Kadin dan Pemerintah Jaga Kinerja Ekspor dan Investasi
Sebagai mitra strategis pemerintah, pengusaha harus bekerja sama dengan pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi global, terlebih setelah kenaikan bahan bakar minyak dan juga harga pangan.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Peserta mengikuti acara pembukaan Musyawarah Provinsi VII Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Senin (12/9/2022).
BANJARMASIN, KOMPAS — Pengusaha menjadi mitra strategis pemerintah dalam menghadapi tantangan ekonomi global, terlebih setelah kenaikan bahan bakar minyak dan juga harga pangan. Para pengusaha harus bisa bekerja sama dengan pemerintah, serta menjadi penggerak dan akselerator investasi di daerah dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid mengatakan, ekonomi Indonesia menunjukkan pemulihan. Pada kuartal II 2022, pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,4 persen, ekspor tumbuh 19,7 persen, dan investasi naik 35,5 persen. Ekonomi Kalimantan Selatan juga tumbuh 5,8 persen, ekspor meningkat 26,2 persen, dan investasi naik 3,8 persen.
Walaupun perekonomian nasional dan daerah sudah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, gejolak ekonomi global tetap harus diwaspadai. Indonesia yang belum sepenuhnya pulih dan sekarang harus berhadapan dengan tantangan global. Pertama, perang Rusia-Ukraina yang memicu kelangkaan pangan, kenaikan harga pangan, serta kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
”Harga pangan dunia sudah naik lebih dari 30 persen. Harga BBM juga naik, yang pada akhirnya akan berpengaruh juga pada harga-harga barang dan jasa. Untuk itu, kita harus memastikan ekspor jalan terus dan investasi masuk sebanyak-banyaknya,” kata Arsjad dalam acara Musyawarah Provinsi VII Kadin Kalsel di Banjarmasin, Senin (12/9/2022).
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin (12/9/2022).
Di tengah kenaikan harga pangan dan energi, menurut dia, ekspor harus dipastikan jalan terus supaya pendapatan negara juga besar. Dengan begitu, pemerintah mendapat penerimaan pajak yang besar untuk memberikan subsidi atau membantu masyarakat rentan. Investasi juga harus dipastikan masuk sebanyak-banyaknya untuk membuka banyak lapangan pekerjaan bagi masyarakat.
Tantangan kedua adalah volatilitas pasar keuangan global yang mengakibatkan inflasi di berbagai negara, misalnya inflasi di AS sebesar 8,5 persen, Inggris 10 persen, dan Turki di atas 60 persen. Ketiga, risiko stagflasi global, yang membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2022 melambat dari 5,7 persen ke 2,9 persen, pelemahan nilai tukar uang rupiah, dan penurunan kinerja ekspor.
”Pengusaha dan pemerintah harus bisa bekerja sama di level pusat, provinsi, dan kabupaten/kota untuk menghadapi tantangan itu. Kuncinya adalah stabilitas keamanan. Kalau kondisi negara stabil, negara kita akan keluar dari tantangan itu,” tuturnya.
Menurut Arsjad, Kadin memiliki peran krusial dalam mendorong perekonomian nasional dan daerah, serta mendorong potensi dunia usaha di tiga agenda pembangunan demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui hilirisasi, ekonomi hijau dan biru, serta ekonomi digital.
”Kadin di daerah diharapkan bisa menjadi motor penggerak dan akselerator investasi dan pembangunan infrastruktur untuk optimalisasi potensi daerah Kalsel. Hal itu mengingat Kalsel adalah daerah penyangga ibu kota Nusantara, terutama untuk pangan dan pariwisata,” ujarnya.
Caretaker Ketua Kadin Kalsel Feri Rizal mengatakan, Kadin tidak pernah berhenti bekerja keras dalam berbisnis maupun berorganisasi, melakukan inovasi dan terobosan mengikuti perkembangan global, dan terus meningkatkan sumber daya manusia. ”Hubungan Kadin dengan pemerintah harus terus ditingkatkan karena Kadin hadir sebagai mitra strategis dari pemerintah,” katanya.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS
Pengurus Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) melihat produk UMKM dalam acara Musyawarah Provinsi VII Kadin Kalimantan Selatan di Banjarmasin, Senin (12/9/2022).
Memaksimalkan kesempatan
Menurut Gubernur Kalsel Sahbirin Noor, Kadin berperan dan menjalankan fungsi yang strategis bagi pembangunan bangsa dan banua Kalsel. Kadin menjadi tempat berhimpun dan wadah bagi para pengusaha Indonesia, termasuk pengusaha banua. ”Kalsel kini bersiap menyambut hadirnya ibu kota negara. Untuk itu, kita harus siap menjadi daerah pendukung dan penyangga IKN,” ujarnya.
Sekarang ini, pemerintah juga sangat perhatian dalam pembinaan dan pengembangan wirausaha atau pengusaha lokal, termasuk pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pemerintah pusat maupun daerah diwajibkan untuk mengalokasikan setidaknya 40 persen anggaran belanja barang dan jasa untuk penggunaan produk UMKM atau produk lokal.
”Kami ingin masyarakat dan para pengusaha mampu memaksimalkan kesempatan terkait kebijakan pemerintah itu. Kadin diharapkan dapat mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam membina dan mengembangkan kemampuan para pengusaha banua,” katanya.
Sahbirin juga berharap Kadin dapat menciptakan serta mengembangkan iklim dunia usaha yang kondusif, bersih, dan transparan, serta dapat terus bersinergi dengan berbagai pihak untuk menggali dan mengembangkan segala potensi ekonomi yang ada.
”Kita harus membulatkan tekad, meneguhkan komitmen untuk terus bergerak dan berkarya dalam membangun banua, mewujudkan dunia usaha yang kuat, berdaya cipta, dan berdaya saing yang tinggi,” ujarnya.