Dukung Teknologi Tepat Guna, ”Kompas” Raih Penghargaan dari Kemendes PDTT
Harian ”Kompas” meraih penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai media yang komitmen mendukung pengembangan teknologi tepat guna.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Harian Kompas meraih penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai media yang komitmen mendukung pengembangan teknologi tepat guna. Penghargaan itu diharapkan turut memicu para inovator menghasilkan teknologi tepat guna yang bermanfaat bagi masyarakat.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menyerahkan piagam penghargaan itu kepada Wakil Redaktur Pelaksana Harian Kompas Andreas Maryoto di Pendopo Bupati Cirebon, Jawa Barat, Selasa (18/10/2022) malam. Penyerahan berlangsung di sela-sela Gala Dinner Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara XIII 2022.
Koordinator Teknologi Tepat Guna Kemendes PDTT Marwoto mengatakan, selama ini, banyak warga yang mengembangkan teknologi tepat guna. Teknologi lebih sederhana yang memanfaatkan potensi lingkungan ini dapat membantu masyarakat menyelesaikan sejumlah masalahnya.
”Namun, inovasi warga ini jarang dipublikasikan,” ucapnya.
Padahal, lanjutnya, teknologi tepat guna membutuhkan publikasi sehingga masyarakat di daerah lain bisa mencontohnya. Apalagi, teknologi itu dapat meningkatkan perekonomian warga. ”Dari pengamatan kami, media yang sering memberitakan dan berpihak pada teknologi tepat guna adalah Kompas. Kami lihat Kompas komitmen untuk TTG,” katanya.
Menurut Marwoto, tidak banyak media yang menaruh perhatian lebih pada pengembangan inovasi warga di daerah. Sejumlah media, lanjutnya, hanya memberitakan inovasi warga dalam acara seremonial, seperti pameran. Padahal, pameran hanya sebagian kecil dalam perjalanan teknologi tepat guna. Oleh karena itu, pihaknya perlu mengapresiasi Kompas.
”Ini penghargaan pertama untuk mitra Kemendes PDTT untuk media yang mendukung teknologi tepat guna,” ujarnya.
Menurut dia, TTG dapat berkembang jika memperoleh dukungan dari pemerintah, perusahaan, akademisi, hingga media. Pihaknya berharap, Kompas dan media lainnya terus berkolaborasi untuk TTG pasca-Pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Kompas tetap akan memberitakan hal ini karena komitmen pendiri Kompas yang memperhatikan masyarakat yang di perdesaan, termasuk sektor pertanian.
Mewakili harian Kompas, Maryoto mengapresiasi penghargaan dari Kemendes PDTT tersebut. ”Terima kasih telah memercayakan Kompas sebagai media yang punya komitmen dalam pengembangan teknologi tepat guna,” ujarnya.
Dengan penghargaan tersebut, pihaknya akan terus memberi perhatian pada masalah perdesaan dan teknologi yang dibutuhkan masyarakat. ”Kompas tetap akan memberitakan hal ini karena komitmen pendiri Kompas yang memperhatikan masyarakat yang di perdesaan, termasuk sektor pertanian,” ujarnya.
Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara akan berlangsung Rabu-Jumat ini. Kegiatan ini menghadirkan 48 teknologi tepat guna dari sejumlah provinsi. Mulai dari Aceh, Jawa Barat, Bali, Jambi, hingga Kepulauan Riau. Aneka temuan itu masuk dalam tiga kategori perlombaan TTGN.
Sebanyak 19 di antaranya termasuk dalam Inovasi TTG yang mengedepankan kebaruan dalam pemanfaatan sumber daya lokal untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sebanyak 16 inovasi lainnya merupakan kategori TTG Unggulan, yang berupa produk dan sudah dipasarkan.
Kategori terakhir adalah Pos Pelayanan TTG atau Posyantek Berpestasi yang diikuti oleh 13 peserta. Posyantek ialah lembaga pelayanan di desa yang menyajikan informasi hingga layanan teknis TTG. Puluhan inovasi dan teknologi itu telah melalui tahapan penilaian secara nasional.