Bantu Daya Beli Warga, Kota Bandung Sediakan Pasar Murah dan Program Padat Karya
Setiap kecamatan di Kota Bandung mendapatkan jatah pasar dalam sehari. Harga kebutuhan pokok yang dijual di bawah harga pasar tradisional agar bisa dijangkau masyarakat.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Sedikitnya 30 kecamatan di Kota Bandung, Jawa Barat, akan menggelar pasar murah pada 19 September-11 Oktober 2022. Selain itu, bakal dilakukan program padat karya yang akan melibatkan sedikitnya 1.200 orang atau 40 di setiap kecamatan. Semua dilakukan untuk meringankan beban warga pascapandemi dan kenaikan bahan bakar minyak.
Kepala Bidang Distribusi dan Perdagangan Pengawasan Kemetrologian di Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Meiwan Kartiwa, Rabu (21/9/2022), memaparkan, setiap kecamatan akan melakukan satu hari pasar murah. Pemberitahuan kepada masyarakat terkait dengan program ini sudah dilakukan lewat media sosial dan informasi di tiap-tiap kecamatan.
”Dalam sehari akan ada tiga pasar murah di tiga kecamatan. Pasar murah berlangsung tiga kali dalam sepekan. Tidak ada pembatasan khusus untuk pembelian di pasar murah. Kami akan sesuaikan dengan kebutuhan setiap wilayah. Ada yang jual minyak goreng, beras, sampai gas 3 kilogram,” katanya.
Meskipun disesuaikan dengan kebutuhan, lanjut Meiwan, beberapa komoditas, seperti bawang merah, bawang putih, telur, minyak goreng, gula hingga beras selalu, ada di setiap pasar murah. Semua itu terbagi dalam 18 gerai yang akan melayani kebutuhan warga di pasar tersebut.
”Meskipun saat ini belum terlihat tren kenaikan harga bahan pokok, kami tetap mengantisipasi dengan mengadakan pasar murah. Apalagi, sebagian besar komoditas berasal dari luar daerah sehingga ada kemungkinan lonjakan harga,” ujarnya.
Meiwan berujar, harga bahan pokok yang dijual di pasar murah berada di bawah harga pasar tradisional. Dia mencontohkan, telur ayam di pasar murah dijual dengan harga Rp 24.000 per kg. Harga ini lebih murah dibandingkan dengan pasar tradisional yang masih menjual dengan kisaran Rp 27.000-Rp 29.000 per kg.
”Untuk telur, kami menyediakan setidaknya 210 kilogram telur. Jumlah tersebut bisa saja ditambahkan jika ada animo besar dari masyarakat,” ujarnya.
Menurut Meiwan, pasar murah ini bertujuan membantu masyarakat yang terimbas dampak kenaikan BBM. Di saat harga semua komoditas serba tinggi, dia berharap masyarakat bisa terbantu dengan fasilitas yang diberikan pemerintah untuk mendapatkan kebutuhan pokok yang hemat dan terjangkau.
”Untuk pasar murah akan kami coba untuk penyamarataan komoditas. Namun, semua tetap disesuaikan dengan masing-masing wilayah. Misalnya, kalau lokasi pasar murah dekat pangkalan elpiji, kami tidak sediakan karena sudah ada di sana,” paparnya.
Selain pasar murah, bantuan sosial untuk masyarakat dalam mengantisipasi inflasi dilakukan dengan program padat karya. Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung Andri Darusman menyebutkan, program ini hendak dilakukan di 27 kecamatan. Program padat karya ini dilakukan dari 22 September-17 Oktober 2022. Andri menuturkan, total pekerja yang dibutuhkan sebanyak 1.200 orang atau 40 di setiap kecamatan.
Kegiatan ini dilakukan dalam tujuh wilayah, yakni Gedebage, Ujungberung, Tegalega, Arcamanik, Cibeunying, Karees, dan Bojonagara. Kegiatan tersebut meliputi kebersihan lingkungan dan lahan sesuai dengan kebutuhan.
”Kami mengalokasikan dana Rp 2,1 miliar untuk kegiatan ini. Anggaran itu untuk honor warga yang mengikuti padat karya Rp 133.000 per hari,” ujarnya.