Sedikitnya 15 orang tertimbun dalam kejadian tanah longsor di area pertambangan emas rakyat, Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Enam korban selamat, enam korban tewas, dan tiga korban masih dicari.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·2 menit baca
KANTOR SAR BANJARMASIN
Tim SAR gabungan mencari korban bencana tanah longsor di area pertambangan emas rakyat Gunung Putri, Desa Buluh Kuning, Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Selasa (27/9/2022).
KOTABARU, KOMPAS — Sedikitnya 15 orang dilaporkan tertimbun tanah dalam kejadian tanah longsor di area pertambangan emas rakyat, Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pencarian terhadap korban terus dilakukan karena masih ada tiga korban yang belum ditemukan.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Banjarmasin Al Amrad mengatakan, bencana tanah longsor terjadi di area pertambangan emas rakyat Gunung Putri, Desa Buluh Kuning, Sungai Durian, Kotabaru. Lokasi tersebut berjarak 250 kilometer lebih dari Banjarmasin. Longsor terjadi pada Senin (26/9/2022) malam sekitar pukul 23.00 Wita.
”Sejauh ini enam korban ditemukan selamat, enam korban lainnya ditemukan tewas, dan tiga korban masih dalam pencarian,” katanya lewat keterangan tertulis yang diterima di Banjarmasin, Selasa (27/9/2022) malam.
Tim SAR gabungan masih terus berupaya mencari tiga korban yang belum ditemukan
Enam korban selamat adalah Hamdah (42), Murdiah (50), Isai (45), Anang Suryadi (46), Samsul (42), dan Arifin (35). Para korban selamat itu tak hanya berasal dari Kalsel, tetapi juga berasal Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara, dan Jawa Timur. ”Saat ini, korban selamat berada di Puskesmas Banian (Sungai Durian, Kotabaru) dan Rumah Sakit Marina Permata (Tanah Bumbu),” ujarnya.
KANTOR SAR BANJARMASIN
Tim SAR menuju lokasi bencana tanah longsor di area pertambangan emas rakyat Gunung Putri, Desa Buluh Kuning, Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Selasa (27/9/2022).
Adapun korban tewas adalah Wahid (35) dari Hulu Sungai Tengah (Kalsel), Padliannoor alias Amang Bali (50) dari Tanah Laut (Kalsel), Inal (31) dari Tanah Laut, Salman (30) dari Tanah Laut, Imis (54) dari Kapuas (Kalimantan Tengah), dan Norjanah (47) dari Kapuas.
”Kami berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotabaru, Kepolisian Resor Kotabaru, Komando Rayon Militer (Koramil) Sungai Durian, dan masyarakat setempat dalam pencarian korban,” katanya.
Menurut Al Amrad, akses menuju lokasi cukup sulit karena tidak bisa dilalui kendaraan roda empat. Tim SAR gabungan harus berjalan kaki sekitar 5-6 jam ataupun menggunakan kendaraan roda dua jenis trail dengan waktu tempuh kurang lebih 2-3 jam.
KANTOR SAR BANJARMASIN
Tim SAR mencari korban bencana tanah longsor di area pertambangan emas rakyat Gunung Putri, Desa Buluh Kuning, Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, Selasa (27/9/2022).
Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Banjarmasin Amri Zuna Kurniawan menambahkan, pihaknya memberangkatkan dua tim untuk membantu proses evakuasi di lapangan, yakni dari Pos SAR Kotabaru dan Unit Siaga SAR Batulicin. Mereka bergabung dengan BPBD Kotabaru dan Polres Kotabaru.
”Tim SAR gabungan masih terus berupaya mencari tiga korban yang belum ditemukan. Sejauh ini, identitas ketiganya juga belum diketahui,” katanya.
Azidin Noor, operator radio dan pendataan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Dinas Sosial Provinsi Kalsel, menyampaikan, longsor di Desa Buluh Kuning terjadi setelah wilayah desa tersebut diguyur hujan deras sejak Senin (26/9/2022) siang. Longsor menutupi sebagian rumah darurat para petambang emas di sana.
”Bantuan tanggap darurat sudah disalurkan dari lumbung sosial Kecamatan Sungai Durian kepada para korban bencana tanah longsor. Bantuan berupa bahan makanan, terpal, dan selimut,” katanya.