Giring Ganesha siap mendukung Gibran jika maju sebagai calon gubernur di mana pun.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Giring Ganesha kembali bertemu. Karier politik Gibran menjadi salah satu bahan perbincangan kedua belah pihak. Giring mengaku siap memberikan dukungan penuh atas segala keputusan putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut.
Pertemuan antara Gibran dan Giring berlangsung secara tertutup di Loji Gandrung, Kota Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (21/10/2022). Lebih dari satu jam mereka bercakap-cakap soal banyak hal. Tak terkecuali rencana ke depan mengenai karier politik Gibran yang santer diisukan bakal turut serta dalam pencalonan gubernur pada Pemilu 2024, kemungkinan untuk wilayah DKI Jakarta atau Provinsi Jawa Tengah.
”Sebagai sahabat, saya pengen bilang, Mas Gibran mau ke mana pun, mau ke Jateng (Jawa Tengah) atau DKI Jakarta, saya sebagai sahabat siap all out buat Mas Gibran,” kata Giring setelah pertemuan tersebut.
Meski demikian, Giring mengaku tak bisa memberi usul mengenai daerah mana yang sebaiknya dituju Gibran kelak. Dalam pandangannya, semua yang ditentukan Gibran nantinya adalah pilihan terbaik. Ia hanya menyarankan agar pilihan-pilihan tersebut nantinya berangkat dari suara hati. Pihaknya memastikan akan tetap mendukung penuh keputusan yang nantinya bakal diambil Gibran.
Sebagai sahabat, saya ’pengen’ bilang, Mas Gibran mau ke mana pun, mau ke Jateng atau DKI Jakarta, saya sebagai sahabat siap ’all out’ buat Mas Gibran.
Giring menyatakan, pihaknya juga selalu memantau kinerja Gibran selama menjabat sebagai Wali Kota Surakarta. Menurut dia, Gibran senantiasa memberikan yang terbaik bagi kota yang dipimpinnya. Terlebih lagi, Gibran juga mewakili sosok pemuda potensial yang bakal menjadi pemimpin besar. Itu sejalan dengan citra Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang juga dilekatkan sebagai partainya anak-anak muda.
”Inilah yang kita dambakan dan impikan. Misalnya, lebih banyak lagi anak-anak muda seperti Mas Gibran, misalnya dari mana saja, yang memang punya kinerja luar biasa untuk membangun harus kita support dengan gagasan dan kreativitas,” kata Giring.
Di sisi lain, lanjut Giring, pemimpin muda juga punya keberanian lebih. Mereka tak takut dikritik. Kritik yang dilontarkan justru dijadikan pemicu semangat guna mengembangkan kinerja pembangunan. Keunggulan lainnya ialah pemikiran terbuka atas peluang-peluang kolaborasi yang justru akan semakin memajukan daerah.
”Mereka justru ayo kritik saya, apa yang kurang. Karena, memang tujuannya masukan. Kan, negara demokrasi. Kita butuh masukan dari masyarakat untuk membuat daerah kita menjadi tempat yang lebih baik lagi,” kata Giring.
Pertemuan antara Giring dan Gibran sebelumnya berlangsung pada Januari lalu. Hanya saja, isi pertemuan enggan dibeberkan. Gibran juga menampik adanya pembahasan perihal politik sepanjang pertemuan. Namun, Gibran membocorkan bakal mengerjakan sesuatu bersama-sama pada masa mendatang. Pekerjaan bersama itu nanti dibiarkan agar menjadi kejutan bagi publik (Kompas, 14/1/2022).
Dengan adanya dukungan Giring, Gibran mengucapkan banyak terima kasih. Ia enggan berkomentar terkait dengan kencangnya isu yang beredar mengenai pencalonan gubernur. Pihaknya ingin menyelesaikan pekerjaannya sebagai Wali Kota Surakarta di masa kepemimpinannya hingga 2024 nanti.
”Ya enggak bagaimana-bagaimana (atas dukungan Giring). Terima kasih, saya di Surakarta dulu. Selesaikan pekerjaan di sini dulu, ya. Sudah. Jawabanku seperti itu terus,” kata Gibran.
Dalam beberapa survei, Gibran juga terlihat unggul dibandingkan dengan calon kandidat lainnya jika kelak melaju sebagai Gubernur Jateng. Misalnya, seperti yang dilakukan oleh Charta Politika pada periode 20 September 2022 hingga 27 September 2022. Terdapat 1.200 responden yang turut serta pada riset tersebut.
Menurut survei tersebut, Gibran memperoleh elektablitas tertinggi dengan capaian 37,7 persen. Sementara itu, dua sosok lain yang berada di peringkat teratas setelah Gibran, yaitu Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen dengan 12,5 persen dan eks Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi dengan 7,7 persen. Namun, yang juga perlu jadi catatan angka responden yang tidak menjawab atau tidak tahu juga cukup besar, yaitu 25,8 persen.
”Ya, kita tunggu saja ya. Jawaban saya masih sama. Jadi, ditunggu saja,” kata Gibran soal ditanyai karier politik selanjutnya.