Jalur Trans-Kalimantan di Nanga Tayap Kembali Bisa Dilintasi
Banjir yang menggenangi jalur Trans-Kalimantan di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupatem Ketapang, Kalimantan Barat, sudah surut. Kendaraan yang melintas arah Kalbar-Kalteng sudah bisa melintas.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Banjir yang sempat menggenangi jalur Trans-Kalimantan di Kecamatan Nanga Tayap, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, sejak Minggu (16/10/2022) sudah surut. Kendaraan yang melintas arah Kalbar-Kalimantan Tengah sudah bisa melintas.
Banjir di Trans-Kalimantan di kota Nanga Tayap, ibu kota Kecamatan Nanga Tayap, 300 kilometer dari Pontianak, ibu kota Kalbar, berangsur surut sejak Sabtu (15/10/2022). Kemudian pada Minggu (16/10/2022) genangan air sudah tidak terlihat. Warga dan pemilik toko membersihkan rumah dan tempat usaha mereka yang sempat tergenang banjir.
Berbagai kendaraan sejak Minggu dapat melintas kembali tanpa hambatan. Arus lalu lintas di jalur tersebut lancar. Fabianus (32), warga Nanga Tayap, Senin (17/10/2022), menuturkan sudah tidak tampak genangan air pada Senin pagi di jalan utama Nanga Tayap. ”Semoga tetap aman ke depannya,” ujarnya.
Meskipun demikian, di sejumlah daerah di Kalbar banjir masih terjadi, termasuk di Kabupaten Ketapang. Berdasarkan informasi dari Ketua Satgas Informasi Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalbar Daniel, hingga Senin pukul 09.55 banjir masih melanda delapan kabupaten/kota di Kalbar, yaitu Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sintang, Kabupaten Sekadau, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Melawi, Kabupaten Kubu Raya, dan Kota Singkawang. Puluhan ribu jiwa masih terdampak banjir.
Berdasarkan laporan dari BPBD Provinsi Kalbar, cecara umum kondisi banjir di semua daerah yang terdampak turun berkisar 20 sentimeter (cm)-30 cm. Bantuan berupa logistik dan obat-obatan sudah diterima pemerintah kabupaten/kota yang terdampak banjir. Namun, banjir di daerah lainnya, yaitu di Kecamatan Tumbang Titi, Kecamatah Mura Pawah, dan Kecamatan Manis Mata yang berada di Kabupaten Ketapang, naik.
Bahkan di Kabupaten Ketapang ada desa yang semula sudah surut, tetapi pada Minggu malam banjir kembali menggenangi halaman rumah warga. Secara umum, warga masih mewaspadai kemungkinan banjir susulan karena setiap hari hujan masih terjadi di daerah tersebut.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memprakirakan sebanyak enam kabupaten di Kalbar berpotensi banjir berkategori tinggi pada Oktober hingga November 2022. Enam kabupaten tersebut yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sintang, Kabupaten Melawi, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sanggau, dan Kabupaten Kayong Utara.