Subsidi Pembelian Kedelai Diperpanjang hingga Desember
Pemerintah memperpanjang subsidi selisih harga pembelian kedelai untuk perajin tahu tempe hingga Desember 2022. Langkah ini untuk menjaga keberlangsungan usaha di tengah tingginya harga kedelai saat ini.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berdiskusi dengan perajin tempe dan tahu di Bandar Lampung, Jumat (30/9/2022).
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Kementerian Perdagangan memperpanjang program bantuan pembelian selisih harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe hingga Desember 2022. Perpanjangan itu untuk menjaga keberlangsungan usaha perajin tahu dan tempe di tengah tingginya harga kedelai yang menyentuh Rp 13.000 per kilogram.
Demikian disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat berdiskusi dengan perajin tempe dan tahu di Bandar Lampung, Jumat (30/9/2022). Acara itu diikuti oleh sekitar 150 perajin tempe dan tahu di Lampung. Selain itu, hadir pula Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Aip Syarifuddin.
”Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang program bantuan selisih harga pembelian bahan baku kedelai untuk perajin tahu tempe sebesar Rp 1.000 per kilogram sampai akhir Desember 2022. Hal ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga kedelai di tingkat perajin yang mengalami kenaikan,” kata Zulkifli.
Menurut Zulkifli, dengan adanya perpanjangan itu, para perajin tempe dan tahu diharapkan tetap bisa mendapatkan kedelai dengan harga terjangkau sehingga bisa menjaga keberlangsungan usaha. Apalagi, tempe dan tahu merupakan kebutuhan lauk untuk sebagian besar masyarakat Indonesia.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia Aip Syarifuddin saat hadir dalam acara diskusi dengan perajin tempe dan tahu di Bandar Lampung, Jumat (30/9/2022).
Zulkifli mengatakan, pihaknya telah mengirimkan surat permohonan kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menugaskan Perum Bulog melanjutkan program subsidi tersebut. Skema penyaluran subsidi dimulai dengan pembelian kedelai oleh Perum Bulog. Kedelai tersebut kemudian dibeli oleh koperasi produsen tempe tahu di daerah dengan subsidi harga Rp 1.000 per kg.
Zulkifli juga meminta koperasi produsen tempe tahu di daerah berkoordinasi dengan pemerintah daerah terkait dengan penyaluran subsidi pembelian bahan baku kedelai itu. Ia berharap koperasi produsen tempe tahu bisa membantu pemerintah untuk mengawal penyaluran sehingga program subsidi tersebut bisa dirasakan oleh semua perajin tempe tahu.
Saat ini, harga jual kedelai di Lampung masih cukup tinggi, yakni berkisar Rp 12.600 hingga Rp 13.000 per kg. Harga kedelai yang terus naik membuat perajin tempe tahu kesulitan membeli bahan baku.
Sekretaris Koperasi Produsen Tempe Tahu Lampung M Darja menuturkan, jumlah perajin tempe tahu di Lampung sekitar 3.700 orang. Sementara itu, kebutuhan kedelai untuk bahan baku pembuatan tempe dan tahu sekitar 4.500 ton per bulan.
KOMPAS/VINA OKTAVIA
Sekretaris Koperasi Produsen Tempe Tahu Lampung M Darja saat diwawancarai di Bandar Lampung, Jumat (30/9/2022).
Kepala Bulog Divisi Regional Lampung Etik Yulianti menuturkan, selama periode April-Juli 2022, pihaknya telah menyalurkan subsidi selisih harga pembelian kedelai untuk perajin tempe tahu di Lampung sebesar Rp 3,8 miliar. Dari sekitar 13.000 ton kedelai yang diusulkan, realisasi penyerapan kedelai untuk program subsidi baru mencapai 3.836 ton.
Etik menjelaskan, rendahnya penyerapan subsidi kedelai itu karena tidak semua perajin tempe tahu bisa memenuhi persyaratan administrasi. Saat diminta mengisi formulir pendataan penerima subsidi, tidak semua perajin tempe tahu memiliki nomor induk berusaha.
Etik berharap pemerintah bisa menyederhanakan persyaratan administrasi agar penyerapan subsidi bisa lebih besar. Selama ini, masih banyak perajin tempe tahu yang tidak memiliki nomor induk berusaha. Jumlah produksi sebagian besar perajin tempe tahu juga masih rendah, yakni berkisar 20 kg-50 kg per bulan.
Saat ini, harga jual kedelai di Lampung masih cukup tinggi, yakni berkisar Rp 12.600 hingga Rp 13.000 per kg.
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI
Seorang petani menunjukkan kedelai hasil panen yang baru selesai dikupas pada mesin penggilingan di Desa Pagarngumbuk, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo, Minggu (25/9/2022).
Suwarni (45), salah satu perajin tempe tahu di Bandar Lampung, menuturkan, kenaikan harga bahan baku kedelai membuatnya terpaksa mengurangi jumlah produksi. Saat ini, produksi tahunya menurun dari semula 100 kg menjadi 50 kg per hari. ”Modalnya tidak cukup untuk membeli bahan baku,” ucapnya.
Menurut dia, harga kedelai melonjak signifikan setelah pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, harga kedelai berkisar Rp 7.000-Rp 8.000 per kg. Saat ini, harga kedelai naik hampir dua kali lipat, yakni Rp 13.000 per kg. Perajin juga harus menanggung kenaikan biaya produksi lainnya, seperti minyak goreng, kayu bakar, dan BBM.
”Harga jual tahu sudah kami naik dari Rp 20.000 menjadi Rp 30.000 per paket. Satu paket tahu berisi 100 tahu. Tapi, kalau harga bahan baku kedelai terus naik, kami sulit mendapat untung,” keluhnya.