Siapkan Pekerja Konstruksi untuk IKN, Pemerintah Latih Ribuan Warga di Kaltim
Tahun ini, pemerintah menargetkan bisa melatih 9.300 calon tenaga kerja di bidang konstruksi untuk pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara. Pelatihan tahap pertama menyasar 1.535 calon pekerja konstruksi.
Oleh
SUCIPTO
·3 menit baca
BALIKPAPAN, KOMPAS — Pemerintah mengadakan pelatihan tahap pertama bagi 1.535 calon pekerja konstruksi yang disiapkan guna membangun Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur. Pelatihan ini dilakukan agar warga Kaltim bisa turut serta dalam pembangunan ibu kota baru dengan kemampuan yang teruji dan tersertifikasi.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mohammad Zainal Fatah menjelaskan, pelatihan itu dilaksanakan agar warga di Kaltim bisa terserap sebagai tenaga kerja saat pembangunan IKN. Sebab, kebutuhan tenaga kerja untuk IKN sampai 2024 diperkirakan mencapai 250.000 orang.
”Kami akan melatih sampai akhir tahun 2022 dalam lima tahap. Sebanyak 9.300 calon pekerja yang menjadi target,” ujar Zainal saat membuka pelatihan di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Sabtu (27/8/2022).
Kegiatan tersebut bertajuk Pelatihan dan Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi untuk Penyiapan Pembangunan Infrastruktur IKN. Turut hadir dalam acara itu Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe, Camat Sepaku, dan perwakilan Pemkab Penajam Paser Utara.
Pada pelatihan tahap pertama ini, peserta terdiri dari 817 calon tenaga kerja konstruksi dari Kaltim dan 718 dari luar Kaltim. Sebagian dari mereka mengikuti pelatihan keterampilan tukang bangunan umum dengan spesialisasi tukang plester bangunan gedung, tukang pasang bata, tukang besi beton, tukang pasang rangka atap baja ringan, dan tukang pasang keramik. Seusai pelatihan, mereka akan mengikuti ujian dan sertifikasi.
Selain itu, ada juga peserta yang mengikuti pelatihan di bidang building information modelling (BIM). BIM adalah teknologi di bidang konstruksi yang mampu menyimulasikan seluruh informasi dalam sebuah proyek pembangunan ke dalam model tiga dimensi.
Peserta pelatihan BIM melingkupi calon lulusan politeknik atau perguruan tinggi dan aparatur sipil negara (ASN) Kementerian PUPR yang akan terlibat dalam pembangunan IKN. Di luar ASN, para peserta berpeluang bekerja di badan usaha jasa konstruksi yang jadi pemenang lelang proyek infrastruktur IKN.
”Tenaga kerja ini akan bekerja di badan usaha jasa konstruksi. Kami tidak memobiliasi tenaga kerja, tetapi negara memastikan tenaga kerja itu terlatih,” kata Zainal.
Adapun untuk posisi pelaksana lapangan, juru ukur, atau asisten surveyor berpeluang menempati posisi BIM Modeller. Mereka akan bekerja untuk menyiapkan gambaran utuh rencana pembangunan dalam tiga dimensi, baik fisik maupun digital.
”Kegiatan ini dibiayai dari alokasi APBN Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Tahun Anggaran 2022 dan dukungan lain dari sponsor dan stakeholder bidang jasa konstruksi,” ujar Direktur Kompetensi dan Produktivitas Konstruksi Kementerian PUPR Dedy Natrifahrizal.
Realisasi anggaran
Selain menyiapkan tenaga kerja, pemerintah bakal memulai pembangunan awal di IKN. Kementerian PUPR mencatat, realisasi anggaran hingga 23 Agustus 2022 sebesar Rp 47,79 triliun atau 41,07 persen dari pagu anggaran 2022 sebesar Rp 116,37 triliun. Realisasi anggaran akan dipercepat, salah satunya melalui pengadaan barang dan jasa untuk persiapan pembangunan IKN.
”Hari Senin (29/8/2022) akan dilakukan penandatanganan kontrak (dengan nilai) lebih dari Rp 4 triliun sebanyak 21 paket, baik itu konstruksi atau konsultansi,” kata Zainal.
Sementara itu, Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe berharap, kerukunan tetap terjaga di Kecamatan Sepaku yang menjadi titik mula pembangunan IKN. Sebab, menurut dia, mulai tahun 2023 akan banyak orang dari luar Kaltim yang bekerja membangun IKN dari berbagai sektor. Mereka akan tinggal dan hidup di sekitar warga.
”Kita harus mencontoh Kecamatan Sepaku ini karena dari dulu sudah hidup bersama dan guyub,” ujar Dhony.
Pelatihan itu dilaksanakan agar warga di Kaltim bisa terserap sebagai tenaga kerja saat pembangunan IKN.