Segera Atasi Kekurangan Minor Stadion Gelora Bung Tomo
Pemerintah Kota Surabaya segera menyerahkan Stadion Gelora Bung Tomo kepada Kementerian PUPR untuk perbaikan minor sebagai venue Piala Dunia U-20 pada 2023.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Kota Surabaya akan menyerahkan sementara Stadion Gelora Bung Tomo kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk perbaikan. Arena akan dipakai untuk penyelenggaraan Piala Dunia U-20 FIFA pada 20 Mei -11 Juni 2023.
Menurut Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin (17/10/2022), Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) telah ditetapkan oleh FIFA sebagai satu dari enam tempat pertandingan Piala Dunia U-20. Penetapan itu menjadi kehormatan dan kebanggaan bagi warga Surabaya.
Perwakilan FIFA juga telah meninjau GBT ketika pelaksanaan pertandingan kualifikasi Grup F Piala Asia U-20 kurun 14-18 September 2020. Menurut FIFA, kekurangan di GBT termasuk minor, yakni rumput dan belum ada tangga darurat di tribun penonton. Kekurangan itu dapat diatasi dalam perbaikan oleh Kementerian PUPR yang juga akan mengerjakan proyek serupa di lima stadion lainnya di Indonesia.
”Setelah inspeksi oleh FIFA, catatannya minor, rumput dan tangga darurat sehingga bisa diatasi,” kata Eri.
Eri melanjutkan, selain GBT, prasarana serupa yang diperlukan untuk mendukung Piala Dunia U-20 di Surabaya ialah Stadion Gelora 10 November (dahulu Stadion Tambaksari) dan Lapangan THOR di samping Gelora Pancasila atau Museum Olahraga Surabaya. Kedua arena akan dibutuhkan untuk latihan tim sebelum bertanding di GBT. Di kompleks GBT juga telah terbangun sejumlah lapangan untuk mendukung tim.
GBT dan lima stadion di Indonesia akan diserahkan kepada Kementerian PUPR pada akhir bulan ini untuk perbaikan. Informasi yang didapat Eri, perbaikan diharapkan selesai pada Januari 2023. Proyek perbaikan akan dibahas oleh pemerintah pusat. ”Setelah keluar Keputusan Presiden akan segera masuk perbaikan yang rata-rata kena koreksi rumputnya,” katanya.
FIFA telah menyetujui penunjukkan enam stadion sebagai venue pertandingan Piala Dunia U-20. Selain GBT ialah Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta, Stadion Gelora Sriwijaya di Palembang, Sumatera Selatan, Stadion Si Jalak Harupat di Bandung, Jawa Barat, Stadion Manahan di Solo, Jawa Tengah, dan Stadion Kapten I Wayan Dipta di Gianyar, Bali.
Dalam kunjungan ke Surabaya pada akhir pekan lalu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan, telah berkoordinasi dengan PSSI agar tidak menggunakan enam stadion venue Piala Dunia U-20 untuk kompetisi sepak bola. GBT juga termasuk diminta untuk tidak digunakan sebagai kandang Persebaya Surabaya dalam lanjutan laga Liga 1.
”Tidak digunakan selama perbaikan sampai Piala Dunia U-20 selesai diselenggarakan,” kata Zainudin. Ada tujuan yang lebih besar daripada digunakan tim-tim liga domestik, yakni semua venue dan stadion penunjang akan terawat. Penyelenggaraan Piala Dunia U-20 diyakini akan berjalan dengan maksimal dan memuaskan.
Meski pada 1 Oktober 2022 terjadi Tragedi Kanjuruhan atau insiden sepak bola di Kepanjen, Malang, Jawa Timur, dengan 132 korban meninggal, Indonesia tidak terkena sanksi dari FIFA. Namun, akibat Tragedi Kanjuruhan yang disebabkan penembakan gas air mata terhadap penonton sehingga memicu kepanikan dan kematian massal, PSSI telah mengumumkan penghentian sementara kompetisi Liga 1.