GIIAS Surabaya Ujian untuk Optimisme Industri Otomotif Jatim
GIIAS Surabaya, 14-18 September 2022, menjadi ujian keyakinan industri otomotif bahwa pasar tetap berkembang meski belum lama pemerintah mengeluarkan kebijakan kenaikan harga BBM bersubsidi.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS di Grand City Convention & Exhibiton, Surabaya, Jawa Timur, 14-18 September 2022, bakal menguji klaim keyakinan industri kendaraan bermotor tetap tumbuh setelah kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi. Kali ini, mereka menawarkan beragam kendaraan bermotor bertenaga listrik, teknologi hibrida, dan irit energi.
Menampilkan 16 merek mobil dan sepeda motor, seri Surabaya merupakan kelanjutan GIIAS di Tangerang, Banten, 11-21 Agustus 2022, atau dua pekan sebelum pengumuman kenaikan harga BBM bersubsidi. Saat itu, sedikitnya 386.000 orang datang ke sana. Jumlah itu naik 30 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya.
Di GIIAS Surabaya, produsen mobil yang berpartisipasi ialah Honda, Hyundai, Mitsubishi, MG, Wuling, Daihatsu, Toyota, Lexus, KIA, Audi-VW, Mazda, dan Suzuki. Merek sepeda motor ialah Honda, Benelli, dan Keeway. Beberapa di antaranya memamerkan kendaraan listrik. Hyundai membawa Ioniq 5, MG (MG ZS EV), dan Wuling (Air EV).
Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi mengharapkan GIIAS Surabaya akan sukses seperti bulan lalu. Di Tangerang, gelaran 11 hari itu sukses membukukan komitmen penjualan lebih dari 26.000 kendaraan dan nilai transaksi Rp 11,7 triliun.
Di sisi lain, GIIAS juga dapat secara efektif untuk sosialisasi dan penjualan kendaraan berteknologi hibrida (BBM dan motor listrik) atau kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. Penjualan kendaraan listrik di GIIAS bulan lalu melampaui seluruh penjualan selama 2021.
”Perkembangan menggembirakan inilah yang juga dibawa dan ditawarkan di GIIAS Surabaya,” ujar Yohannes.
Menurut Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional IV Jatim Bambang Mukti Riyadi, industri otomotif akan tetap berkembang meski terdampak pandemi Covid-19 dan kenaikan harga BBM bersubsidi. Penjualan mobil di Jatim hampir 71.300 unit selama 2020 dan setahun kemudian naik 27 persen menjadi 90.700 unit.
Kenaikan penjualan juga dialami di sektor sepeda motor. Selama 2020, dalam masa ekonomi yang minus karena pandemi Covid-19, di Jatim terjual 504.800 sepeda motor. Tahun berikutnya, ketika pandemi mulai melandai, di Jatim ada 582.300 sepeda motor yang terjual atau kenaikan 16 persen. ”Surabaya sebagai kota kedua terbesar di Indonesia yang diyakini berkontribusi besar dalam pasar otomotif nasional,” kata Bambang.
Project Director Astra Financial GIIAS 2022 Tan Chian Hok mengatakan, anak usaha Astra International ini tetap yakin dengan kemampuan GIIAS mendorong pertumbuhan industri otomotif, termasuk kredit kepemilikan. Untuk itu, Astra Financial kembali menjadi sponsor platinum atau utama di GIIAS 2022, yang saat ini telah memasuki tahun keempat.
Chian Hok, CMO Astra Credit Company (ACC), mengatakan, dalam GIIAS bulan lalu, Astra Financial mencapai kesuksesan dengan mendapatkan nilai transaksi kredit Rp 1,557 triliun atau 4 persen di atas target Rp 1,5 triliun. Capaian itu melambung dari tahun sebelumnya dengan persentase kenaikan 87,59 persen.
Astra Financial yang membawa sembilan anak usaha dari 14 unit menargetkan pencapaian transaksi Rp 300 miliar. Jumlah itu naik dibandingkan dengan tahun sebelumnya di Surabaya sebesar Rp 205 miliar. Konsumen otomotif di Surabaya atau Jatim diyakini tetap bergairah untuk membeli kendaraan baru meski belum lama terkena dampak kenaikan harga BBM.
Direktur Hubungan Masyarakat dan Pemasaran MG Motor Indonesia Arief Syarifudin mengatakan, animo warga Surabaya terhadap produk merek asal Inggris itu luar biasa. Setidaknya 50 persen penjualan MG berbagai tipe di Surabaya adalah kaum muda, terutama generasi milenial dan generasi Z. ”Pasar otomotif di Surabaya kami yakini cocok dengan perkembangan bisnis MG,” ujar Arief.