Pengembangan Ekonomi Digital Potensial Bertumbuh Signifikan
Ekonomi digital memiliki potensi berkembang dan mendukung upaya pemulihan dan penguatan ekonomi pascapandemi Covid-19. Kominfo menggelar Digital Innovation Network serangkaian ”side event” G20 di Nusa Dua, Bali.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·5 menit baca
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerrard Plate memberikan pidato sambutannya dalam pembukaan acara Digital Innovation Network (DIN) G20 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9/2022).
BADUNG, KOMPAS — Jalur pertumbuhan ekonomi melalui ekonomi digital menunjukkan potensi besar pengembangan ekonomi digital bagi masa depan Indonesia. Pemerintah mendukung pengembangan ekonomi digital, termasuk melalui penyediaan infrastruktur digital, yang berkelanjutan dan andal.
Penyediaan layanan publik digital, yang terjangkau, berkelanjutan, dan andal, menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerrard Plate, akan memajukan pertumbuhan inovasi digital. Hal itu disampaikannya serangkaian pembukaan Digital Innovation Network (DIN) G20 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu (3/9/2022).
DIN menjadi bagian acara samping (side event) forum Digital Economy Working Group (DEWG) G20 di Bali. Acara DIN G20 menjadi forum menggalang kesepakatan komersial dan kolaborasi inovasi digital, yang turut diikuti kalangan pelaku usaha rintisan (start up) dan modal ventura, selain dari kalangan korporasi dan pemerintah. Adapun kegiatan DEWG G20 mengusung tema ”The Rise of Digital Economy: Post Pandemic Recovery and Beyond.”
Dalam jumpa pers setelah acara pembukaan DIN G20, Menteri Kominfo Johnny G Plate menyatakan, pelaksanaan DIN G20 menjadi sebentuk ikhtiar dalam Presidensi G20 Indonesia untuk menunjukkan inovasi dan perkembangan transformasi ekonomi digital di negara-negara anggota G20 dan negara undangan KTT G20. Ekonomi digital, menurut Johnny, dioptimalkan dalam upaya pemulihan ekonomi global.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo memberikan pidato sambutannya dalam pembukaan Digital Innovation Network (DIN) G20 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9/2022).
Pembukaan forum DIN G20 di Nusa Dua, Badung, dihadiri beberapa Menteri Komunikasi dan Teknologi serta pimpinan perusahaan teknologi informasi dan digital, di antaranya Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo, Menteri Komunikasi dan Teknologi Digital Afrika Selatan Khumbudzo Phopi Silence Ntshavheni, Vice President Google Yossi Matias, dan Head of Corporate Strategy Zoom Abhisht Arora.
Saat memberikan sambutannya, Menteri Kominfo Singapura Josephine Teo menyatakan mengapresiasi acara DIN G20, yang dilaksanakan Kementerian Kominfo Indonesia. Josephine juga mengatakan, pengembangan ekonomi digital memberikan peluang besar dalam upaya pemulihan ekonomi dan penguatan ekonomi pascapandemi Covid-19.
Adapun Menteri Kominfo Johnny G Plate menyebutkan, valuasi ekonomi digital diproyeksikan meningkat. Diperkirakan, pada 2030, sekitar 70 persen dari penciptaan nilai baru dalam perekonomian akan didasarkan pada model bisnis yang diaktifkan secara digital.
Dalam pidatonya di pembukaan DIN G20, Johnny menyatakan, inovasi digital mendukung bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan perusahaan rintisan (start up).
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Digital Innovation Network G20 dilangsungkan di Nusa Dua, Badung, Bali. Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerrard Plate (kiri) bersama Menteri Komunikasi dan Informasi Singapura Josephine Teo (tengah) menjelang pembukaan DIN G20 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9/2022).
Serangkaian kegiatan DIN G20 di BICC, Nusa Dua, Sabtu (3/9/2022), pihak Meta mengenalkan dan sekaligus meluncurkan Meta Immersive Learning Academy (MILA), atau Akademi Pembelajaran Virtual Meta, yakni program edukasi yang akan memfasilitasi para kreator bidang realitas berimbuh (augmented reality/AR) dan realitas maya (virtual reality/VR).
Manajer Kebijakan Publik Meta Noudhy Valdryno mengatakan, MILA atau Akademi Pembelajaran Virtual Meta untuk memfasilitasi dan mengakomodasi pertumbuhan kreator AR di Indonesia hingga kawasan Asia Pasifik. Kurikulum pembelajaran mencakup pelatihan secara hibrida, yang dinyatakan akan mendukung kreator pemula mencapai tahap profesional.
Kecerdasan buatan
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Digital Innovation Network G20 dilangsungkan di Nusa Dua, Badung, Bali. Vice President Google dan Engineering and Research Google Yossi Matias ketika memberikan pidato kunci dalam acara Digital Innovation Network (DIN) G20 di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9/2022).
Menurut Vice PresidentGoogle, yang juga Engineering and Research Google, Yossi Matias, teknologi dibuat dan dikembangkan untuk membantu dan memudahkan manusia. Pengembangan kecerdasan entitas ilmiah, atau kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), menurut Yossi saat memberikan paparannya di pembukaan DIN G20, Sabtu (3/9/2022), memiliki potensi yang luar biasa dan pengembangannya saat ini merupakan tahap awal.
”Sistem AI dapat membantu percakapan. Komunikasi menjadi hal dasar dalam kehidupan manusia,” kata Yossi, yang juga Managing Director Google Center di Israel.
Diwawancarai seusai acara pembukaan, Yossi menerangkan, sistem kecerdasan buatan (AI) semakin signifikan dalam kehidupan manusia. Seperti halnya teknologi yang terus dikembangkan, kecerdasan buatan juga terus dikembangkan dengan tujuan agar memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
”Anda dapat membayangkan bagaimana teknologi menyediakan interaksi cerdas melalui kerangka yang tepat. Sistem AI dapat membantu lebih banyak start up berkembang melalui beragam jalan sehingga mereka (pengembang usaha rintisan) dapat membantu orang lain,” kata Yossi ketika diwawancarai Kompas di Nusa Dua, Badung, Sabtu (3/9/2022).
Yossi adalah pakar AI dan memimpin inovasi produk dan teknologi global, yang membuat keberhasilan Google memelopori inovasi produk dan teknologi kecerdasan buatan. Yossi memimpin sejumlah inisiatif Google, antara lain Health AI, Crisis Response, dan AI for Social Good. Yossi hadir dalam acara DIN G20 di Nusa Dua untuk memberikan pidato kunci tentang dampak kecerdasan buatan (AI) terhadap masyarakat.
KOMPAS/COKORDA YUDISTIRA
Vice President Google dan Engineering and Research Google Yossi Matias ketika diwawancarai Kompas di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Sabtu (3/9/2022).
Adapun Google memelopori inovasi produk dan teknologi, antara lain Flood Forecasting, Google Assistant, Natural Language Processing, Health AI, dan Conversational AI. Google mengenalkan Flood Forecasting sebagai inisiatif mencegah kerusakan akibat banjir melalui peringatan yang akurat dan akses ke sumber tepercaya dengan menggunakan gawai.
Mengenai pengembangan sistem AI, Yossi berpendapat, AI akan semakin berperan dalam kehidupan manusia, dan untuk itu, pengembangan dan penggunaan AI dijaga bertanggung jawab dengan mengikuti prinsip atau kaidah. Yossi mengatakan, pihaknya memastikan pengembangan sistem AI tetap mengikuti prinsip. ”Sistem AI akan menjembatani beragam kesenjangan sehingga membantu masyarakat dalam meningkatkan kapasitas mereka,” ujarnya.
Sistem AI dapat membantu percakapan. Komunikasi menjadi hal dasar dalam kehidupan manusia.
Dalam paparannya di acara DIN G20, Yossi menerangkan tujuh prinsip Google dalam pengembangan sistem kecerdasan buatan, antara lain bermanfaat secara sosial (be socially beneficial), menghindari penciptaan atau penguatan bias yang tidak adil (avoid creating or reinforcing unfair bias), dibangun dan diuji keamanannya (be built and tested for safety).
Selain itu bertanggung jawab kepada orang (be accountable to people) dan menjunjung tinggi standar keunggulan ilmiah (uphold high standards of scientific excellence), serta dibuat tersedia untuk penggunaan yang sesuai kebutuhan (be made available for uses that accord with these).
Dalam wawancara dengan Kompas, Sabtu (3/9/2022), Yossi menyatakan dirinya optimistis bahwa pemanfaatan sistem kecerdasan buatan dengan prinsip secara positif akan menghasilkan dampak yang positif.
Mengenai perkembangan di Indonesia, Yossi mengungkapkan, pengembangan teknologi digital, termasuk untuk tujuan ekonomi, harus didukung infrastruktur dan sistem, yang memungkinkan untuk mengadopsi teknologi. Di samping itu, diperlukan upaya meningkatkan kemampuan warga dan upaya membangkitkan inovasi dalam kewirausahaan.