Tekan Gejolak Harga Beras, Operasi Pasar Bulog Jatim Tembus 96.000 Ton
Operasi pasar ini dilakukan dengan menambah pasokan beras ke pasaran untuk menjamin ketersediaan barang. Selain itu, menstabilkan harga pangan agar tak menambah beban ekonomi masyarakat.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·4 menit baca
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA
Warga antre saat operasi pasar oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Kota Surabaya di Jalan Undaan Wetan, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (2/9/2022).
SURABAYA, KOMPAS — Program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur selama tahun 2022 telah menyalurkan 96.000 ton beras ke pasaran. Program ini menambah pasokan beras di pasaran untuk menjamin ketersediaan barang serta menstabilkan harga pangan agar tak menambah beban ekonomi masyarakat.
Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim Ermin Tora, Minggu (25/9/2022), mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi kepada 13 kantor cabang di wilayahnya untuk memastikan program KPSH yang sudah berjalan lancar sepanjang tahun ini semakin dimasifkan. Hal itu penting agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen sebagai dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) baru-baru ini.
”Masyarakat jangan khawatir. Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau, walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus-menerus di tengah situasi saat ini,” ujar Ermin.
Harga beras di pasaran saat ini relatif mengalami kenaikan. Namun, adanya penambahan pasokan beras dari Bulog ataupun dari panen padi yang sudah dan akan berlangsung diharapkan dapat mengendalikan harga beras di pasaran.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Warga membeli sembako murah dalam operasi pasar murah yang digelar Pemerintah Kota Malang bekerja sama dengan BUMN, Bank Indonesia, dan sejumlah institusi lain, Selasa (14/9/2022).
Ermin optimistis penambahan pasokan beras dengan harga di bawah harga eceran tertinggi (HET) secara rutin ke pasaran, utamanya pasar-pasar tradisional, dapat mengendalikan fluktuasi harga. Selain itu, Bulog Jatim juga menggelar operasi pasar secara insidental dan penjualan pangan secara langsung kepada masyarakat di beberapa lokasi bekerja sama dengan pemda setempat.
Menurut dia, kegiatan operasi pasar atau program KPSH yang dilakukan sepanjang tahun ini terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari tiga pilar ketahanan pangan yang ditugaskan kepada Bulog, yakni ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas.
”Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat. Untuk itu, kami akan berupaya semaksimal mungkin melaksanakan program stabilisasi tanpa ada unsur kepentingan apa pun kecuali untuk rakyat, terlebih di tengah situasi seperti sekarang,” papar Ermin.
Bulog Jatim juga bekerja sama dengan sejumlah pihak, baik pemerintah daerah maupun gerai-gerai binaan Perum Bulog, yakni RPK (Rumah Pangan Kita), yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, ada jaringan retail modern yang sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal, baik secara luring maupun daring.
Bulog bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjaga harga beras di tingkat konsumen agar tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan. Pihaknya juga melakukan operasi pasar penjualan pangan langsung kepada masyarakat secara terjadwal ke beberapa lokasi kelurahan dan kecamatan.
Produk yang ditawarkan antara lain beras yang telah dikemas menarik dengan kemasan 5 kilogram (kg). Harga yang ditawarkan jauh di bawah HET Rp 9.450 per kg. Untuk menjaga ketahanan stok beras secara nasional, Bulog Jatim juga menyuplai kebutuhan pangan di sejumlah provinsi lain, seperti Sumatera, Kalimantan, Papua, dan Maluku.
Oleh karena itulah, warga silakan memanfaatkan program ini sebaik-baiknya.
Upaya mengendalikan inflasi dampak kenaikan harga BBM juga dilakukan Pemprov Jatim dengan menggelar Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim di 25 pasar tradisional. Pasar-pasar itu tersebar di Surabaya, Kota Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota Probolinggo, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Sumenep.
Pasar-pasar tersebut adalah Wonokromo, Pucang Anom, Genteng, Tambak Rejo, dan Soponyono di Kota Surabaya. Sementara di Kota Malang ada Pasar Dinoyo, Pasar Belimbing, dan Pasar Besar Kota Malang. Selain itu, Pasar Sleko dan Pasar Besar di Kota Madiun serta Pasar Setono Betek dan Pasar Besar di Kota Kediri.
Ada pula Pasar Tanjung, Pasar Wirolegi, Pasar Mangli, dan Pasar Kreongan di Kota Probolinggo; Pasar Baru dan Pasar Wonoasih di Kabupaten Jember; Pasar Blambangan, Pasar Banyuwangi, Pasar Rogojampi, Pasar Jajag, dan Pasar Genteng 1 di Kabupaten Banyuwangi; serta Pasar Anom Baru dan Pasar Bangkal di Kabupaten Sumenep.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim dihelat khusus untuk meringankan beban masyarakat, meningkatkan daya beli, serta mengendalikan inflasi daerah. Adapun komoditas yang disediakan antara lain beras dengan harga Rp 50.000 per kemasan 5 kg.
KOMPAS/DAHLIA IRAWATI
Warga antre membeli sembako murah dalam operasi pasar murah, Selasa (14/9/2022), yang digelar Pemkot Malang bekerja sama dengan BUMN, Bank Indonesia, dan sejumlah institusi lain.
Selain itu, gula pasir seharga Rp 12.000 per kg, telur ayam boiler Rp 20.000 per kg, dan cabai rawit Rp 10.000 per bungkus atau sekitar 200 gram. Ada pula daging ayam broiler Rp 20.000 per ekor, bawang merah Rp 10.000 per 500 gram, serta minyak goreng dengan harga Rp 11.000 per liter.
”Harga kebutuhan pokok dipastikan lebih murah, di bawah harga pasar. Oleh karena itulah, warga silakan memanfaatkan program ini sebaik-baiknya,” ucap Khofifah.
Program ini diharapkan mampu menekan spekulasi harga, meningkatkan daya beli masyarakat, serta mencegah inflasi tak terkontrol. Sejak digelar pekan lalu, operasi pasar ini mendapat sambutan antusias dari masyarakat.