitar pukul 21.00. Diduga, penyebabnya adalah tanah di bawahnya tergerus aliran Sungai Way Laay. Sejak sepekan terakhir, hujan deras mengguyur sebagian besar wilayah Lampung.
Menurut Mirza, petugas Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Lampung telah memeriksa kondisi jembatan dan melakukan perbaikan darurat. Caranya dengan menimbun lantai jembatan yang ambles dengan karung pasir.
”Sekarang, jembatan sudah bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, tapi harus sangat berhati-hati,” kata Mirza saat dihubungi dari Bandar Lampung, Selasa (25/10/2022).
Hingga saat ini, aparat gabungan BPBD Pesisir Barat, polisi, dan TNI masih berjaga di lokasi untuk membantu masyarakat yang hendak melintas. Polisi juga telah memasang garis polisi di sekitar lokasi sebagai penanda agar pengguna jalan berhati-hati saat melintasi jembatan itu.
Mirza mengungkapkan, jalan Lintas Barat Sumatera yang menghubungkan Lampung dengan Bengkulu memang rawan terputus akibat longsor dan banjir. Meski petugas sudah membuat tanggul penahan, potensi longsor tetap tinggi karena kondisi jalan berada di sisi tebing dan pegunungan. Selain itu, banjir juga kerap menyisakan lumpur atau menggerus sebagian badan jalan sehingga tidak dapat dilalui kendaraan.
Ke depan, pihaknya akan berkoordinasi dengan polisi untuk mengatur agar kendaraan besar, seperti truk dan bus, tidak melintas hingga perbaikan jembatan dilakukan permanen. Saat ini, Balai Pelaksana Jalan Nasional Lampung telah mengusulkan perbaikan permanen bisa dilakukan awal tahun 2023.
Di Kabupaten Lampung Barat, dilaporkan, ruas jalan penghubung Kecamatan Sukau dengan Lumbok Seminung, Lampung Barat, juga sempat tertimbun longsor pada Selasa (25/10/2022) dini hari. Panjang jalan yang tertutup material longsor sepanjang 10 meter. Longsor juga sempat membuat akses transportasi warga setempat terganggu.
Kepala BPBD Lampung Barat Padang Priyo Utomo mengatakan, 14 petugas diterjunkan untuk memindahkan material longsor yang menutupi badan jalan. Upaya menyingkirkan material longsor itu dilakukan secara manual menggunakan sekop dan cangkul dengan bantuan polisi/TNI dan warga.
Saat ini, jalan penghubung dua kecamatan itu bisa dilalui kembali. Namun, masyarakat diminta tetap waspada saat hujan deras, terutama pada malam hari. Warga diminta tidak nekat melintasi jalan atau jembatan yang berada di dekat tebing saat cuaca buruk karena dikhawatirkan terjadi longsor atau banjir.