Lima Sampel DNA Terduga Korban dan Keluarganya Akan Dicocokkan
Polisi mengambil sampel dari mayat yang ditemukan tanpa kepala di Kota Semarang, Jawa Tengah, untuk pemeriksaan DNA. Sampel juga diambil dari tiga anak terduga korban.
Oleh
REGINA RUKMORINI, KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dua sampel dari mayat tanpa kepala di Pantai Marina, Kota Semarang, Jawa Tengah, dan tiga sampel dari tiga anak dari terduga korban, Paulus Iwan Budi Prasetyo (51), aparatur sipil negara Badan Pendapatan Daerah Kota Semarang, saat ini sudah diambil dan dikirim untuk tes DNA di Pusat Laboratorium Forensik Polri di Jakarta. Tes DNA ini sengaja dilakukan untuk mengetahui identitas dari mayat tanpa kepala tersebut.
”Dari hasil yang didapatkan, identik tidaknya hasil tes DNA antara tiga anak dan DNA dari sampel mayat, barulah kami bisa menyimpulkan mayat tanpa kepala tersebut benar merupakan mayat dari terduga (Paulus Iwan Prasetyo) atau tidak,” ujar Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah Komisaris Besar M Iqbal Alqudusy saat ditemui di sela-sela kegiatan pengamanan kegiatan G20 di Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin (12/9/2022).
Hasil tes DNA baru akan diketahui sekitar dua minggu lagi. Khusus dari korban, sampel yang diambil adalah sampel dari tulang iga dan tulang selangka.
Mayat tanpa kepala tersebut ditemukan hangus dengan kondisi luka 100 persen. Kendati demikian, penyebab kematian diketahui bukan dari pembakaran. Hasil pemeriksaan dokter menyebutkan, korban sudah dalam kondisi meninggal ketika badannya dibakar oleh pelaku.
Hingga saat ini, Iqbal menerangkan, penyebab kematian korban belum diketahui dan pihaknya belum memfokuskan penyelidikan untuk mengetahui hal tersebut.
Polisi saat ini masih berupaya memperdalam penyelidikan untuk mengetahui kronologi kejadian. Selain memeriksa, juga meminta keterangan dari sejumlah saksi mulai dari keluarga hingga rekan kerja, upaya memperdalam penyelidikan dilakukan pula dengan dengan mengumpulkan dan meneliti rekaman dari kamera pemantau (CCTV) di sekitar lokasi penemuan mayat.
Dengan kondisi luka bakar 100 persen pada jasad korban, Iqbal menuturkan, korban telah menjadi korban kejahatan luar biasa.
”Aksi pembakaran yang dilakukan pelaku menunjukkan bahwa yang dilakukannya adalah kejahatan yang sempurna dan luar biasa,” ujarnya.
Korban diduga adalah Paulus Iwan Budi Prasetyo (51). Selain dari temuan barang bukti seperti papan nama bertuliskan nama tersebut, dugaan kuat juga mengarah ke sosok Iwan karena sepeda motor berpelat merah dengan nomor polisi H 9799 RA diketahui sehari-hari sebagai kendaraan dinas Iwan.
Penemuan mayat tanpa kepala tersebut berawal dari temuan sepeda motor yang hangus terbakar di sebuah lahan kosong di kawasan Pantai Marina, Kelurahan Tawangsari, Kecamatan Semarang Barat, Kamis (8/9/2022). Setelah diperiksa pada Kamis malam, diketahui bahwa sepeda motor tersebut dibakar bersama jasad tanpa kepala.
Sementara itu, terduga korban, Iwan, dilaporkan oleh keluarganya hilang sejak Rabu (24/8/2022) pagi. Saat meninggalkan rumah, dia berpamitan akan pergi ke kantor. Namun, hingga sekarang, keberadaan yang bersangkutan tidak diketahui.
Iqbal menuturkan, Iwan sebenarnya akan diperiksa Polda Jateng sebagai saksi dari tindak pidana korupsi. Sebelumnya, dia sudah menyatakan kesanggupannya untuk diklarifikasi dan dimintai keterangan sebagai saksi.
Sementara itu, pihak keluarga sama sekali tidak tahu bahwa Iwan akan menjadi saksi dari kasus tindak pidana korupsi. Namun, sekalipun bisa memberikan keterangan, keluarga yakin Iwan sama sekali tidak terlibat dalam kasus tersebut.
Yosef (41), salah seorang kerabat Iwan, mengatakan, keluarga meyakini Iwan sama sekali tidak terlibat dalam kasus korupsi karena yang bersangkutan dikenal sebagai sosok yang sangat sederhana.
Yosef menuturkan, polisi memang sudah mengambil sampel dari tiga anak Iwan. Saat ini, seluruh keluarga pun sangat cemas dan berharap bahwa sampel dari mayat tersebut tidak identik dengan tiga anak Iwan.