Bulan Ini, 441 Bencana Landa Sebagian Jateng Selatan
Rentetan bencana terus melanda wilayah Banjarnegara, Wonosobo, dan Banyumas selama Oktober 2022. Dua warga tewas dan lainnya luka-luka, serta sebagian rumah rusak.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
BANJARNEGARA, KOMPAS — Sepanjang 1-24 Oktober 2022, sebanyak 441 bencana hidrometeorologi serta kebakaran melanda wilayah Banjarnegara, Wonosobo, dan Banyumas, Jawa Tengah. Total kerugian material mencapai lebih dari Rp 1 miliar dan setidaknya dua orang tewas dalam musibah tanah longsor, masing-masing di Banjarnegara dan Banyumas.
”Total bencana di Banjarnegara ada 74 kejadian. Sebanyak 60 kali bencana tanah longsor, banjir dua kejadian, angin kencang delapan kejadian, dan kebakaran empat kali,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjarnegara Andri Sulistyo saat dihubungi dari Banyumas, Jawa Tengah, Senin (24/10/2022).
Andri menyampaikan, berdasarkan pendataan hingga 20 Oktober, terdapat 16 rumah rusak berat, 15 rumah rusak sedang, 36 rumah rusak ringan, dan 24 rumah lainnya terancam longsor. Korban tewas ada satu orang dan korban luka ada delapan orang. Warga yang terdampak bencana mencapai 276 orang dan total kerugian material mencapai Rp 1.212.950.000.
Dari catatan Kompas.id pada hari Kamis (20/10/22), korban tewas bernama Mistem (55). Korban meninggal akibat tertimba material longsor dari tebing setinggi 50 meter di Dusun Guruh RT 002 RW 003, Desa Sawangan, Kecamatan Punggelan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, pada Rabu (19/10/2022) pukul 17.20. Dalam bencana itu, selain satu orang meninggal, ada dua orang lainnya terluka, serta dua unit rumah rusak.
Dari Wonosobo, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wonosobo Bambang Trie menyebutkan, hingga kini total kejadian bencana hidrometeorologis mencapai 67 kejadian. ”Total kerugian mencapai ratusan juta rupiah,” katanya sembari menyebutkan angka pasti kerugian material masih dalam pendataan tim.
Bambang menyebutkan, sebagai pencegahan jangka panjang, pada Desember mendatang akan dilakukan penguatan kontur tanah dengan upaya reboisasi dan penanaman pohon. ”Desember nanti, kami ada kegiatan baksos (bakti sosial) gerakan menanam,” ujarnya.
Warga Wonosobo pun diimbau waspada mengingat sebagian besar permukiman berada di lereng atau kemiringan yang cukup terjal.
”Kepada seluruh masyarakat Wonosobo agar selalu waspada dan hati-hati, utamanya hunian yang berada di lereng-lereng perbukitan dan di bantaran sungai,” kata Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat dalam gelar apel siaga kesiapsiagaan bencana.
Demikian pula di Kabupaten Banyumas, berdasarkan data dari Pusat Pengendali Operasi Penganggulangan Bencana BPBD Kabupaten Banyumas, hingga kini tercatat ada 300 kejadian yang didominasi oleh kejadian tanah longsor, kemudian pergerakan tanah, banjir, serta angin kencang. Total kerugian pun masih dalam analisis serta pendataan.
Dari catatan Kompas.id, Sabtu (8/10/2022), di Banyumas, satu remaja tewas akibat tertimpa material longsor saat tidur di rumahnya di Desa Karangsari, Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah. Korban meninggal dunia karena tertimpa material longsor saat tidur di kamarnya. Kejadian ini sekitar pukul 01.00 malam.