Kendalikan Inflasi Pangan, Kalsel Gelar Pasar Murah sampai Akhir Tahun
Pemerintah daerah di Kalimantan Selatan menggelar pasar murah dalam upaya mengendalikan inflasi pangan pascakenaikan harga bahan bakar minyak. Pasar murah bakal digelar setiap bulan sampai akhir tahun ini.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga memilih telur ayam ras yang dijual dalam kegiatan pasar murah untuk pengendalian inflasi pangan pascakenaikan harga bahan bakar minyak di Lapangan Kamboja, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (15/9/2022).
BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah daerah di Kalimantan Selatan mulai menggelar pasar murah dalam upaya mengendalikan inflasi pangan pascakenaikan harga bahan bakar minyak. Sampai akhir tahun ini, kegiatan pasar murah bakal digelar beberapa kali dalam sebulan, terutama di kota/kabupaten yang menjadi sampel pencatatan inflasi.
Kegiatan pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi pangan digelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kalsel di Lapangan Kamboja, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kamis (15/9/2022). Warga berbondong-bondong menuju Lapangan Kamboja untuk membeli berbagai bahan pokok yang dijual lebih murah dari harga pasaran.
Di lokasi pasar murah, telur ayam ras dijual Rp 1.500 per butir, sedangkan di pasaran harganya Rp 2.000 per butir. Bawang merah ataupun bawang putih dijual Rp 20.000 per kilogram, sedangkan di pasaran harga bawang merah mencapai Rp 35.000 per kg dan bawang putih Rp 28.000 per kg. Minyak goreng dijual Rp 13.500 per liter, sedangkan di pasaran masih di atas Rp 15.000 per liter.
Khairul Anwar (50), warga Banjarmasin, datang ke lokasi pasar murah untuk membeli satu rak telur berisi 30 butir. Dengan membeli satu rak, harga telur menjadi lebih murah Rp 15.000 dari harga pasaran. ”Selisih harganya cukup lumayan. Kami pun merasa sangat terbantu,” ujarnya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga membeli bawang yang dijual dalam kegiatan pasar murah untuk pengendalian inflasi pangan pascakenaikan harga bahan bakar minyak di Lapangan Kamboja, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (15/9/2022). Di lokasi pasar murah, bawang merah ataupun bawang putih dijual Rp 20.000 per kilogram.
Menurut Khairul, harga beberapa bahan pokok di pasar sudah naik menjelang kenaikan harga BBM. Tak tertutup kemungkinan, harganya akan naik lagi pascakenaikan harga BBM.
”Kami sangat berharap kenaikan harga bahan pokok jangan terlalu tinggi supaya tak mengganggu perekonomian masyarakat,” katanya.
Norhidayanti (50), warga Banjarmasin lainnya, sangat berharap kegiatan pasar murah digelar secara rutin untuk meringankan beban masyarakat. ”Sekarang ini, semuanya serba mahal. Kalau ada pasar murah, warga tentu saja sangat terbantu,” ujarnya.
Kepala Dinas Perdagangan Provinsi Kalsel Birhasani mengatakan, pasar murah menjadi salah satu upaya jangka pendek untuk mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga pangan. Pelaksanaan pasar murah diprioritaskan pada tiga daerah pencatatan inflasi di Kalsel, yakni Kota Banjarmasin, Kabupaten Tabalong, dan Kabupaten Kotabaru.
”Pasar murah akan diadakan setiap bulan sampai Desember. Untuk itu, pemerintah provinsi akan menggelar empat kali pasar murah di setiap daerah pencatatan inflasi,” katanya.
Badan Pusat Statistik Provinsi Kalsel mencatat, pada Agustus 2022 terjadi deflasi pada gabungan tiga kota/kabupaten di Kalsel sebesar 0,42 persen. Deflasi terjadi karena ada penurunan harga pada beberapa kelompok pengeluaran masyarakat. Dari tiga daerah pencatatan inflasi di Kalsel, hanya Kotabaru yang mengalami inflasi sebesar 0,13 persen.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga berbelanja bahan pokok yang dijual dalam kegiatan pasar murah untuk pengendalian inflasi pangan pascakenaikan harga bahan bakar minyak di Lapangan Kamboja, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (15/9/2022).
Beri subsidi
Menurut Birhasani, pelaksanaan pasar murah melibatkan semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang terkait dengan urusan pangan. Setiap SKPD mengalokasikan dana belanja tidak terduga (BTT) untuk menyubsidi kegiatan pasar murah. Pemerintah kabupaten/kota juga didorong untuk menggunakan dana BTT dalam rangka mendukung kegiatan pasar murah.
”Kami berharap pemerintah kabupaten/kota bisa melaksanakan kegiatan pasar murah dua kali dalam sebulan. Dengan tambahan satu kali dari pemerintah provinsi, pelaksanaannya menjadi tiga kali dalam sebulan. Ini diharapkan bisa membantu masyarakat pascakenaikan harga BBM,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin Ichrom Muftezar menyatakan siap mendukung kegiatan pasar murah yang sudah diselenggarakan pemerintah provinsi di Banjarmasin. Sebanyak 26 stan pedagang berpartisipasi pada pelaksanaan pasar murah kali ini. Nantinya, kegiatan pasar murah akan dilaksanakan beberapa kali sampai akhir tahun.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Warga membeli bahan pokok yang dijual dalam kegiatan pasar murah untuk pengendalian inflasi pangan pascakenaikan harga bahan bakar minyak di Lapangan Kamboja, Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (15/9/2022).
”Kami sudah mengusulkan anggaran untuk melaksanakan kegiatan pasar murah. Pelaksanaan pasar murah dari pemerintah kota direncanakan pada Oktober, November, dan Desember,” katanya.
Ichrom juga memastikan, stok bahan pokok di Banjarmasin masih aman hingga beberapa bulan ke depan. Oleh karena itu, warga tidak perlu panic buying atau melakukan pembelian secara berlebihan agar stok tetap terjaga dan harganya juga stabil.
”Kami memprediksikan akan ada kenaikan harga bahan pokok imbas dari kenaikan harga BBM. Namun, masyarakat tidak perlu khawatir karena kami akan mengintervensi dengan kegiatan pasar murah. Mudah-mudahan itu bisa membantu masyarakat,” katanya.