Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Andalan Hadapi Ancaman Resesi
Pariwisata dan ekonomi kreatif dinilai mampu sebagai bantalan menghadapi ancaman resesi global. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan memberikan pekerjaan bagi 4,4 juta orang di Indonesia.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·3 menit baca
BADUNG, KOMPAS – Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif dinilai mampu menjadi bantalan ketika pertumbuhan ekonomi diperkirakan terhambat ancaman resesi global. Industri pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia diharapkan mampu memberikan pekerjaan bagi 4,4 juta pekerja pada 2023-2024.
Hal itu disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam konferensi pers Pertemuan Ke-3 Konferensi Ekonomi Kreatif Dunia (3rd World Conference on Creative Economy/WCCE) di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (6/10/2022). Hadir dalam kesempatan itu Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri Tri Tharyat, Sekretaris Kemenparekraf Ni Wayan Giri Adnyani, dan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam.
Menurut Sandiaga, ekonomi kreatif akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi dalam upaya pemulihan dan kebangkitan setelah pandemi. ”Potensi resesi akibat negara-negara di dunia melakukan pengetatan diprediksikan (menyebabkan) pertumbuhan ekonomi akan melambat pada 2023,” kata Sandiaga.
Negara-negara mengalami gejolak dan ketidakpastian, yang kerap disebut kondisi volatilitas, ketidakpastian, kompleksitas, dan ambiguitas (VUCA). Menghadapi situasi itu, menurut Sandiaga, Pemerintah Indonesia juga menyiapkan langkah-langkah, antara lain, memperkuat antisipasi peningkatan inflasi. ”Industri pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi bantalannya,” kata Sandiaga.
Pernyataan Sandiaga selaras dengan pidato Presiden Joko Widodo dalam pembukaan acara WCCE 2022 di Nusa Dua, Badung, Kamis pagi. Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyebutkan Indonesia akan mengambil peran terdepan untuk membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif dalam mendorong peran ekonomi kreatif yang lebih besar dalam pemulihan ekonomi global. Presiden juga menyatakan ekonomi kreatif dapat menjadi pilar utama untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Presiden Joko Widodo menyebutkan, konferensi ekonomi kreatif global yang dihadiri kalangan pengambil kebijakan ekonomi kreatif dan unsur pentaheliks mengangkat topik yang sangat penting dan relevan, antara lain, kebangkitan ekonomi, hak para pekerja kreatif dan kekayaan intelektual, inklusivitas, dan agenda tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) serta masa depan ekonomi kreatif.
Presiden mengharapkan WCCE di Bali menghasilkan kesepakatan untuk mengakselerasi proses pemulihan ekonomi nasional dan global, yang inklusif dan berkelanjutan, yang disebut sebagai Bali Creative Economy Roadmap for Global Recovery.
Lebih lanjut Sandiaga mengatakan, dalam sambutannya di pertemuan tingkat menteri serangkaian WCCE 2022, Menteri Luar Negeri juga berpendapat, penguatan ekonomi kreatif dan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah serta industri kecil dan menengah dengan melibatkan komunitas, kaum perempuan, dan kaum muda menjadi upaya menghadapi ancaman resesi global.
Sandiaga menyatakan, ajang WCCE 2022 serangkaian Presidensi G20 Indonesia menjadi side event terakhir dari Kemenparekraf/Baparekraf menyambut KTT G20 2022. Acara WCCE 2022, yang dibuka Presiden Joko Widodo, diharapkan memberikan dampak besar terhadap masyarakat yang terlibat dalam industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
Rangkaian WCCE 2022 yang mengangkat tema ”Inclusively Creative: A Global Recovery” mengagendakan tiga kegiatan, yaitu pameran dan pertunjukan serta sesi inspirator global di sektor ekonomi kreatif, forum diskusi dan debat antarpentaheliks ekonomi kreatif, dan pertemuan tingkat menteri (ministerial meeting).
Sandiaga menyatakan, peserta forum kebijakan ekonomi kreatif tingkat menteri akan menyepakati dan mengadopsi dokumen yang disebut Bali Creative Economy Roadmap atau peta jalan ekonomi kreatif hasil pertemuan di Bali sebagai petunjuk menuju kebangkitan ekonomi. Sandiaga menegaskan, ekonomi kreatif akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Adapun Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu Tri Tharyat mengatakan, pembahasan dokumen Bali Economy Creative Roadmap sudah berlangsung sejak Juni 2022. Naskah dokumen sudah dibagikan ke seluruh delegasi. ”Hari ini, di bawah kepemimpinan Menteri (Parekraf) Sandiaga, dokumen dapat diadopsi dalam pertemuan tingkat menteri. Ini menjadi legacy kepemimpinan Indonesia,” kata Tri Haryat.