BMKG Jambi Ingatkan Ancaman Bencana di Peralihan Musim
Memasuki periode peralihan dari musim kemarau ke hujan, Jambi perlu mewaspadai hujan lebat dan angin kencang yang dapat berdampak banjir dan longsor. Seorang warga dilaporkan hilang terbawa arus sungai.
Oleh
IRMA TAMBUNAN
·2 menit baca
JAMBI, KOMPAS — Masyarakat di Jambi diingatkan untuk mewaspadai peralihan musim di sepanjang September ini. Periode peralihan musim ditandai dengan pumpunan awan hujan yang dapat memicu hujan lebat dan angin kencang.
Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Thaha Jambi Ibnu Sulistyono mengatakan, secara umum wilayah Provinsi Jambi memasuki periode peralihan dari musim kemarau ke hujan. Terpantau adanya daerah pertemuan angin, perlambatan kecepatan angin, serta kondisi kelembapan atmosfer yang terpantau basah.
Kondisi itu mengakibatkan potensi terbentuknya pumpunan awan hujan, diikuti hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sekaligus dapat disertai kilat atau petir serta angin kencang pada sore dan malam hari.
”Masyarakat agar mewaspadai dampak cuaca ekstrem. Misalnya berupa angin kencang, tumbangnya pohon, tumbangnya baliho, kerusakan atap rumah, berkurangnya jarak pandang, atau banjir dan tanah longsor,” katanya, Kamis (8/9/2022). Karena itu, masyarakat diimbau agar meningkatkan kesiapsiagaan mengantisipasi berbagai kemungkinan yang terjadi jika hujan lebat dan angin kencang terjadi.
Terbawa arus
Seiring meningkatnya curah hujan, seorang warga turut terbawa arus sungai Hulu Batang Tebo di Desa Pauh Agung, Tebo. Kepala Kantor Badan Pencarian dan Penyelamatan Jambi Kornelis mengatakan, warga tersebut bernama Khaminah (75). Saat kejadian ia tengah mencuci sayuran di tepi sungai. Saat itu kondisi arus sungai terbilang tinggi. Khaminah pun terbawa arus dan tenggelam.
Atas laporan tersebut, pihaknya langsung mengerahkan Tim Pos SAR Bungo untuk menuju lokasi kejadian. Tim menyisir di sepanjang sungai untuk mencari korban dengan bantuan perahu karet. ”Saat ini Tim SAR sudah berada di lokasi dan langsung melakukan penyisiran di sungai tersebut,” ujarnya.
Curah hujan yang tinggi juga menimbulkan terjangan arus air. Bencana itu memutus jembatan penghubung di ruas jalan Sungai Bahar-Jambi di Kabupaten Muaro Jambi. Akibatnya, akses warga yang ingin ke Kota jambi dan ke Kecamatan Bahar Selatan menjadi terhambat karena tidak bisa dilintasi.
Kepala Dinas PUPR Muaro Jambi Yultasmi mengatakan, timnya tengah mengecek ke lokasi. Jika akses terputus total, warga disarankan melalui jalur-jalur alternatif yang ada di sekitar desa.