Pertamina Jamin BBM di Magelang Tetap Terjaga di Tengah Isu Kenaikan Harga
Pertamina menjamin stok BBM di Magelang Raya aman. Kekurangan stok tidak akan terjadi walaupun masyarakat beramai-ramai melakukan pembelian secara panik.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pertamina menjamin stok bahan bakar minyak di seluruh stasiun pengisian bahan bakar untuk umum (SPBU) di kota dan Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sejumlah kalangan berharap langkah ini diimbangi dengan perbaikan kualitas angkutan massal.
”Kapan saja SPBU melaporkan kekurangan stok, kami siap mengirimkan pasokan. Permintaan akan terus kami penuhi, bahkan saat panic buying sekalipun,” ujar Sales Branch Manager IV Hendra Saputra seusai rapat koordinasi mengantisipasi dampak kenaikan harga BBM di Kota Magelang, Rabu (31/8/2022).
Selama ini, Hendra menuturkan, pihaknya tidak menginstruksikan pembatasan pembelian BBM dari SPBU ke masyarakat. Setiap SPBU sudah menerapkan pembatasan karena tidak ingin melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah. Setelah ada informasi rencana kenaikan harga BBM, Hendra memastikan kuota dan pembatasan tidak akan diberlakukan.
Akan tetapi, untuk memudahkan penyaluran BBM bersubsidi, Hendra meminta masyarakat untuk mendaftarkan diri melalui aplikasi MyPertamina. Sejauh ini, minat masyarakat mendaftarkan diri di MyPertamina masih tergolong rendah. Untuk kota dan Kabupaten Magelang, misalnya, jumlah pendaftar baru sekitar 10 persen dari jumlah kendaraan.
Kepala Polres Magelang Kota Ajun Komisaris Besar Yolanda Evalyn Sebayang mengatakan, sejak Selasa (30/8/2022), pihaknya sudah menerjunkan personel untuk mengawasi aktivitas pembelian BBM di semua SPBU. ”Kami hendak memastikan agar tidak ada warga yang melakukan pembelian BBM bersubsidi berkali-kali dalam satu hari,” ujarnya.
Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Prof Lincolin Arsyad mengatakan, jika harga BBM benar-benar dinaikkan, kepanikan masyarakat biasanya berlangsung sesaat. Setelah itu, dampaknya dianggap biasa. Namun, dia meminta masyarakat yang tidak berhak mendapatkan subsidi tidak boros mengonsumsi BBM.
”Banyak orang masih boros. Satu sepeda motor atau mobil hanya dipakai seorang,” ujarnya.
Selain itu, dia berharap, kenaikan harga BBM diimbangi penyediaan angkutan umum. Tujuannya, agar warga tertarik menggunakannya demi menghemat energi. ”Kita bisa meniru Jepang. Mayoritas masyarakat menggunakan angkutan umum,” ujarnya.