Sebagian Kader Nasdem Semarang Mundur Setelah Penetapan Anies
Keputusan Partai Nasdem menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden menuai pro dan kontra. Sejumlah kader Nasdem di Kota Semarang memutuskan mundur karena kecewa dengan keputusan tersebut.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Penetapan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan sebagai bakal calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024 oleh Partai Nasdem menuai berbagai reaksi dari para kader di Kota Semarang, Jawa Tengah. Sebagian kader memilih mundur dari keanggotaan partai karena merasa kecewa dengan penetapan tersebut.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Garda Pemuda Nasdem Kota Semarang sekaligus Wakil Sekretaris DPD Partai Nasdem Kota Semarang Shafigh Pahlevi Lontoh merupakan salah satu kader yang memutuskan melepaskan keanggotaannya. ”Bukannya saya sok nasionalis, tetapi saya kurang cocok dengan kandidat yang memakai politik identitas,” kata Shafigh saat dihubungi, Rabu (5/10/2022).
Anies dideklarasikan sebagai bakal calon presiden oleh Nasdem pada Senin (3/10/2022). Ketua Umum Nasdem Surya Paloh menyebut, pemilihan terhadap Anies sekaligus menunjukkan Nasdem tidak pernah memandang latar belakang partai politik ataupun kelompok dalam memberikan dukungan (Kompas.id, 4/10/2022).
Nama Anies merupakan satu di antara tiga opsi bakal capres yang diputuskan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Nasdem pada Juni lalu. Dua nama lainnya ialah Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Partai kemudian menyerahkan kepada Surya Paloh untuk memutuskan.
Shafigh mengatakan, sinyal-sinyal terkait Anies yang akan ditetapkan sebagai bakal capres sudah ditangkap sejak Rakernas Nasdem pada Juni. Kala itu, memang ada tiga bakal calon yang diusulkan, tetapi pilihan sejumlah Dewan Pimpinan Wilayah dinilai Shafigh lebih condong pada Anies.
Setelah berdiskusi dengan sejumlah kader Nasdem yang lain, pada 3 Juli 2022, Shafigh mantap mundur. Ia lantas berpamitan di berbagai grup Whatsapp Nasdem. Keputusannya itu juga disebut Shafigh sudah disampaikan kepada Ketua DPD Nasdem Kota Semarang Suryanto secara lisan. ”Sejak saat itu, saya menganggap sudah tidak ada lagi keterikatan antara saya dan Partai Nasdem,” katanya.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang Banyumanik dan Sekretaris Garda Pemuda Nasdem Dewan Pimpinan Daerah Kota Semarang Hanandityo Narendro juga memutuskan tidak lagi menjadi anggota Partai Nasdem. Sama dengan Shafigh, Hanandityo juga berpamitan melalui grup Whatsapp Nasdem. Setelah berpamitan di salah satu grup, Hanandityo mengaku langsung dikeluarkan dari seluruh grup Whatsapp Nasdem.
”Saya menghormati teman-teman (di Nasdem) dan hak berpolitiknya, tetapi saya pribadi ketika berpolitik itu adalah politik positif. Saya lulusan komunikasi dan memang saya cenderung senang dengan komunikasi yang positif, yang merangkul,” ujar Hanandityo.
Secara terpisah, Ketua DPDNasdem Kota Semarang Suryanto mengatakan, seluruh kader Nasdem di wilayahnya siap menjalankan instruksi dari pimpinan partai. Suryanto juga mengklaim, tidak ada kader yang mengundurkan diri terkait penetapan Anies sebagai bakal capres Nasdem.
”(Kader-kader) di Kota Semarang tidak ada yang mundur, semuanya solid. Dari DPD sampai jajaran anggota di tingkat ranting semuanya siap menjalankan perintah dan tugas-tugas kepartaian,” katanya.
Hingga Rabu petang, Suryanto mengaku belum menerima surat pengunduran diri resmi dari Hanandityo dan Shafigh. Ia juga menampik adanya sejumlah anggota Nasdem yang berencana mundur dari keanggotaannya. Jika diminta membuat surat pengunduran resmi, Hanandityo dan Shafigh mengaku akan membuatnya lalu mengirimkan ke Partai Nasdem secepatnya.
Sementara itu, sejumlah kader Nasdem mengaku mendukung keputusan partai untuk mencalonkan Anies sebagai bakal capres pada Pemilu 2024. Ketua Garda Wanita Malahayati Nasdem Kota Semarang Theresia Tarigan menyebut, pemilihan Anies sebagai bakal capres merupakan pilihan yang sudah dipertimbangkan dengan matang.
”Intinya, ketua partai kompeten dalam memutuskan mencalonkan Anies. Sebagai kader biasa, memikirkan siapa yang bakal menjadi bakal capres masih belum porsi saya,” ucap Theresia.