Pemprov Kalbar Bagikan Paket Bahan Kebutuhan Pokok dan Gelar Operasi Pasar
Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat membagikan ribuan paket bahan pokok kepada masyarakat yang membutuhkan. Program tersebut merupakan upaya mengendalikan inflasi pascakenaikan harga bahan bakar minyak.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat membagikan ribuan paket bahan kebutuhan pokok kepada masyarakat yang membutuhkan. Program tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi pascakenaikan harga bahan bakar minyak.
Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji, saat membagikan bahan pokok kepada masyarakat penerima di Kecamatan Pontianak Barat, Sabtu (10/9/2022), menuturkan, pembagian sembako dilakukan dalam rangka mengendalikan inflasi agar harga kebutuhan pokok tidak melonjak. Selain itu, pemerintah juga melakukan operasi pasar.
Program pembagian bahan pokok diperuntukan bagi masyarakat tidak mampu yang memiliki kartu Program Keluarga Harapan (PKH). Pemerintah memilah lagi pemilik PKH itu sehingga yang dipilih merupakan masyarakat yang betul-betul memerlukan bahan pokok. Adapun paket yang dibagikan, antara lain beras, gula, mi instan, bawang putih, dan minyak goreng.
Bantuan bahan pokok di Pontianak diberikan kepada 2.000 penerima. Sementara itu untuk se-Kalbar ada 20.000 penerima peket bahan kebutuhan pokok.
Paket bahan pokok diupayakan selesai dibagikan pada akhir September untuk tahap pertama. Setelah itu, pihaknya akan mengevaluasi, jika masih diperlukan bantuan bahan pokok akan dikucurkan lagi. Ketika inflasi ada gejala meningkat, maka akan ada bantuan lainnya lagi.
”Langkah lainnya, yakni operasi pasar bahan pokok di pasar yang dalam beberapa hari terakhir sedang dilakukan. Mudah-mudahan harga masih bisa tetap stabil,” ujar Sutarmidji.
Untuk itu Gubernur meminta jajarannya memantau inflasi Kota Pontianak, Kota Singkawang, dan Kabupaten Sintang. Sebab, tiga daerah tersebut biasanya menjadi sampel dalam penghitungan inflasi Kalbar.
“Jadi misalnya harga telur ayam meningkat, maka ke depannya akan dilaksanakan operasi pasar telur ayam. Demikian juga jika ada kenaikan harga beras maka akan dilaksanakan operasi pasar. Setidaknya dalam operasi pasar ada beberapa komoditas,” tuturnya.
Wawan (43), salah satu warga Pontianak yang mendapat bantuan bahan pokok menyambut baik bantuan tersebut. Menurut dia, dengan bantuan itu, setidaknya bisa sedikit meringankan beban ekonomi. ”Harga telur ayam, misalnya, tidak pernah lagi di bawah Rp 1.500 per butir, sekarang harga berkisar Rp 1.800-Rp 1.900 per butir,” ujarnya.
Apalagi harga bahan bakar minyak naik. Ke depan, kemungkinan harga bahan kebutuhan pokok akan naik juga. Oleh sebab itu, menurut Wawan, bantuan seperti sekarang sangat diperlukan.
Ia sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan dengan penghasilan di bawah Rp 3 juta per bulan. Ia harus membiayai dua anaknya yang masih sekolah.
Rusdi (35), warga lainnya, menuturkan, ia mewakili orangtuanya mengambil bantuan bahan pokok. ”Paling tidak bantuan ini menunjukkan ada kepedulian pemerintah untuk orangtua kami. Orangtua saya sudah berusia 60-an tahun,” ujar Rusdi.
Sementara itu, Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, secara terpisah, menuturkan, Pemerintah Kota Singkawang mengagendakan menggelar pasar murah di bulan Oktober mendatang. Operasi pasar sembako diharapkan bisa mengendalikan inflasi.
”Sementara langkah yang diambil dalam mengendalikan inflasi dengan pasar murah. Itu Sudah masuk dalam agenda kami,” kata Tjhai Chui Mie.