Sungai Meluap, Banjir Terjang Tiga Kabupaten di Lampung
Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (13/10/2022) malam memicu banjir di tiga kabupaten di Lampung. Ancaman banjir masih belum usai karena intensitas hujan diprediksi masih tinggi hingga akhir tahun.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (13/10/2022) malam membuat sejumlah sungai besar di Lampung meluap. Akibatnya, ratusan rumah di tiga kabupaten terendam banjir. Longsor juga merobohkan tiga rumah warga.
Sungai yang meluap adalah Way Semaka, Way Haru, dan Way Semoung. Sungai-sungai ini melintasi tiga kabupaten, yakni Tanggamus, Lampung Barat, dan Pesisir Barat.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung Barat Padang Priyo Utomo mengatakan, banjir melanda lima desa di Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh. Di Suoh, desa yang dilanda banjir adalah Banding Agung dan Tugu Ratu. Sementara di Bandar Negeri Suoh, desa yang dilanda banjir adalah Hantatai, Tri Mulyo, dan Tri Mekar.
”Kecamatan Suoh dan Bandar Negeri Suoh ini diapit oleh dua sungai besar, yakni Way Semaka dan Way Haru. Dua sungai ini meluap karena intensitas hujan yang tinggi sehingga menyebabkan banjir di beberapa titik,” kata Padang, saat dihubungi dari Bandar Lampung, Jumat (14/10/2022).
Selain membuat ratusan rumah terendam, banjir juga merusak sekitar 50 hektar sawah yang hampir panen. Intensitas hujan yang tinggi juga memicu tebing longsor dan merusak tiga rumah warga. Saat ini BPBD masih mendata secara pasti jumlah rumah yang terdampak banjir.
”Kami telah mendirikan posko dapur umum di lokasi. Sementara warga tetap bertahan di rumahnya. Tiga keluarga yang rumahnya rusak akibat longsor untuk sementara mengungsi di rumah kerabat mereka,” kata Padang.
Saat ini petugas gabungan dari BPBD Lampung Barat, aparat TNI, Polri, dan warga sekitar tengah fokus membersihkan badan jalan desa yang tertutupi material longsor. Adapun banjir yang sempat setinggi 1 meter mulai surut. Warga yang terdampak banjir juga mulai membersihkan rumahnya dari lumpur.
Ia mengatakan, BPBD tetap meminta warga yang bermukim di sekitar aliran sungai untuk tetap waspada karena hujan deras diprediksi masih akan terjadi. Intensitas hujan juga akan tetap tinggi hingga Desember 2022. Ancaman bencana banjir dan longsor masih belum usai.
Sementara itu, di Kabupaten Tanggamus, sekitar 400 rumah di 12 desa di Kecamatan Semaka dan Bandar Negeri Semoung terendam banjir. ”Banjir terparah terjadi di Pekon Sri Purnomo dan Sri Kuncoro. Ketinggian air mencapai 1,5 meter,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tanggamus Darsun.
Saat ini, BPBD bersama warga masih terus membersihkan desa dari material lumpur dan kayu yang terbawa luapan sungai. Tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Ia menambahkan, warga tetap diminta waspada saat hujan deras mengguyur, terutama pada malam hari. Mereka diminta segera menyelamatkan diri saat terjadi banjir.
Banjir akibat luapan Sungai Way Semaka selalu berulang setiap musim hujan. Meskipun pemerintah daerah berupaya melakukan normalisasi sungai dan membangun tanggul, sungai itu tetap meluap saat hujan deras.
Sementara itu, di Kabupaten Pesisir Barat, banjir dilaporkan melanda dua desa di Kecamatan Ngaras dan Ngambur akibat luapan Sungai Way Haru. Selain merendam puluhan rumah, banjir juga menggenangi sekolah dasar sehingga mengganggu aktivitas belajar siswa.