Jatim Kaji Penggunaan BTT untuk Atasi Dampak Kenaikan Harga BBM
Jatim kaji penggunaan dana belanja tak terduga atau BTT Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun berjalan untuk mengatasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak di sektor ekonomi dan sosial.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI, SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
·5 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengkaji penggunaan dana belanja tak terduga atau BTT Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun berjalan untuk mengatasi dampak kenaikan harga bahan bakar minyak di sektor ekonomi dan sosial. Prioritasnya, di antaranya, mengendalikan laju inflasi daerah seiring naiknya harga bahan bakar.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, pihaknya sedang melakukan exercise atau kajian menyikapi Surat Edaran Mendagri terkait penggunaan Belanja Tidak Terduga (BTT) untuk mengendalikan laju inflasi di daerah. Kenaikan harga BBM bersubsidi dan nonsubsidi akan memengaruhi secara langsung maupun tidak langsung volatile food atau gejolak inflasi bahan pangan.
”Saat ini kami sedang melakukan exercise bersama tim dari Bank Indonesia dan BPS (Badan Pusat Statistik). Bagaimana BTT bisa digunakan untuk menyubsidi misalnya transportasi logistik agar tidak terjadi inflasi volatile food lebih dalam,” ujar Khofifah, Minggu (4/9/2022).
Beberapa hari lalu, Pemprov Jatim telah menggelar rapat bersama bupati dan wali kota di 38 daerah. Rapat itu membahas stok dan distribusi BBM di seluruh wilayah Jatim. Informasi awal menyatakan stok barang cukup aman dan penyalurannya tidak terkendala. Namun, informasi lebih detail akan disampaikan menyusul.
Sementara itu, terkait dengan kenaikan harga bahan pangan setelah kenaikan harga BBM subsidi, Khofifah mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jatim. Kenaikan harga BBM ini akan berdampak pada harga bahan pangan.
”Seperti beras, baik medium maupun premium, kemungkinan ada kenaikan 1,4-1,6 persen dari harga sekarang. Namun, ini akan terus kami pantau bersama dengan BI dan BPS,” kata Mantan Menteri Sosial tersebut.
Tak terdampak
Di sisi lain, Khofifah Indar Parawansa memastikan stok dan distribusi gas LPG (elpiji) 3 kg di Jatim aman setelah kenaikan harga BBM subsidi. Kepastian itu disampaikan saat meninjau salah satu distributor elpiji di Kabupaten Jombang, yakni Toko Kemuning, Sabtu (3/9/2022).
Distributor elpiji Mahmud mengatakan, stok elpiji 3 kg yang di tempatnya sebanyak 300 unit dengan harga per tabung Rp 16.000 per tabung. Adapun untuk tabung elpiji 12 kg jumlah stok yang siap dipasarkan berjumlah 70 tabung dengan harga Rp 210.000 per tabung.
”Penjualan per hari untuk tabung elpiji 12 kg rata-rata sebanyak 25-30 tabung dan elpiji 3 kg sebanyak 250 tabung,” ucap Mahmud.
Gubernur Jatim Khofifah menambahkan pihaknya telah menugaskan para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk turun dan mengecek langsung di depo maupun distributor elpiji 3 kg. Hasilnya sementara ini, stok elpiji aman serta proses distribusinya berjalan lancar.
”Sesuai hasil rapat koordinasi bersama Pangdam V Brawijaya dan Kapolda Jatim serta tim Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus, stok dan distribusi BBM serta elpiji 3 kg aman. Polri dan TNI siap mengawal di 6 supply poin Fuel Terminal Pertamina di Jatim sekaligus distribusi untuk menjamin bahwa stok aman distribusi lancar,” papar Khofifah.
Pertamina telah memastikan harga elpiji 3 kg tidak naik. Untuk itu, ia meminta ibu rumah tangga maupun para pelaku usaha mikro dan ultramikro yang sebagian besar merupakan pengguna elpiji 3 kg, tetap tenang dan tidak panik.
”Ibu-ibu atau para pelaku usaha ultramikro seperti penjual gorengan ini kan banyak yang menggunakan elpiji 3 kg. Ibu-ibu untuk keperluan dapur mereka. Jadi kita harus menjamin bahwa distribusi dan stoknya harus aman. Supplay chain (rantai pasok) dan stok ini harus dijaga karena satu dengan yang lain saling terkait,” ucapnya.
Kenaikan harga BBM subsidi dan nonsubsidi berlaku mulai 3 September 2022. Jenis BBM yang dinyatakan naik adalah pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp 6.800 per liter. Pertamax nonsubsidi dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama ini mengatakan, pihaknya telah meminta polisi dan TNI turut menjamin dan memastikan stok serta distribusi BBM maupun elpiji 3 kg di Jatim. Pengawasan dilakukan dari 6 supply pointfuel Terminal Pertamina di Jatim hingga distribusinya ke pengecer.
Supply point fuel Terminal Pertamina di Jatim tersebut berada di Integrated Terminal Surabaya Group, Integrated Terminal Tanjung Wangi, Fuel Terminal Malang, Fuel Terminal Tuban, Fuel Terminal Madiun, dan Fuel Terminal Camplong.
Salah satu daerah yang menerapkan penjagaan setelah kenaikan harga BBM adalah Sidoarjo. Kepala Polresta Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pihaknya menerjunkan 151 anggota di 58 lokasi SPBU. Tugasnya menjaga situasi agar tetap aman dan kondusif.
”Selain itu, memastikan kelancaran distribusi dan tidak ada penyelewengan seperti penimbunan BBM,” ujar Kusumo.
Seusai kenaikan harga BBM, sejumlah harga pokok belum mengalami lonjakan harga. Minyal goreng, beras hingga telur hingga Minggu (3/9/2022) masih stabil. Sejumlah penjual di pasar Dinoyo Malang mengatakan, tidak menutup kemungkinan dalam waktu dekat ada kenaikan. ”Saya juga bingung kalau menaikkan harga, mau saya kasih harga berapa telur ayam? Sekarang saja masih Rp 30.000 per kg, kalau lebih dari itu apa iya laku?” kata Ahmad Munizar pedagang sembako di Dinoyo.
Sejumlah pembeli mengatakan, kenaikan harga sudah mereka rasakan pekan-pekan sebelumnya, mereka berharap tak ada kenaikan harga lagi karena akan memberatkan mereka. Eva (42), pengemudi ojek online yang memiliki dua anak, mengatakan, kenaikan harga tak diimbangi dengan kenaikan penghasilannya. Ia akan kesulitan jika harga kebutuhan hidup terus naik.