Angin Kencang Rusak Ratusan Rumah di Sidoarjo, Pemda Salurkan Bantuan
Bencana angin kencang merusak ratusan rumah warga, fasilitas umum, dan bangunan hotel di Sidoarjo, Jawa Timur. Guna meringankan beban warga, pemerintah daerah menyalurkan bantuan berupa bahan pokok dan material bangunan.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Bencana angin kencang di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Minggu (23/4/2022), menyebabkan ratusan rumah warga, fasilitas umum, dan bangunan hotel rusak. Empat orang juga dilaporkan luka-luka dalam peristiewa itu. Untuk meringankan beban warga, pemerintah daerah menyalurkan bantuan berupa bahan pokok dan material bangunan.
Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidoarjo, sebanyak 294 rumah warga mengalami kerusakan serius akibat peristiwa angin kencang itu. Jumlah rumah yang rusak paling banyak berada di Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, yakni 264 unit rumah. Selebihnya di Desa Entalsewu sebanyak 21 rumah, di Desa Janti sebanyak 3 rumah, dan di Desa Tanjungsari sebanyak 2 rumah.
”Proses pendataan jumlah rumah warga yang terdampak bencana angin kencang terus dilakukan oleh BPBD Sidoarjo dan dibantu pemerintah desa setempat,” ujar Kepala BPBD Sidoarjo Dwijo Prawito, Senin (24/10/2022).
Dwijo mengatakan, bencana angin kencang di wilayah itu terjadi pada Minggu petang kemarin. Bencana itu diawali oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur sejak pukul 14.00 hingga 16.00 di hampir seluruh wilayah Sidoarjo. Setelah itu, masyarakat melaporkan kejadian angin kencang di sejumlah kecamatan, misalnya Buduran, Gedangan, Taman, dan Sidoarjo.
Dampak paling parah dirasakan oleh warga Kecamatan Buduran karena banyak rumah yang rusak parah. Sebagian rumah itu bahkan tidak bisa ditempati lagi. Akibatnya, puluhan warga terpaksa mengungsi ke lokasi aman dan ke rumah keluarga terdekat. Mereka baru kembali ke rumah masing-masing pada Senin pagi.
Menyikapi bencana tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo langsung mendirikan posko tanggap darurat di lokasi terdampak paling parah, yakni Desa Entalsewu dan Sidokepung. Posko ini fokus menyalurkan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok seperti makanan siap saji bagi warga yang mengungsi.
Selain itu, Pemkab Sidoarjo mempercepat pendataan kerusakan dan kebutuhan akan bahan material untuk perbaikan rumah warga. Warga yang rumahnya rusak akan diberi bantuan berupa material agar bisa segera melakukan perbaikan. Perbaikan itu penting karena warga membutuhkan tempat tinggal yang layak mengingat musim hujan masih berlangsung.
”Ancaman bencana hidrometeorologi saat ini masih tinggi. Oleh karena itu, warga butuh tempat tinggal yang layak untuk berlindung. Bapak dan ibu harap tenang, pemerintah sudah hadir dan menyalurkan bantuan yang dibutuhkan seperti terpal,” kata Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali di lokasi bencana, Minggu malam.
Selain merusak ratusan rumah warga, angin kencang yang melanda sebagian wilayah Sidoarjo juga mengakibatkan sedikitnya 16 pohon tumbang. Salah satu pohon tumbang di kawasan Aloha menimpa seorang pengendara motor. Akibatnya, korban mengalami luka pada bagian kepala dan dilarikan ke rumah sakit.
Selain itu, terdapat tiga warga yang dilaporkan mengalami luka-luka di bagian kepala. Mereka terkena material atap rumah yang terbang tertiup angin kencang. Semua korban sudah mendapatkan penanganan medis dari fasilitas layanan kesehatan.
Salah satu korban bencana angin kencang, Kasam (53), mengatakan, saat kejadian, dia dan keluarganya sedang berada di teras rumah. Mulanya, Kasam melihat atap rumah tetangganya terbang. Saat itu, dia tidak menyangka apabila kondisi serupa akan menimpa rumahnya.
”Saat masuk rumah, tiba-tiba atap sudah terbang dan sebagian materialnya berjatuhan di lantai. Bahkan anak saya terkena kayu atap pada bagian kepalanya,” ucap Kasam yang merupakan warga Desa Sidokepung.
Bencana angin kencang di Sidoarjo juga merusak 57 kamar kos, sebuah tempat usaha, dan bangunan Sekolah Dasar Negeri Sumput. Tim BPBD Sidoarjo dibantu para sukarelawan telah memotong pohon yang tumbang serta mendata kerusakan rumah warga dan kebutuhan mendesak para korban. Sebanyak tujuh terpal telah disalurkan untuk menutup sementara atap rumah yang rusak agar tidak kehujanan.
Bencana angin kencang ini bukan kali pertama dalam bulan Oktober ini. Sebelumnya, hujan deras disertai puting beliung melanda delapan desa di enam kecamatan di Sidoarjo, Selasa (11/10/2022) sore. Akibat cuaca ekstrem tersebut, ratusan rumah warga rusak dan banyak pohon tumbang. Selain itu, lima tiang saluran udara tegangan menengah dan 111 gardu distribusi listrik terdampak.
Enam kecamatan yang dilanda bencana angin kencang waktu itu adalah Sidoarjo, Tulangan, Candi, Krembung, Sukodono, dan Tanggulangin. Dampak paling parah terjadi di Kecamatan Tulangan, Candi, dan Krembung. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Bencana itu diawali oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang mengguyur sejak pukul 14.00 hingga 16.00 di hampir seluruh wilayah Sidoarjo.
Akibat bencana angin kencang saat itu, sekitar 130 rumah warga rusak, terbanyak di Desa Kedung Sumur, yaitu sebanyak 31 unit rumah. Selebihnya di Desa Kedondong sebanyak 26 rumah, di Desa Durungbanjar 20 unit rumah, dan di Desa Durungbedug sebanyak 24 rumah. Kerusakan rumah juga dilaporkan terjadi di Desa Keper, Wangkal, dan Jumputrejo.
Selain rumah, sejumlah fasilitas umum, misalnya sekolah dan pondok pesantren, juga rusak akibat diterjang angin. Di sisi lain, ada warung dan tempat usaha yang terkena dampak angin kencang itu.