Bayi kembar siam asal Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang dirujuk ke RSUP Dr M Djamil, Padang, akhirnya meninggal. Sebelumnya, bayi itu dalam kondisi kritis karena sejumlah organ tubuhnya mengalami kelainan.
Oleh
YOLA SASTRA
·2 menit baca
PADANG, KOMPAS — Bayi kembar siam asal Padang Pariaman, Sumatera Barat, yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Dr M Djamil, Padang, akhirnya meninggal. Sebelumnya, bayi dari pasangan Ardianto (33) dan Ayu Septiani (30) itu dalam kondisi kritis karena sejumlah organ tubuhnya, misalnya jantung, mengalami kelainan.
”Barusan meninggal keduanya, sekitar setengah jam lalu (pukul 16.30). Sekarang petugas sedang mengurus jenazahnya untuk dipulangkan kepada keluarga,” kata Direktur Pelayanan Medik, Keperawatan, dan Penunjang Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M Djamil, Rose Dinda Martini, Jumat (23/9/2022) sore.
Rose memaparkan, gangguan kesehatan yang dialami bayi kembar siam itu memang berat. Sebab, pada jantung bayi kembar siam itu ada kebocoran katup sehingga darah dari pembuluh darah vena dan arteri bercampur.
”Kondisinya memang berat, kritis, saturasi oksigen rendah. Tim dokter sudah memprediksi dari awal bahwa pasien ini sulit bertahan,” ujar Rose.
Sebelumnya diberitakan, bayi kembar siam asal Padang Pariaman itu dilaporkan dalam kondisi kritis. Selain itu, saturasi oksigen bayi laki-laki tersebut juga rendah, yakni di angka sekitar 60, sehingga belum memungkinkan menjalani operasi darurat pemisahan.
”Kondisinya saat ini sangat kritis. Saturasi oksigennya 60-an. Saat diinvestigasi, bayi tidak bisa lepas dari ventilator,” kata Direktur Utama RSUP Dr M Djamil, Yusirwan Yusuf, Jumat pagi.
Kondisinya memang berat, kritis, saturasi oksigen rendah. Tim dokter sudah memprediksi dari awal bahwa pasien ini sulit bertahan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Yusirwan, bayi itu termasuk kembar asimetris. Salah satu bayi punya organ atau bagian tubuh yang tidak lengkap. Bayi kembar tersebut punya dua jantung, tetapi salah satunya tidak lengkap, yaitu cuma punya satu bilik dan serambi. Jantung bayi kembaran yang punya dua bilik dan dua serambi juga bocor.
”Jantung yang hanya dua ruangan itu bersatu dengan jantung kembarannya. Darah kotor dan darah bersih kedua bayi ini tercampur aduk semua. Akibatnya, oksigen tidak dipompakan dengan baik ke seluruh tubuh,” ujar Yusirwan.
Selain jantung, lanjutnya, bayi kembar siam ini cuma punya satu badan, satu tulang belakang dari dada ke bawah, satu alat kelamin, satu rangkaian usus dan anus, sepasang paru-paru, sepasang tangan, dan sepasang kaki. Oleh sebab itu, hanya satu bayi yang punya harapan hidup setelah operasi.
Suryani (54), nenek bayi dari pihak ibu, Kamis (22/9/2022), mengatakan, cucunya lahir melalui operasi di RSUD dr Sadikin, Kota Pariaman, Rabu. Sore harinya, bayi itu dirujuk ke RSUP Dr M Djamil untuk penanganan lebih lanjut.
”Harus dirujuk ke RSUP M Djamil karena (kondisinya) serba kekurangan. Kepalanya dua, tetapi badannya cuma satu, tangan dua, kaki dua. Bibir keduanya sama-sama sumbing,” kata Suryani di Padang.