Ridwan Kamil: Poligami Bukan Solusi Pencegahan HIV/AIDS
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan poligami bukan solusi mencegah HIV/AIDS. Sejumlah program sudah disiapkan untuk meminimalkan penularannya.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·1 menit baca
KOMPAS/PRIYOMBODO
Aksi teatrikal mewarnai unjuk rasa memperingati hari HIV/ AIDS sedunia oleh Madani Mental Health Care Foundation di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (1/12). Mereka menyuarakan tentang persamaan hak bagi penderita HIV/AIDS serta upaya antisipasi penyebaran HIV/AIDS yang lebih baik.
BANDUNG, KOMPAS — Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut upaya penanggulangan HIV/AIDS dilakukan lewat program terukur. Semua telah dimulai, mulai dari menerapkan beragam pencegahan hingga kolaborasi dengan berbagai pihak terkait.
Hal itu dikatakan Ridwan Kamil menanggapi pernyataan Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum tentang pencegahan penularan HIV/AIDS. Uu menyebut, poligami dan pernikahan dini bisa menjadi solusi menekan penularan pada anak muda dan ibu.
”Saya pribadi tidak sependapat dengan hal itu,” kata Gubernur yang kerap disapa Emil itu, Selasa (30/8/2022).
Emil mengatakan, Pemprov Jabar sudah memiliki banyak kegiatan yang tengah berjalan. Hal itu antara lain skrining dini tes HIV pada populasi kunci, seperti ibu hamil, pasien tuberkulosis (TB), hingga warga binaan pemasyarakatan. Selain itu, ada perluasan layanan konseling tes HIV hingga desentralisasi obat antiretroviral di semua kota kabupaten.
”Kami juga melakukan pertemuan kolaborasi penanganan TB dan HIV hingga pemetaan populasi kunci untuk mendapatkan gambaran estimasinya,” katanya.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum saat diwawancarai di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Rabu (2/10/2019).
Sebelumnya, pernyataan Uu tentang penanggulangan HIV/AIDS memicu kontroversi. Dia menyebut pernikahan muda hingga poligami menjadi solusi. Hal itu dia sebutkan dalam keterangan resmi yang diberikan kepada wartawan.
”Nikah muda belum tentu sengsara, apalagi kalau nikahnya niatnya ibadah. Selain itu, ibu-ibu kena (HIV/ AIDS) mendingan (suami) diberikan keleluasaan untuk poligami,” ucapnya.