Puan Minta Kader Fokus Pemilu 2024, Jangan Terganggu Isu Capres
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani meminta kader tidak terpengaruh isu pencalonan presiden. Ia berharap kader tetap fokus memenangi Pemilu 2024.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
MAJALENGKA, KOMPAS — Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Puan Maharani mengingatkan kadernya untuk tidak terpengaruh isu pencalonan presiden. Dia meminta semua fokus memenangkan partai dalam Pemilihan Umum 2024.
Dalam arahannya di Kantor DPC PDI-P Majalengka, Kamis (22/9/2022), Puan mengklaim sejumlah hasil survei menunjukkan, PDI-P masih berada di urutan teratas untuk pemilihan legislatif. Puan pun meminta seluruh kader tetap fokus memenangkan partai pada Pemilu 2024.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Jangan terkena isu-isu yang menyatakan PDI-P calonnya siapa? Pokoknya kita kerja, kerja, kerja dan turun ke bawah. Yang nanti menentukan calonnya itu Ketua Umum, Ibu Megawati. Hanya, sebagai satu keluarga besar PDI-P, seharusnya kita dukung keluarga juga, kan,” ujarnya.
Menurut anak dari Megawati Soekarnoputri ini, calon presiden dari PDI-P seharusnya orang yang telah berjuang untuk rakyat. Namun, Puan tidak menyebut siapa sosok tersebut. Ketika warga bersorak Puan sebagai presiden, ia mengatakan, respons itu merupakan hal yang alami.
”(Calon presiden) masih jauh. Setiap kunjungan kalau kemudian ada yang mendukung, ada yang berkeinginan mempunyai satu cita-cita yang sama, ya alhamdulillah. Di PDI-P kan mekanismenya, kalau memang sudah diputuskan (ketua umum) akan diumumkan,” ujarnya.
Meskipun sejumlah partai telah mengumumkan calon presidennya, Puan menganggap setiap partai memiliki mekanisme berbeda. PDI-P kini menguasai 22,26 persen kursi DPR atau melebihi ambang batas 20 persen kursi untuk mencalonkan capres dan calon wakil presiden.
Puan meminta seluruh struktur partai dari tingkat pusat hingga anak ranting tetap kompak untuk meraih dan mempertahankan kemenangan PDI-P pada pemilihan legislatif Februari 2024. Apalagi, kampanye bakal dimulai pada November tahun depan. Artinya, tersisa setahun lagi.
Puan juga mengimbau struktur partai mewaspadai dinamika menjelang penentuan daftar calon anggota legislatif sementara. ”Kemenangan kita itu kemenangan bersama. Tapi, (jangan) hanya karena oknum dan segelintir orang, suara kita diambil, bahkan turun. Itu namanya kalah,” ungkapnya.
Selain menyerap aspirasi masyarakat, Ketua DPR ini juga menginstruksikan struktur partai untuk membuka komunikasi dengan partai lain. ”Menjalin komunikasi itu wajib sehingga kita dianggap partai yang terbuka, modern,” ujarnya.
Dewan Kolonel
Terkait isu kehadiran Dewan Kolonel untuk mendukung Puan sebagai capres, ia menganggap hal itu sebagai bentuk gotong royong untuk membangun bangsa dan negara. ”Selama itu sesuai dengan arahan Ibu Ketua Umum bahwa semua harus bergerak ke bawah, ke lapangan,” ujarnya.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI-P, TB Hasanuddin, mengatakan, Dewan Kolonel hanya guyonan dalam politik. Ia meminta publik tidak menanggapinya berlebihan.
”Itu ngobrol-ngobrol saja. Secara struktur dan melakukan kegiatan, setahu saya tidak ada. Itu guyon aja,” katanya.
Akan tetapi, jika ada kader yang menamakan diri sebagai Dewan Kolonel melakukan kegiatan, itu hal biasa saja dalam demokrasi. Menurut Hasanuddin, Puan mungkin jadi calon presiden. Namun, seluruh keputusan itu ada di tangan ketua umum partai.
”Kami 1.000 persen loyal,” ucapnya.
Ketua DPC PDI-P Majalengka Karna Sobahi juga akan mengikuti arahan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Ia juga berjanji mempertahankan kemenangan PDI-P yang telah diraih tiga pilkada terakhir.
”Apa pun kondisinya, 2024 milik PDI-P,” ucap Bupati Majalengka ini.