Getol Umumkan Maju sebagai Gubernur Jabar 2024, Uu: Ikhtiar untuk Popularitas
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum terus berupaya meningkatkan popularitasnya untuk maju menjadi Gubernur Jabar 2024. Upaya itu diharapkan tidak mengganggu kinerja pemerintahan.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat diwawancarai, Senin (17/10/2022), di Cirebon, Jabar.
CIREBON, KOMPAS — Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum kembali mengumumkan keinginannya maju sebagai calon gubernur Jabar 2024. Langkah itu disebut merupakan ikhtiar mencari popularitas. Namun, upaya itu diharapkan tidak mengganggu kinerja pemerintahan yang tersisa setahun lagi.
Saat membuka acara Gebyar Bahasa Arab 2022 di Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati, Kota Cirebon, Jabar, Senin (17/10/2022), Uu kembali menyuarakan keinginannya berkontestasi sebagai calon gubernur Jabar.
”Saya optimistis di masa 2024 maju sebagai gubernur,” ucapnya.
Uu juga pernah mewacanakan maju sebagai gubernur saat menghadiri acara Cycling de Jabar, Minggu (28/8/2022) lalu. Kegiatan untuk memperingati 77 tahun Jabar itu merupakan perjalanan sepeda dari Pantai Palangpang, Geopark Ciletuh, Sukabumi, hingga Pangandaran, sejauh 319 kilometer.
Saat ditanyai terkait rencananya menjadi gubernur, Uu mengklaim hal itu merupakan amanah Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebagai kader partai berlambang Kabah tersebut, ia pun tidak ingin berdiam diri. Uu juga berusaha memantaskan diri sebagai orang nomor satu di Jabar pada 2024.
”Jangan sampai sudah ditugaskan partai, tapi tidak ikhtiar. Di saat waktunya 2024, saya tidak populer, tidak dikenal, tidak dipercaya, (ini) bahaya. Maka, hari ini saya sedang berusaha memopulerkan diri supaya saya bisa dipercaya orang lain,” ungkap Uu. Ia tidak menyebutkan tingkat popularitasnya sebagai calon gubernur.
Akan tetapi, sejumlah survei telah merilis tingkat elektabilitas sejumlah tokoh yang berpotensi jadi Gubernur Jabar. Survei Charta Politika Indonesia pada Juni lalu, misalnya, menempatkan Gubernur Jabar Ridwan Kamil di peringkat pertama untuk elektabilitas menjadi gubernur, yakni 44,3 persen. Selanjutnya, ada mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dengan 29,3 persen.
Mantan Wagub Jabar Deddy Mizwar dan Dede Yusuf masing-masing mendapatkan elektabilitas 5,7 persen dan 3 persen. Wali Kota Bogor Bima Arya berada di urutan selanjutnya dengan 2,9 persen. Adapun Uu menempati urutan keenam untuk elektabilitas sebagai calon gubernur dengan capaian 2,3 persen.
Uu memastikan ikhtiarnya menjadi gubernur tidak akan mengganggu kinerjanya sebagai wagub. Apalagi, masa tugasnya bersama Emil, sapaan Kamil, akan berakhir tahun 2023.
”Dalam kinerja hari ini, saya berlayar mencari popularitas. Di satu sisi, tanggung jawab saya sebagai birokrat tidak akan terganggu,” ujar mantan Bupati Tasikmalaya ini.
KOMPAS/WISNU WIDIANTORO
Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum
Kinerja
Profesor komunikasi politik dari Universitas Pendidikan Indonesia, Karim Suryadi, mengatakan, upaya Uu meningkatkan popularitas demi menjadi gubernur merupakan hal wajar dalam politik. Ibarat ikan yang harus membuat ombak agar tetap hidup, katanya, politisi juga perlu menggaet konstituennya. Apalagi, menjelang pemilihan kepala daerah.
Akan tetapi, ia mengingatkan, masa pemerintahan Emil dan Uu masih setahun lagi. ”Jangan sampai, ikhtiar meningkatkan popularitas dan mengerek elektabilitas itu mengganggu harmonisasi (gubernur dan wagub) yang akan menghambat kinerja. Ini juga berlaku bagi Gubernur Ridwan Kamil,” ujarnya.
Karim mengimbau Uu tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai wagub meski ingin menjadi gubernur. ”Ada teori social services marketing, yakni politisi yang ingin maju memberikan pelayanan sosial dan mengadvokasi masyarakat yang termarjinalkan. Kalau bekerja dengan baik, dengan sendirinya akan mengerek popularitas dan elektabilitasnya,” ujarnya.