Tekan Laju Inflasi, Bandar Lampung Gelar Pasar Murah
Pemerintah daerah menyiapkan strategi pengendalian inflasi dengan menyiapkan bahan pokok murah. Penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat juga terus digulirkan.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Pemerintah Kota Bandar Lampung, Lampung, menggelar pasar murah serentak di 20 kecamatan sebagai strategi untuk menahan laju inflasi di daerah. Penyediaan bahan pokok murah tersebut diharapkan dapat menjaga daya beli masyarakat dan mengendalikan stabilitas harga bahan pokok di pasaran.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Bandar Lampung Wilson Faisol menuturkan, pasar murah digelar setiap pekan secara serentak di 10 kecamatan sejak pertengahan September 2022. Pada tahap awal, pasar murah diprioritaskan untuk kecamatan yang berada di kawasan pinggiran dan kantong kemiskinan di Kota Bandar Lampung, seperti Teluk Betung Selatan, Bumi Waras, dan Panjang. Pasar murah tersebut akan terus digelar hingga akhir Desember 2022.
Menurut Wilson, pasar murah digelar sebagai upaya pemerintah kota dalam menjaga laju inflasi di tengah kenaikan harga BBM. Di pasar murah masyarakat bisa membeli bahan pokok dengan harga terjangkau.
”Pemerintah memberikan bantuan melalui subsidi bahan-bahan pokok yang digelar di pasar murah ini,” ujar Wilson, di Bandar Lampung, Rabu (5/10/2022).
Bahan pokok yang dijual di pasar murah, antara lain, beras, telur, gula, terigu, dan minyak goreng. Pemerintah Kota Bandar Lampung memberikan subsidi Rp 3.000-Rp 5.000 untuk setiap bahan pokok yang dijual dalam pasar murah tersebut.
Berdasarkan evaluasi, kata dia, antusiasme masyarakat menyambut pasar murah cukup tinggi. Untuk itu, pemkot akan menambah jumlah paket bahan pokok yang dijual dalam pasar murah hingga dua kali lipat sehingga lebih banyak rumah tangga yang bisa menjangkau bahan pokok dengan harga murah.
Ia menilai, upaya penyediaan bahan pokok murah untuk warga tersebut cukup berpengaruh untuk menahan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan di pasaran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Bandar Lampung, pada September 2022, inflasi di Kota Bandar Lampung 1,35 persen. Tingkat inflasi kalender 5,39 persen, sementara tingkat inflasi tahunan 7,07 persen.
Dari 11 kelompok pengeluaran, tujuh kelompok memberikan andil terhadap inflasi, 2 kelompok memberikan andil deflasi, dan 2 kelompok pengeluaran tidak memberikan andil terhadap inflasi ataupun deflasi.
Kelompok pengeluaran yang memberikan andil tinggi pada inflasi adalah kelompok transportasi sebesar 0,94 persen serta kelompok pakaian dan alas kaki 0,21 persen. Sementara itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau justru memberikan sumbangan terhadap deflasi sebesar 0,15 persen.
Relatif tertahan
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Lampung Riduan menerangkan, laju inflasi di Lampung pada September 2022 sebenarnya relatif tertahan karena harga sejumlah bahan pokok cukup stabil di tengah kenaikan harga BBM. Hal ini menunjukkan, upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga bahan pokok melalui kegiatan operasi pasar cukup baik sehingga dapat menahan laju inflasi di daerah. Jika harga komoditas pangan ikut melonjak saat harga BBM naik, tingkat inflasi di Lampung saat ini bisa jadi lebih tinggi.
Sementara itu, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Lampung Kusnardi menuturkan, penyediaan bahan pokok murah melalui kegiatan operasi pasar juga menjadi salah satu strategi Pemprov Lampung dalam menahan laju inflasi. Selama ini, Pemprov Lampung selalu responsif menggelar pasar murah saat terjadi lonjakan harga bahan pokok di pasaran.
Selain itu, pemerintah daerah juga menyalurkan bantuan sosial untuk kalangan nelayan, petani, dan pengemudi ojek daring yang bersumber dari dana transfer umum. Penyaluran bantuan untuk 6.650 keluarga akan dimulai pada Oktober 2022.