logo Kompas.id
NusantaraBuruh di Lampung Resah dengan...
Iklan

Buruh di Lampung Resah dengan Rencana Kenaikan Harga BBM

Subsidi untuk pekerja dengan gaji maksimal Rp 3,5 juta dinilai tidak akan berdampak besar untuk menolong daya beli buruh. Sebab, bantuan itu tidak berlangsung kontinu, sedangkan kenaikan harga bakal terus terjadi.

Oleh
VINA OKTAVIA
· 3 menit baca
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite ke kendaraan pengemudi ojek daring di SPBU di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (18/7/2022). Harga BBM nonsubsidi yang terus melambung sebagai akibat dari tingginya harga minyak mentah dunia berdampak pada beralihnya konsumen ke BBM subsidi.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite ke kendaraan pengemudi ojek daring di SPBU di kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (18/7/2022). Harga BBM nonsubsidi yang terus melambung sebagai akibat dari tingginya harga minyak mentah dunia berdampak pada beralihnya konsumen ke BBM subsidi.

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sinyal kenaikan harga bahan bahan minyak subsidi oleh pemerintah semakin menguat. Serikat buruh di Lampung resah karena kenaikan harga BBM bakal kian mempersulit perekonomian buruh.

Ketua Federasi Serikat Buruh Karya Utama Tri Susilo mengatakan, kenaikan harga BBM bakal berdampak langsung pada perekonomian kaum buruh. Apalagi, kenaikan harga BBM diprediksi berada pada kisaran harga Rp 2.000-Rp 3.000 per liter.

Editor:
SIWI YUNITA CAHYANINGRUM
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000