RSUD Abdul Moeloek Rawat Dua Pasien Anak yang Alami Gagal Ginjal Akut
Dua kasus gagal ginjal akut pada anak ditemukan di Lampung. Saat ini kedua pasien sedang menjalani perawatan di RSUD Abdul Moeloek, Bandar Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Lampung, merawat dua pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut. Hingga kini, tim dokter masih terus memantau kondisi kesehatan dua pasien tersebut. Pemerintah daerah melakukan penelusuran kasus lebih lanjut.
“Saya sudah lihat langsung satu pasien. Sejauh ini kondisinya stabil, sudah tidak ada demam dan masih mau makan dan minum, tapi urine tidak keluar,“ kata Direktur RSUD Abdul Moeloek, Lampung, Lukman Pura mengonfirmasi hal tersebut saat dihubungi dari Bandar Lampung, Lampung, Minggu (23/10/2022).
Dua pasien anak yang dirawat di RSUD Abdul Moeloek berasal dari Bandar Lampung. Satu pasien berusia 11 bulan, sementara satu pasien lainnya berusia satu tahun.
Menurut dia, pihak RS telah melaporkan dua kasus gagal ginjal akut pada anak tersebut kepada Dinas Kesehatan Lampung. Tim dokter juga terus memantau kondisi kedua pasien agar tidak kian memburuk.
Lukman menambahkan, RSUD Abdul Moeloek menyiapkan 6-10 tempat tidur di ruang high care unit (HCU) untuk merawat pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut. Pihak rumah sakit juga akan mempertimbangkan penambahan ruangan untuk mengantisipasi peningkatkan jumlah kasus.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menyampaikan, pihaknya telah melakukan penelusuran epidemiologi terkait kasus gagal ginjal akut pada anak di Lampung. Selain mengambil sampel darah dan urine pada pasien, tim pemeriksa juga mengambil sampel swab pada pasien.
Dinas Kesehatan Lampung juga telah menginstruksikan tenaga kesehatan di tingkat puskesmas untuk melakukan penelusuran kasus. Pasien yang mengalami gejala mengarah pada gagal ginjal akut diminta segera dirujuk ke rumah sakit terdekat agar bisa mendapat penanganan secepat mungkin.
Sementara itu, Kepolisian Daerah Lampung juga turut memantau penarikan lima merek obat sirop yang dinyatakan mengandung cemaran etilen glikol dan dietilen glikol dari sejumlah apotek di Lampung. Pengawasan ini dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat di tengah munculnya kasus gagal ginjal pada anak.
”Kami akan terus melakukan pemantauan di apotek-apotek agar pemilik tidak lagi menjual obat sirop tersebut dan segera mengembalikannya pada distributor,” kata Direktur Reserse Narkoba Polda Lampung Komisaris Besar Aris Supriyono.
Hingga Minggu (23/10/2022), aparat Polda Lampung telah menyisir sejumlah apotek di Bandar Lampung. Dari hasil penyisiran, sejumlah apotek diketahui telah menyingkirkan dan mengembalikan lima merek sirop tersebut kepada distributor obat. Selain itu, apotek juga menempel informasi bahwa lima merek obat demam dan batuk pilek tersebut telah ditarik dari peredaran.