Pembangunan Jalur Transmisi SUTET Perkuat Sistem Kelistrikan Lampung
PT Perusahaan Listrik Negara terus membangun infrastruktur listrik untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Salah satunya adalah pembangunan jalur transmisi SUTET 275 kV Gumawang-Lampung.
Oleh
VINA OKTAVIA
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Pembangunan Sumatera Bagian Selatan sedang membangun jalur transmisi saluran udara tegangan ekstra tinggi (SUTET) 275 kV Gumawang-Lampung. Jalur transmisi ini diyakini dapat memperkuat sistem kelistrikan Lampung saat kebutuhan energi listrik terus meningkat.
Manajer Subbidang Perizinan dan Komunikasi PLN UIP Sumatera Bagian Selatan Marudut Jon Ferry Simarmata menyampaikan, pembangunan jalur transmisi ini merupakan salah atu proyek strategis nasional untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, khususnya di wilayah Lampung. Jaringan transmisi itu ditargetkan dapat mulai beroperasi pada 2023.
Saat ini, kebutuhan daya listrik di Lampung ketika beban puncak mencapai 1.100 megawatt. Sementara itu, kapasitas daya yang bisa dipasok dari pembangkit listrik di Lampung baru sebesar 690 MW. Kekurangan daya sekitar 400 MW masih ditransfer dari wilayah Sumatera Selatan.
”Tol listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dan memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Lampung. Apabila terjadi gangguan pada transmisi 150 kV dari Sumatera Selatan ke Lampung, pasokan listrik tetap terjaga,” kata Marudut saat dihubungi dari Bandar Lampung, Rabu (21/9/2022).
Menurut Marudut, pembangunan jalur transmisi Sutet 275 kV Gumawang-Lampung itu sudah pada tahap pembebasan lahan dan konstruksi di Sumatera Selatan. Sementara di Lampung, pembangunan transmisi masih pada tahap konsultasi, penetapan lokasi, dan pembebasan lahan.
Saat ini, pihaknya tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak swasta terkait dengan pembebasan lahan untuk pembangunan jalur transmisi tersebut. Di Lampung, pembangunan SUTET 275 kV dan Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi 275 kV/150 kV akan melewati lima kabupaten, yakni Mesuji, Tulang Bawang, Tulang Bawang Barat, Lampung Tengah, dan Pesawaran.
Sementara itu, Senior Manager Perencanaan PLN Unit Induk Distribusi Lampung Agus Prasetyo menyampaikan, upaya memperkuat sistem kelistrikan Lampung juga dilakukan melalui pembangunan pembangkit baru. Hingga tahun 2025, direncanakan ada lima pembangkit baru yang akan beroperasi di Lampung.
Kelima pembangkit tersebut adalah Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Besai Kemu dengan kapasitas 2 x 3,5 MW, PLTM Sukarame dengan kapasitas 2 x 3,5 MW, PLTM Melesom 2 dengan kapasitas 2 x 1,15 MW, PLTM Sumber Jaya dengan kapasitas 2 x 3 MW, dan PLTM Kukusan dengan kapasitas 2 x 2,7 MW.
Selain itu, PLN Lampung juga memperkuat sistem distribusi jaringan dan pengembangan sistem kendali berbasis komputer sehingga dapat mempercepat perbaikan jika terjadi pemadaman.
Terkait dengan hal itu, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Lampung Kusnardi menuturkan, pemerintah daerah menyambut baik rencana PLN untuk membangun jalur transmisi SUTET 275 kV Gumawang-Lampung. Pembangunan infrastruktur itu diyakini membuat sistem kelistrikan di Lampung menjadi lebih andal dan stabil.
Tol listrik 275 kV ini mampu mengevakuasi daya hingga 2.000 MW dan memperkuat keandalan sistem kelistrikan di Lampung.
”Pembangunan di Provinsi Lampung yang terus meningkat sehingga kebutuhan listrik juga bertambah setiap tahun,” katanya.
Ia menambahkan, Lampung membutuhkan sistem kelistrikan yang andal untuk menunjang berbagai sektor, seperti perekonomian, industri, pendidikan, dan pemerintahan. Apalagi, pemerintah juga merencanakan pembangunan sejumlah kawasan industri di Lampung yang membutuhkan pasokan energi listrik yang besar.