Vaksin Meningitis Kosong, Sejumlah Anggota Jemaah Umrah di Sumbar Terancam Gagal Berangkat
Sejumlah jemaah umrah di Sumatera Barat terancam gagal berangkat ke Arab Saudi karena belum divaksinasi meningitis akibat stok vaksin kosong. Pasokan vaksin tersebut diperkirakan baru akan tiba di Sumbar pekan depan.
Oleh
YOLA SASTRA
·4 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sejumlah anggota jemaah umrah di Sumatera Barat terancam gagal berangkat ke Arab Saudi karena belum divaksinasi meningitis akibat stok vaksin kosong. Pasokan vaksin tersebut diperkirakan baru akan tiba di Sumbar pekan depan.
Direktur Utama Bumi Serambi Mekkah Travel Umrah M Riza Thamrin, Jumat (7/10/2022), mengatakan, biro travel-nya akan memberangkatkan 45 anggota jemaah pada 12 Oktober nanti. Semuanya sudah divaksin.
Akan tetapi, untuk jadwal 22 Oktober, 12 dari 45 anggota jemaah yang dilayani biro itu belum divaksin. Padahal, tenggat semakin dekat. Minimal jemaah mesti disuntik vaksin pada 12 Oktober atau 10 hari jelang keberangkatan.
Menurut Riza, saat ini stok vaksin di Sumbar kosong. Klinik umum ataupun Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Padang tidak bisa melayani vaksinasi meningitis. Padahal, vaksinasi itu menjadi syarat wajib perjalanan ke Arab Saudi.
”Kalau dalam waktu dekat vaksin tidak datang pengaruhnya sangat besar. Jemaah bisa gagal berangkat. Sementara tiket pesawat sudah kami bayar, belum tentu bisa dijadwalkan ulang. Begitu juga dengan hotel yang sudah dipesan,” kata Riza.
Riza melanjutkan, persoalan ini bisa merugikan jemaah dan biro travel. Keberangkatan jemaah bisa tertunda, sedangkan tiket yang sudah dipesan biro travel bisa hangus. Jemaah lain tidak bersedia dimajukan keberangkatannya karena punya agenda masing-masing.
”Jemaah yang kami berangkatkan bukan orang umum pensiun saja, tetapi ada juga PNS dan guru. Mereka sudah ajukan cuti, tidak bisa kami batalkan keberangkatan. Harus ada dispensasi, setidaknya dari Pemerintah Indonesia terkait masalah ini,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah segera menyediakan vaksin ini. Sebab, jika berlarut-larut, masalah ini bisa merugikan biro travel. ”Kalau sebelum 12 Oktober tidak divaksin, bisa batal keberangkatan. Yang jadi korban biro travel. Padahal, tiket komponen terbesar dari biaya umrah, sekitar 50 persen dari total biaya,” kata Riza.
Hal senada diungkapkan pula oleh Direktur PT Cordoba Berkah Mandiri Deri Oktaviandi. Sejumlah jemaah biro travel umrah terancam gagal berangkat karena belum mendapatkan vaksinasi meningitis akibat stoknya kosong.
Menurut Deri, bironya akan memberangkatkan 49 anggota jemaah pada 18 Oktober mendatang. Namun, 9 orang di antaranya belum divaksinasi. Padahal, paling lambat mereka mesti divaksin 8 Oktober besok atau sepuluh hari sebelum keberangkatan.
”Kami khawatir ketika hari-H vaksin belum ada juga. Jika saat pemeriksaan di imigrasi tidak ada solusi, bahaya, jemaah yang belum vaksin bisa gagal berangkat,” kata Deri.
Menurut Deri, meskipun tiket pesawat belum dicatatkan atas nama jemaah ke maskapai, tiket yang sudah dipesan itu tetap dibayar biro travel. Langkah untuk menukar jemaah yang diberangkatkan juga sulit. Jemaah lainnya belum tentu mau memajukan jadwal mereka.
”Besar angka kerugian kami jika tiket tidak digunakan. Mau ditukar dengan jemaah lain, belum tentu mau. Dari awal jemaah sudah ditetapkan jadwal keberangkatannya,” ujarnya.
Deri pun berharap pemerintah bisa mencarikan solusi. Diharapkan, pihak imigrasi memberikan kemudahan kepada para jemaah.
Subkoordinator Bina Umrah dan Haji Khusus Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Sumbar Ulil Amri mengatakan, beberapa biro travel umrah di Sumbar berkomunikasi dan berkonsultasi dengannya. Vaksin meningitis sulit didapatkan pada akhir September dan awal Oktober ini.
Sejauh ini, kata Ulil, biro travel umrah menyiasati masalah tersebut dengan menjadwalkan ulang atau menukar jemaah yang akan diberangkatkan. Walakin, ia berharap stok vaksin segera tiba sehingga masalah tidak berlarut-larut.
”Dalam jangka panjang kekosongan ini akan mengakibatkan kerugian biro travel dan jemaah umrah tertunda keberangkatannya. Namun, informasi yang kami dapatkan di nasional, vaksin sudah diproduksi, Oktober ini direncanakan segera disebarkan ke seluruh wilayah di Indonesia,” katanya.
Ditambahkan Ulil, di Sumbar, terdapat 106 biro travel umrah yang mempunyai izin Kemenag, yaitu 22 biro travel umrah pusat dan 86 biro travel umrah cabang.
Secara terpisah, Kepala KKP Kelas II Padang Ahmad Hidayat mengatakan, stok vaksin di tempatnya kosong sejak Selasa (4/10/2022). Kantornya tidak lagi melayani vaksinasi hingga stok baru tiba.
”Sekarang stoknya masih kosong. Kami menunggu kiriman (vaksin meningitis) dari pusat. Informasinya paling lambat minggu depan. Minggu ini proses pengadaan (oleh Kementerian Kesehatan), begitu tekan kontrak, langsung didistribusikan,” kata Hidayat.
Hidayat menjelaskan, stok vaksin langka karena dibukanya kembali pintu keberangkatan umrah ke Arab Saudi yang sempat ditutup saat pandemi Covid-19. Sementara stok vaksin saat pandemi banyak yang kedaluwarsa. ”Jumlah kebutuhan tidak seimbang dengan stok vaksin yang ada,” ujarnya.