Jateng Sebar Lima Pompa Portabel di Kawasan Rawan Banjir
Lima pompa portabel serta rumah pompa disiagakan penuh untuk menghadapi musim hujan di wilayah pantura Jawa Tengah. Selain Kota Semarang, banjir juga rentan terjadi di Tegal, Pekalongan, dan Kudus.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO, KRISTI DWI UTAMI
·2 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Lima pompa portabel (mobile) disebar Pemerintah Provinsi Jawa Tengah ke daerah rawan banjir dan rob. Selain itu, pengelola rumah pompa juga diminta siaga menghadapi dampak yang tidak diinginkan.
Saat musim hujan kali ini, sejumlah daerah di Jateng kembali rawan bencana banjir dan rob. Selain Kota Semarang, bencana itu juga rentan terjadi di Tegal, Pekalongan, dan Kudus. Keberadaan pompa portabel diharapkan bisa meminimalkan dampak banjir.
”Peralatan ini (pompa portabel) kita adakan karena melihat pengalaman sebelumnya. Peralatannya bisa membantu (meminimalkan dampak bencana),” kata Gubernur Jateng Ganjar Pranowo seusai memimpin Apel Kesiapsiagaan Menghadapi Ancaman Bencana di Jawa Tengah pada Musim Hujan 2022-2023, Jumat (14/10/2022), di Semarang.
Ganjar meminta tiga rumah pompa di wilayah Kota Semarang berfungsi maksimal. Dia memberikan perhatian khusus terhadap kawasan rawan, seperti Sawah Besar dan Kawasan Industri Terboyo Semarang. Di samping alat, dia juga berharap kesiapsiagaan warga menghadapi bencana terus diperkuat.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Penataan Ruang Jateng Eko Yunianto mengatakan, pompa portabel itu memiliki kapasitas 250 liter per jam. Semua pompa sudah disebar ke Tegal, Pekalongan, Semarang, dan Kudus.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pemali-Juwana Muhammad Adek Rizaldi mengatakan, petugas rumah pompa terus berjaga. Saat ini, setiap rumah pompa dijaga dengan sistem tiga sif pergantian. ”Oleh karena itu, tidak ada satu pun rumah pompa nanti kosong (tidak ada petugas). Kita juga ada posko bencana, jadi pompa sudah siap semua,” kata Rizaldi.
Salah satu kejadian banjir terakhir ada di Kecamatan Ngaliyan dan Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Banjir terjadi pada Kamis (13/10/2022) dan merendam 300 rumah di Kelurahan Mangkang Wetan dan 51 rumah lainnya di Kelurahan Wonosari. Total ada 401 keluarga atau 1.615 jiwa yang terdampak bencana ini.
Sejak Jumat (14/10/2022) pagi, banjir itu mulai surut. Warga yang sempat meninggalkan rumah sudah kembali pulang. Dapur umum yang telah didirikan tetap disiagakan untuk antisipasi terjadinya banjir susulan.