Terapkan Ilmu Kuliah, UB Bekerja Sama dengan Perusahaan Swasta untuk Memproduksi Pupuk Organik Cair
Proyek ini bertujuan mempercepat alih iptek dari perguruan tinggi ke industri.
Oleh
DAHLIA IRAWATI
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Universitas Brawijaya bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk memproduksi pupuk organik cair. Itu dilakukan sebagai salah satu cara menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi dari kampus ke sektor industri.
Kerja sama dilakukan oleh tim Matching Fund UB dengan PT Shadani Insan Mulia Abadi (SHIMA), Tulungagung. Kedua pihak bekerja sama memproduksi pupuk organik cair yang nantinya akan dipasarkan ke masyarakat. Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Matching Fund yang mendapat dukungan 50 persen pembiayaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Pendidikan Tinggi.
Amin Setyo Leksono, Ketua Tim Matching Fund UB, menyampaikan bahwa kegiatan kerja sama dengan PT SHIMA bertujuan untuk mempercepat alih iptek dari perguruan tinggi ke industri. Tim menawarkan tiga formula pupuk organik cair kepada PT SHIMA, yaitu pupuk organik cair, pupuk hayati cair, dan pupuk biopestisida cair.
”Kegiatan ini untuk alih iptek dari kampus ke industri. Dalam kegiatan ini, UB menerjunkan enam pakar yang terdiri dari ahli di bidang mikrobiologi, entomologi, biokontrol, dan ilmu tanah, serta 10 mahasiswa dari bidang mikrobiologi dan biokontrol,” kata Amin, Selasa (13/9/2022).
Menurut Amin, mahasiswa nantinya akan mendampingi industri selama satu semester, sekaligus mendukung program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kemendikbudikti.
Enam pakar yang turut serta berbagai disiplin ilmu itu adalah Irfan Mustafa (ahli mikrobiologi), Zulfaidah Penata Gama (ahli biokontrol), Bagyo Yanuwiadi (ahli rekayasa habitat), Aminudin Afandhi (ahli pengendalian hama), dan Syahrul Kuriiawan (ahli ilmu tanah).
PT SHIMA adalah perusahaan agroindustri yang bergerak di bidang pertanian, seperti produksi pupuk fosfat, NPK, organik, dan perdagangan pupuk lainnya.
Kerja sama antara PT SHIMA dan UB telah dirintis sejak 2021. ”Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memberikan pengalaman kepada mahasiswa berkegiatan di luar kampus melalui magang di dunia industri, dan peningkatan serapan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat dari dosen, oleh industri,” kata Amin. Produk nantinya akan dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar atau gapoktan.
Formula pupuk organik cair yang akan diadopsi oleh PT SHIMA tersebut, menurut Amin, telah dikembangkan dari kegiatan penelitian dosen di UB selama lebih dari enam tahun dan sudah dipatenkan.
Adapun Hadi Mustofa, Direktur PT SHIMA, menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk membangkitkan lagi industri pupuk yang sempat mengalami kelesuan akibat dicabutnya subsidi pupuk. ”Kerja sama ini semoga bermanfaat untuk banyak pihak,” katanya.