Empat Truk Tenggelam di Batang Tebo, Satu Warga Hilang
Di tengah sungai, kapal ponton mengalami kebocoran sehingga miring dan menyebabkan truk-truk di atasnya terjatuh ke dalam sungai.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·3 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Empat truk pengangkut buah sawit yang menyeberang Batang atau Sungai Tebo dari atas ponton tenggelam, Sabtu (15/10/2022) pagi. Satu pengemudi truk masih hilang.
Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tebo, Anton, mengatakan, sebuah kapal ponton tengah membawa empat truk pengangkut buah sawit untuk menyeberangi Batang Tebo di Desa Pasir Mayang, Kecamatan VII Koto Ilir, Kabupaten Tebo. Di tengah sungai, ponton mengalami kebocoran. Kondisi ponton yang miring menyebabkan truk-truk jatuh ke dalam sungai. Truk dan pengemudinya tenggelam,” ujarnya.
Dalam peristiwa itu, satu pengemudi bernama Jumino (48) yang tenggelam masih dinyatakan hilang. Tiga pengemudi lainnya selamat, tetapi satu di antaranya mengalami luka parah. ”Saat ini sopir yang terluka telah dibawa ke rumah sakit,” tambahnya.
Kepala Kantor Basarnas Jambi, Kornelis mengatakan pihaknya telah memperoleh informasi kecelakaan di sungai itu. Tim SAR Bungo telah bergerak menuju lokasi kejadian. Tim membawa peralatan pencarian dan penyelamatan berupa perahu karet, mesin, peralatan selam, peralatan medis, dan truk penyelamatan. ”Tim masih mengupayakan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan,” ujarnya.
Arus sungai tersebut dalam dua pekan terakhir terbilang tinggi seiring meningkatnya curah hujan. Tak hanya di wilayah itu, berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi, sepanjang Sabtu ini kondisi hujan terjadi pada sebagian wilayah Jambi, mulai dari Kabupaten Merangin, Sarolangun, Bungo, Tanjung Jabung Barat, dan Tebo.
Pada wilayah Tebo, curah hujan tinggi menyebar di wilayah VII Kota, Sumay, Tebo Tengah, Rimbo Ulu, Serai Serumpun, dan sekitarnya. Curah hujan yang tinggi itu juga dapat meluas hingga wilayah Kerinci.
Kepala Humas Basarnas Jambi M Lutfi mengimbau masyarakat untuk mewaspadai kondisi curah hujan yang tinggi. Hal itu berpotensi menimbulkan kecelakaan di sungai, serta banjir dan longsor. ”Masyarakat agar berhati-hati dalam beraktivitas di sungai. Kondisi arus sungai cenderung tinggi belakangan ini bisa menyebabkan terjadinya kecelakaan,” katanya. Ia pun mengimbau masyarakat untuk segera melapor bilamana memperoleh informasi kecelakaan di sungai. Pihaknya akan segera mengupayakan pencarian dan penyelamatan.
Pembangunan infrastruktur
Terkait upaya pengendalian banjir, Konsul Jenderal Jepang di Medan, Takonai Susumu, mengatakan Pemerintah Jepang telah menandatangani pertukaran nota pinjaman Yen bagi Indonesia untuk pengendalian banjir. Dalam proyek itu, 7.299 yen dikucurkan untuk mendanai pembenahan infrastruktur pengendalian banjir berupa bendungan, tanggul, dan pipa air kotor.
Proyek itu diharapkan bisa berkontribusi menekan kerugian yang disebabkan banjir. ”Proyeknya akan berjalan mulai tahun depan di Jambi, Pekan Baru, Padang, dan Bima,” kata Takonai, dalam kunjungan kerjanya ke Jambi, Kamis (13/10/2022).
Selain membangun tanggul, proyek juga bisa diarahkan membangun kantor pengendalian di daerah rawan banjir. Mengenai alokasi pembangunannya, lanjutnya, mengacu pada usulan pemerintah daerah dan pusat.