logo Kompas.id
NusantaraPenelusur Sejarah di Kota...
Iklan

Penelusur Sejarah di Kota Tarakan: Jiwa Muda, Berbeda, dan Pengingat Bahaya

Mereka seolah memberi peringatan kepada pengambil kebijakan. Dari temuan dan penelusuran mereka, ada tempat yang belum diisolasi atau dipasang papan peringatan padahal berpotensi bahaya.

Oleh
SUCIPTO
· 5 menit baca
Che Ageng (kiri) dan Yusuf Sofian (31) berpose memegang buku berbahasa Jepang bertajuk "Kekalahan Jepang di Kota Tarakan" di sebuah kedai kopi di Kota Tarakan, Senin (26/9/2022).
SUCIPTO

Che Ageng (kiri) dan Yusuf Sofian (31) berpose memegang buku berbahasa Jepang bertajuk "Kekalahan Jepang di Kota Tarakan" di sebuah kedai kopi di Kota Tarakan, Senin (26/9/2022).

Anak muda di Kota Tarakan, Kalimantan Utara, berinisiatif menelusuri jejak-jejak sisa perang dunia II secara mandiri di kotanya. Mereka seolah memberi peringatan kepada pemerintah bahwa masih banyak tempat berbahaya yang belum diisolasi atau diberi papan peringatan lantaran ada kemungkinan terdapat bom aktif sisa perang.

Beberapa tahun silam, Che Ageng begitu antusias setelah mendapatkan buku berbahasa Jepang dari seorang kawan di Negeri Tirai Bambu. Meski tak mengerti bahasa Jepang, pria 39 tahun itu tak kehilangan antusiasme untuk mengetahui apa makna di balik huruf katakana, hiragana, dan berbagai kanji di dalamnya.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000