KKB Bakar Enam Alat Berat di Pegunungan Bintang, Nasib 10 Pekerja Belum Diketahui
Kelompok kriminal bersenjata menyerang para pekerja yang sedang membangun jalan di daerah pedalaman Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Kelompok ini membakar enam alat berat yang digunakan untuk pembangunan jalan.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata pimpinan Nason Mimin membakar enam alat berat milik PT DHR untuk pembangunan Jalan Trans-Papua di Kampung Mangabib, Distrik Oksebang, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (12/9/2022) malam. Nasib 10 pekerja perusahaan itu belum diketahui hingga kini.
Kepala Kepolisian Resor Pegunungan Bintang Ajun Komisaris Besar Cahyo Sukarnito saat dihubungi membenarkan terjadinya peristiwa pembakaran enam alat berat di Kampung Mangabib. Kelompok Nason Mimin membakar lima ekskavator dan satu buldoser sekitar pukul 20.00 WIT.
Kelompok Nason juga melepaskan enam tembakan di lokasi pembakaran enam alat berat ini. Sebanyak 24 pekerja berhasil melarikan diri, sedangkan 10 pekerja lainnya masih berada di sekitar lokasi kejadian. Para pekerja yang melarikan diri itu telah berada di lokasi yang aman. ”Kami telah menerjunkan tim untuk menyelamatkan 10 pekerja lainnya di Kampung Mangabib,” kata Cahyo.
Akses menuju lokasi dari Oksibil, ibu kota Pegunungan Bintang, memakan waktu sekitar empat jam perjalanan darat. Perjalanan juga harus melewati daerah pegunungan dan menyeberangi dua sungai.
Cahyo menambahkan, para pekerja sedang membangun jalan yang menghubungkan Distrik Oksibil dengan Distrik Oksebang. ”Kami akan memberikan informasi selanjutnya setelah tim ini berhasil mengevakuasi 10 pekerja PT DHR ke Oksibil pada Rabu ini,” ujarnya.
Juru bicara Jaringan Damai Papua, Yan Christian Warinussy, menyatakan, pihaknya sungguh menyesalkan aksi pembakaran terhadap fasilitas publik di Papua yang terus terjadi akhir-akhir ini. Ia menilai perbuatan para pelaku telah melanggar hak asasi manusia, khususnya masyarakat di daerah terisolasi yang sangat membutuhkan fasilitas publik.
Sebelumnya, KKB pimpinan Undius Kogoya membakar barak tempat tinggal milik pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Intan Jaya dan terlibat kontak tembak dengan aparat TNI-Polri pada 16 Agustus 2022. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Kelompok ini juga membakar satu truk milik PT Putra Dewa Paniai di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, pada 20 Agustus 2022. Truk ini untuk mengangkut material pembangunan puskesmas di distrik tersebut.
”Seharusnya KKB atau kelompok lainnya tidak boleh menargetkan fasilitas publik dalam aksinya. Perbuatan mereka akan berdampak besar pada hilangnya pelayanan publik bagi masyarakat setempat,” ucap Yan.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka, Sebby Sambom, menegaskan, pihaknya tidak hanya menargetkan aparat keamanan dan warga yang bersembunyi di balik tugasnya sebagai intelijen, tetapi juga fasilitas publik. Aksi ini sebagai penolakan segala program pembangunan oleh Pemerintah Indonesia dan terus menyerukan referendum bagi Papua.