Teknologi Tepat Guna Nusantara Jadi Ajang Inovasi Desa
Sebanyak 48 inovasi dan teknologi bakal hadir dalam acara Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIII di Cirebon, Jawa Barat, pada Selasa-Jumat (18-21/10/2022). Ajang ini untuk memacu inovasi desa.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggelar acara Teknologi Tepat Guna Nusantara XXIII di Cirebon, Jawa Barat, Selasa hingga Jumat (18-21/10/2022). Kegiatan itu menjadi ajang guna mendorong inovasi dari desa untuk masyarakat.
”Gelaran Teknologi Tepat Guna Nusantara (TTGN) ini untuk memacu lahirnya inovasi teknologi dari desa yang sesuai kebutuhan masyarakat,” ucap Marwoto, Koordinator TTGN, saat dihubungi dari Cirebon, Minggu. Acara ini merupakan yang ke-23 kali sejak digelar awal 2000.
Kegiatan yang kini berlangsung secara luring setelah pandemi Covid-19 dua tahun terakhir ini juga menghadirkan 48 teknologi tepat guna dari sejumlah provinsi. Mulai dari Aceh, Jawa Barat, Bali, Jambi, hingga Kepulauan Riau. Aneka temuan itu masuk dalam tiga kategori perlombaan TTGN.
Sebanyak 19 di antaranya termasuk dalam Inovasi TTG yang mengedepankan kebaruan dalam pemanfaatan sumber daya lokal untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sebanyak 16 inovasi lainnya merupakan kategori TTG Unggulan, yang berupa produk dan sudah dipasarkan.
Kategori terakhir adalah Pos Pelayanan TTG atau Posyantek Berpestasi yang diikuti oleh 13 peserta. Posyantek ialah lembaga pelayanan di desa yang menyajikan informasi hingga layanan teknis TTG. Puluhan inovasi dan teknologi itu telah melalui tahapan penilaian secara nasional.
Pihaknya bakal mengumumkan peringkat 1 hingga 3 dan harapan setiap kategori pada acara TTGN di Cirebon. ”Kami tidak hanya memantau inovasinya, tapi juga memfasilitasi pelindungan para inovator. Misalnya, kami bantu pengurusan hak cipta dan lainnya,” katanya.
Menurut dia, inovasi dan teknologi kali ini cukup beragam, sesuai dengan kebutuhkan warga setempat. Dari Desa Cisampih di Sumedang, Jabar, misalnya, muncul alat pengupas kolang-kaling. Teknologi dari kayu itu menggantikan pisau yang selama ini berisiko melukai tangan warga.
”Alat itu juga lebih efisien karena menghemat waktu. Akhirnya ada peningkatan ekonomi dari teknologi tepat guna,” ujar Marwoto. TTG yang sederhana, lanjutnya, turut mengembangkan potensi desa, mengurangi pengangguran, hingga membuka kerja sama dengan pihak lain.
Pihaknya belum bisa memastikan jumlah inovasi dan teknologi yang dihasilkan warga di desa. Namun, menurut dia, sedikitnya terdapat 103 inovasi dan teknologi dari 34 provinsi per tahun. Jumlah ini belum termasuk teknologi yang ikut lomba di tingkat kabupaten dan provinsi.
Menurut dia, pemerintah daerah cukup antusias berpartisipasi dalam TTGN. ”Tahun lalu, yang menganggarkan (untuk TTG) belum banyak, sekitar 21 provinsi. Tahun ini, semua provinsi sudah menganggarkan. Tahun depan, kami harap keterlibatan pemda terus meningkat,” ujarnya.
Terlebih lagi, Peraturan Menteri DPPT No 23/2017 tentang Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Pengelolaan Sumber Daya Alam Desa mengamanatkan soal TTG. Bahkan, Instruksi Presiden No 3/2001 juga mengatur penerapan dan pengembangan TTG.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Cirebon Erus Rusmana menyambut baik pelaksanaan TTGN di Cirebon. ”Ini juga menjadi motivasi bagi masyarakat desa untuk berinovasi membuat teknologi tepat guna sehingga desa bisa lebih mandiri,” katanya.
Dalam beberapa kesempatan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil berkomitmen mengembangkan desa. Salah satu buktinya, lanjutnya, adalah tidak ada lagi desa di Jabar yang berstatus sangat tertinggal dan tertinggal tahun ini. Padahal, terdapat 977 desa dengan status tersebut pada 2018.
Menurut dia, kota kini menghadapi banyak tantangan, dari masalah ekonomi hingga kesehatan. Oleh karena itu, desa harus menjadi perhatian untuk mengurangi beban perkotaan. ”Di masa depan, hidup paling nikmat itu, tinggal di desa dengan rezeki kota dan bisnisnya mendunia,” katanya.
Kamil bersama Menteri DPPT Abdul Halim Iskandar, menurut rencana, akan membuka TTGN XXIII di Cirebon, Selasa. Sekitar 1.000 orang dari sejumlah daerah juga diperkirakan hadir. Selain pameran TTG, acara itu juga mengagendakan temu bisnis hingga pertunjukan seni budaya.