Area Tangki di Balongan Terbakar Lagi, Pertamina Diminta Serius Cegah Insiden
Fasilitas Pertamina di kawasan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kembali terbakar. Pertamina diminta belajar dari kasus kebakaran sebelumnya sehingga insiden itu tidak berulang.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
INDRAMAYU, KOMPAS — Fasilitas Pertamina di kawasan Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, kembali terbakar. Kali ini, kebakaran terjadi di PV Valve Tangki 107 Integrated Terminal Balongan. Pertamina diminta belajar dari kasus kebakaran sebelumnya sehingga insiden itu tidak berulang.
Dalam keterangan persnya, Manajer Humas dan CSR Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Bagian Barat Eko Kristiawan mengatakan, kebakaran berlangsung pada Rabu (7/9) sekitar pukul 23.40. Kebakaran terjadi di area tangki 107 Integrated Terminal Balongan yang berisi bahan bakar minyak.
”Pertamina dengan sigap menanggulangi insiden itu,” kata Eko. Petugas menggunakan fire truck (mobil pemadam) dan sarana dan fasilitas pemadam untuk menghalau kebakaran di PV Valve. Pihaknya juga mendinginkan area tangki agar kobaran api tidak merambat ke tempat lainnya.
”Api padam pukul 01.03 (Kamis). Tidak ada korban atas insiden tersebut. Pagi ini kondisi aman terkendali dan operasional penyaluran BBM di IT Balongan berjalan normal,” papar Eko. Ia belum mengetahui penyebab kebakaran. Namun, pihaknya akan menginvestigasi insiden itu.
IT Balongan merupakan salah satu fasilitas Pertamina di Kecamatan Balongan untuk menunjang distribusi BBM. Di sekitarnya, terdapat Kilang Pertamina RU (Refinery Unit) VI Balongan. Meski dalam satu kawasan, kilang untuk mengolah minyak mentah menjadi produk BBM.
”Kilang RU VI saat ini kondisinya aman, beroperasi normal tanpa kendala. Stok BBM juga aman untuk kebutuhan masyarakat,” ujar Manajer Humas dan CSR PT Kilang Pertamina Internasional RU VI Balongan Imam Rismanto dalam keterangan tertulisnya. Pihaknya turut menurunkan 1 unit mobil pemadam dan 9 personel untuk membantu pemadaman di IT Balongan.
Kilang RU VI saat ini kondisinya aman, beroperasi normal tanpa kendala.
Kebakaran pada fasilitas Pertamina di Balongan bukan kali ini saja. Akhir Maret 2021 lalu, tangki T-301 di Pertamina RU VI Balongan meledak. Dari 72 tangki di area kilang berkapasitas 1,35 juta kiloliter (kl), ada 4 tangki berisi gasolin yang terdampak dengan potensi kehilangan 23.000 kl.
Ledakan dan kebakaran juga mengakibatkan 29 warga luka ringan dan 6 orang luka berat karena terbakar. Belakangan, seorang korban luka berat meninggal. Lebih dari 800 orang sempat mengungsi. Sekitar 1.600 rumah warga di sekitar kilang minyak juga dilaporkan rusak.
Anggota Komisi VII DPR, Kardaya, mengatakan, kilang dalam industri minyak dan gas rawan terbakar. Oleh karena itu, Pertamina seharusnya menyiapkan berbagai infrastruktur untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran. Namun, kebakaran masih terjadi di sejumlah kilang.
Kebakaran itu, lanjutnya, bisa menyebabkan kredibilitas perusahaan turun. ”Artinya, perusahaan dianggap tidak mampu melakukan kegiatan yang safe (aman). Menurut saya, Pertamina tidak mengambil dari kebakaran-kebakaran sebelumnya. Kalau belajar, tentunya dia (Pertamina) bisa memperbaiki diri. Pimpinan Pertamina harus serius menangani ini,” ujarnya.